MATANEWSID, Bolaang Mongondow – Senator Bumi Nyiur Melambai, Cherish Harriette kembali menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat dengan cara turun ke lapangan menyerap aspirasi masyarakat. Selain itu, ia juga menjalankan tugasnya sebagai Anggota MPR RI untuk menyosialisaskan Empat Pilar Demokrasi.
Jumat (29/11/2019) Kartini Sulawesi Utara ini turun lapangan untuk menemui masyarakat transmigrasi dari Bali di Kabupaten Bolaang Mongondow
Pada kesempatan itu ia menyapa seluruh warga di sana. Dengan pakaian adat Senator Sulut ini terlihat membaur. Kepada media di lokasi, Cherish menyatakan kegiatan ini dilakukan tiap anggota DPD sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR,DPR, DPD,dan DPRD dan Peraturan MPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.
“Tujuan kegiata seperti ini adalah untuk mendapatkan masukan dan saran dari masyarakat terhadap pelaksanaan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan masyarakat;
Lebih memasyarakatkan dan membudayakan pentingnya membangun komunikasi antara masyarakat dengan wakilnya dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” katanya di Lokasi.
Ia menambahkan, tujuan dari kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI ini adalah untuk bisa meneguhkan lagi semangat pendiri bangsa kita atas banyak persoalan yang disampaikan masyarakat.
“Dengan kegiatan seperti ini, potensi disintegrasi bangsa, konflik SARA, krisis keteladanan, dan berbagai masalah lainnya akan diminimalisir secara bertahap,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu juga disepakati, dalam rangka merawat persatuan dan kebhinekaan, maka sosialisasi semangat perjuangan kepada masyarakat luas, termasuk para pelajar perlu dilakukan.
“Kita berharap agar semua pihak dapat mengenang jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Untuk konteks pemuda, kita melihat bahwa generasi muda saat ini mengalami proses degradasi nilai-nilai kepahlawanan. Mereka lebih mengidolakan tokoh-tokoh dari luar atau tokoh imajiner yang biasanya muncul di film-film. Inilah tanggung jawab kita semua untuk memperkenalkan pahlawan-pahlawan kita kepada anak,” tandasnya. (phee)