Aparat Polres dan Kodim 05/01 Jakarta Pusat kembali memburu preman. Kali ini, yang menjadi sasaran adalah kawasan Pasar Tanah Abang.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu mengatakan, ada 100 personel gabungan yang diterjunkan untuk memberantas para preman yang meresahkan masyarakat.
“Ini sasarannya ada yang di blok-blok Pasar Tanah Abang dan seputaran Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim dan Thamrin City. Mereka selalu meresahkan masyarakat, pemalakan dan restribusi liar,” kata Roma di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Hasilnya, ada 43 preman yang ditangkap di 3 titik. Barang bukti yang diamankan antara lain lem, pisau, gitar untuk mengamen, dan uang retribusi ilegal.
Mereka ada yang teler hingga dalam keadaan mabuk saat ditangkap ketika nongkrong di pinggur jalan. Bahkan, ada yang sempat mengigau saat diciduk aparat Kepolisian.
“Ada pengamen liar, orang yang membawa senjata tajam dan ada juga parkir liar,” jelas Roma.
Para tukang parkir liar yang berjumlah 10 orang ini mencetak retribusi ilegal yang dicetak sendiri. Pelaku memotong kertas parkir dan diberikan tulisan Rp 10 ribu yang diberikan kepada pengendara di kawasan Thamrin City.
“Duitnya masuk ke kantor pribadi, karena gak sesuai. Ini gak sesuai ya dengan aturan rertribusi. Ini ilegal. Termasuk tanda parkir ini juga ilegal Kami akan proses semua” papar Roma.
“Kami akan dalami terus ya berapa keuntungan mereka. Operasi ini akan kami terus lakukan karena parkir liar ini meresahkan masyarakat,” ungkap Roma.
Roma menjelaskan, modus parkir liar ini sudah lama karena mereka pernah ditindak sebelumnya. Namun, kini muncul kembali.
“Sebelum Natal dan Tahun Baru pernah kami usut dan dirilis di Polda Metro. Kami akan usut tuntas terus,” jelas Roma.
Salah satu cara membedakan tiket retribusi asli dan tidak yaitu stampel Pemprov DKI.
Sementara, yang palsu, warnanya putih dan tak ada lambang Pemprov.
Kalau yang asli ada stampel Pemprov DKI. Warnanya ada yang biru dan lambang Dishub.
“Kami imbau masyarakat tak boleh terlalu percaya dengan modus parkir seperti ini, ” ungkap Roma.
Di tempat yang sama, Dandim 05/01 Jakarta Pusat Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana menegaskan, pihaknya akan terus mendukung upaya Polri dalam meningkatkan rasa aman di masyarakat.
“Kami terus koordinasi dan menyiapkan anggota untuk membantu Polri dalam memberantas Premanisme. Intinya kami selalu hadir untuk menciptakan rasa aman di masyarakat,” kata Wahyu.
Ia menilai, untuk menciptakan rasa aman di masyarakat, perlu ada sinergi antar instansi.
“Kodim Jakarta Pusat selalu hadir untuk menciptakan rasa aman di masyarakat melalui koordinasi yang matang. Masyarakat pun diingatkan untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan,” jelas Wahyu.
Kano