MATANEWS.ID.MINAHASA – Rabu,(24/07), Belum lama ini pihak Google menggelar program literasi digital bertajuk “Creator muda Academy”, yang dilaksanakan selama dua hari, yakni pada tanggal 19 dan 20 Juli 2019, di Ashton Hotel Manado.
Kegiatan ini dibuka oleh Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara yang juga menampilkan Kebudayaan Minahasa yaitu Tarian Kabasaran pada saat pembukaan acara.
Setelah sukses dengan program pelatihan jurnalisme kebinekaan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta mendapat dukungan dari Google dan Youtube, pada tahun 2019 Maarif Institute kembali menggelar kegiatan serupa bertajuk “Creator muda Academy” yang bertujuan untuk memberikan pendidikan publik tentang pentingnya literasi media.
Program yang dipersembahkan oleh Google Indonesia yang diselenggarakan oleh Maarif Institute, Cameo Project, Peace Generation, Yayasan Ruang Guru, dan Love Frankie serta didukung oleh Kemendikbud, Kemkominfo, dan Siberkreasi ini menggelar roadshow di beberapa kota besar di Indonesia.
Sukses dilaksanakan di Jakarta, Yogyakarta, Malang dan Semarang, Kegiatan ini memilih 40 tim mading untuk Mading Talks, dan melalui seleksi yang ketat dipilihlah 10 tim dari 40 tim tersebut yang berkesempatan mengikuti Boot Camp Creatormuda Academy selama 2 hari dengan dibiayai penuh oleh pengelola program.
Adapun sekolah-sekolah yang berkesempatan mengikuti bootcamp yakni SMA N 1 Motoling, SMA N 1 Modoinding, SMA N 9 Binsus Manado, SMA Don Bosco Manado, SMA N 7 Manado, dan SMA N 8 Manado.
Gloria Pangkey, mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris UNIMA yang juga merupakan pegiat literasi terlibat dalam kesuksesan acara ini, dengan memprakarsai Mitra Lokal CMA Manado. Sebagai pegiat literasi dan Duta Bahasa, ia mengaku sangat mengapresiasi program Maarif Institute ini.
Ia pun mengaku bahwa selama persiapan kegiatan, ia sebenarnya mengalami kendala yang mengkhawatirkan namun akhirnya dapat teratasi.
“Saya mengakui bahwa dalam persiapan kegiatan ini, banyak kendala yang dialami. Mulai dari penyesuaian waktu untuk bolak-balik Manado-Tondano, pendistribusian undangan fisik yang tidak maksimal karena libur sekolah, hingga minimnya dukungan dari guru-guru sekolah terhadap para siswa yang ingin mengikuti program ini.” pungkas Gloria Pangkey saat diwawancarai media kemarin.
Gloria berharap ke depannya guru-guru di Sulawesi Utara dapat lebih mendukung para siswa untuk berkarya dengan membantu mereka berpartisipasi dalam program-program seperti ini. Sebab kerap kali alasan menurunnya kualitas sekolah sering dikaitkan dengan para siswa yang malas dan tidak mau berkembang, padahal gurulah yang mempunyai peran paling penting untuk perkembangan anak didik di sekolah.
Program ini menghadirkan narasumber diantaranya Oktora Irahadi (Marketing Director – Cameo Project), Yosi Mokalu (Director – Cameo Project & Project Pop), Andry Ganda (Director – Cameo Project), Khelmy Pribadi (Program Director – Ma’arif Institute), Dedik Priyanto (Islami.co), Reza Nangin (Director Cameo Project), Martin Anugerah (Director Cameo Project) dan Adityo Rahmanto (Siberkreasi).(HS1899)