Home / Mata Internasional / BAKOHUMAS GELAR FORUM TEMATIK, “STRATEGI HUMAS DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI”

BAKOHUMAS GELAR FORUM TEMATIK, “STRATEGI HUMAS DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI”

MATANEWS.ID – JAKARTA, 09/07/2019 – Badan Kordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) menggelar Forum Tematik dengan tema ” Strategi Humas Dalam Menjaga Keutuhan NKRI” di Hotel Diradja Jakarta Selatan, Selasa, 09/07.

Acara yang dipimpin Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal di dampingi Karopenmas Brigjen Pol Dedi Prasetiyo, Karomultimedia Brigjen Pol Budi Setiawan, KaroPID Brigjen Pol Syahardiantono.

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh komuniti kehumasan Lembaga Kementrian dan Kementrian Negara.

Pada sambutannya Kadivhumas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal menyampaikan dedikasinya selama ditugaskan di bidang kehumasan dalam menjaga NKRI.

“Saya sejak 2015 berkecimpung di humas di amanat kan pa Kapolri Jendral Badrodin Haiti menugaskan saya untuk mengemban tugas sebagai kepala bidang Humas Polda Metro Jaya.” ucap Kadivhumas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal di Hotel Diradja, Selasa, 09/07.

Lanjut Iqbal, menurut pandangannya Polda Metro Jaya tentang kehumasan nomer satu karena humas itu seluruh isi politik, ekonomi, keamanan ada di Jakarta, sehingga Kabid humas Polda Metro Jaya mau tidak mau harus banyak belajar untuk mengelola kehumasan.

“Berjalan sampai hari ini, saya di amanahkan sebagai kepala divisi Humas polri, mengingat saat di Polda Metro Jaya saat itu Kapolda Irjen Pol Tito Karnavian yang saat ini menjadi Kapolri mengingatkan kepada seluruh anggota, awal dari narasi yang disampaikan beliau selalu menyampaikan, ada buku The Third Wave b buku tahun 1980 karya Alvin Toffler, Ini adalah sekuel Shock Masa Depan, Gelombang Ketiga, dari Gelombang-gelombang itu gelombang ketiga yang saat ini melanda seluruh dunia termasuk negara kesatuan republik Indonesia yaitu informasi teknologi dan globalisasi jelas bersinggungan dengan demokrasi liberal, suatu keniscayaan media saat ini adalah hal yang peling konstitusional.” jelas Irjen Pol Muhammad Iqbal.

Buku yang lain juga di sampaikan Jendral Tito Karnavian yaitu buku Franciscus Fukuyama yaitu The End of History and the Last Man yang menyampaikan tentang demokrasi liberal.

“Bahwa di dalam dunia saat ini panglima adalah suara rakyat semua jelas menuju ke publik konsen yaitu semua konsentrasi kepada suara rakyat dan dalam kehumasan dan pandangan saya saat ini dari arahan pimpinan apa yang saya alami bahwa persepsi publik itu adalah hal yang paling penting untuk membangun image, membangun citra, baik citra negara maupun citra berbagai kementrian lembaga, kementrian negara yang kita berada di dalamnya.” terangnya.

Suara rakyat, Suara publik itu dilihat dari 2 hal yaitu performen, perilaku masing – masing menpower atau sumber daya manusia Yang ada di kementrian lembaga.

“Dilihat dari persepsi publik yaitu citra atau image dari pada personil kementrian lembaga tersebut. Tetapi apabila di bandingkan 2 hal ini hal yang ke 2 itu yang lebih penting untuk membangun persepsi publik apabila di presentasikan mungkin 75% image atau citra yang di bangun lewat media itu yang paling penting.” paparnya.

Dalam memilih pembentukan opini adalah yang nomer satu Bagaimana kepiawaian dari pada humas untuk mengelolanya, viar yang mengemas seluruh kegiatan yang ada dapat menimbulkan persepsi publik yang positif.

“Menengahkan kejadian yang luar biasa kontetasi politik yang mungkin dalam sejarah bangsa bisa di katakan ngeri-ngeri sedap agak sedikit panas, tapikan bisa melihat bagaimana kita semua yang ada di ruangan ini yang ada pada komuniti humas mampu mengemas peristiwa-peristiwa penting tersebut, kita sepakat bahwa narasi yang harus di tonjolkan itu apa. Bayangkan kalo misalnya media semua tidak sama narasinya media tidak sama strateginya mungkin ceritanya lain, bisa saja kita yang di ruangan ini tidak dapat melakukan forum tematik ini karena situasi masih tidak aman.” ujar Iqbal.

Sambungnya, Untuk itulah betapa pentingnya kehumasan dan harus kita kuatkan kearifannya dan akan di kupas oleh narasumber.

“Ancaman-ancaman dibidang media masih banyak dan ini yang harus kita jadikan PR, polarisasi terbelah masih ada sisanya, ini adalah PR kita untuk menyampaikan kenegara ini bahwa persepsi publik pembentukan opini harus Indonesia adalah negara kita, negara kita berteduh, negara kita lahir harus menjaga NKRI.” tegasnya.

Iqbal juga berharap kehumasan polri dapat selau menjaga NKRI dengan menyiapkan strategi yang baik.

“Semoga kita semua menjadi pahlawan-pahlawan humas untuk negara kesatuan republik Indonesia, didalam kepolisian jelas bahwa polri saat ini menempatkan strategi kepolisian, baru Pa Jenderal M. Tito Karnavian lah yang menempatkan managemen media menjadi program utama beliau selain meningkatkan kinerja, menekan budaya koruptif, dan eksestif pada menkommedia, Seluruh Kapolda, Kepala satuan kerja wajib melakukan menkommedia.” harapnya.

Ketika pimpinan polri menempatkan program perioritasnya yaitu Multimedia sehingga mau tidak mau kehumasan polri belajar untuk malakukan setting media untuk memelihara Kamtibmas.

“Karena humas adalah sangat penting bagi kepolisian negara republik Indonesia untuk melakukan mengoptimalisasikan tupoksinya tugas pokok dan fungsinya, selaku pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat serta juga penegakan hukum.” kata Irjen Pol Muhammad Iqbal.

“Media saat inilah harus menunjukkan nasionalismenya mempertahankan NKRI dan mengenyampingkan berita-berita yang dapat merusak NKRI dapat juga mengkompori atau mempelopori aksi-aksi “mengganggu keamanan”.”tutup Irjen Pol Muhammad Iqbal. (Red)

About Author

About Matanews.id

Check Also

Subuh Keliling Polda Metro Jaya, Bagikan 100 Paket Sembako dan Al- Quran

MATANEWS, Jakarta – Direktur Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol Badya Wijaya, S.H., M.H. beserta ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *