Matanews Fokus Terpercaya
Matanews.id – Nias Utara (SIB) -Terkait kasus pembongkaran 54 kotak suara di Desa Botolakha Kecamatan Tuhemberua Nias Utara (Nisut), yang sebelumnya dilaporkan warga ke Bawaslu, sudah memenuhi unsur pidana. Hal itu dikatakan Ketua Bawaslu Nisut Memori Zondrato kepada wartawan, Senin (29/4/2019).
Dikatakan, setelah pembahasan bersama sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), kasus pembongkaran kotak suara yang disimpan di Balai Desa dengan terlapor PPS dan KPPS, sudah memenuhi syarat formil dan materil. Sehingga untuk proses selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan saksi dan beberapa pihak terkait.
Karena menurutnya, selain ditemukan indikasi pengkondisian, pelanggaran tersebut mustahil pelakunya hanya PPS. Sementara usai pemungutan suara, KPPS tidak melakukan penyegelan kotak, demikian C1 sudah dikeluarkan.
“Penuntasan kasus ini sudah menjadi atensi,” katanya.
Sementara Ketua KPU Nisut melalui anggota Komisoner Inotonia Zega saat dikonfirmasi sebelumnya mengatakan, pembongkaran kotak suara saat dimonitoring sesaat setelah kejadian, PPS beralasan mau mengambil formulir C1 plano karena terlanjur dimasukkan ke kotak.
Meski demikian, kata Inotonia, atas permasalahan tersebut KPUD siap dan membuka diri bila Bawaslu mengambil tindakan bila menemukan kecurangan atau pemindahan suara caleg ke caleg yang lain. Karena tindakan tersebut sudah pelanggaran, PPS mestinya kordinasi, bukan asal buka.
Sebelumnya, kasus tersebut dilaporkan ke Bawaslu Nisut oleh Kasiaro Zega, caleg dari Partai Golkar, di mana sebelumnya dirinya meraih suara tertinggi dengan rekan separtainya, justru dicurangi.
“Perolehan suara di beberapa TPS dikurangi, hasil C1 dan C1 plano tidak sesuai, demikian rekapitulasi di tingkat PPK bermasalah,” tuturnya. (Damai)
About Author
