Matanews.id, JAKARTA – Rangkaian seleksi administrasi dan seleksi tahap I Anugerah ASN 2020 telah dilewati. Kini, 100 nomine Anugerah ASN 2020 masuk dalam seleksi tahap II dimana seleksi kali ini akan mengkaji lebih mendalam mengenai persona masing-masing nomine.
“Pendalaman nomine dan penilaian yang dewan juri lakukan pada tahap ini didasarkan pada portofolio, rekam jejak, serta inovasi yang telah disertakan pada saat pengusulan kandidat dilakukan. Kami akan mengecek hal tersebut untuk melakukan pengamatan lebih mendalam dengan menggunakan empat instrumen penilaian yang telah ditentukan,” jelas Ketua Dewan Juri Anugerah ASN 2020 Helmy Yahya saat dimulainya Seleksi Tahap II Anugerah ASN 2020 di Jakarta, Selasa (20/10).
Helmy melanjutkan, selain berdasarkan data yang telah diusulkan tersebut, dewan juri juga akan mengecek jejak digital dari personal nomine dan inovasi-inovasi yang telah dilakukannya. Pendalaman dan penilaian terhadap nomine dilakukan dengan menggunakan empat instrumen. Setelah penilaian dilakukan, kemudian dewan juri akan berunding dengan berbagai pertimbangan untuk menentukan nomine yang lolos ke tahap selanjutnya.
Adapun keempat instrumen penilaian tersebut adalah inspirasi, inovasi, dampak, serta kepemimpinan. Penilaian inspirasi dilakukan terhadap rekam jejak nomine dan integritas yang dilihat dari pemberitaan maupun media sosial. Sedangkan untuk instrumen inovasi, penilaian didasarkan pada prestasi atau inovasi yang dihasilkan oleh nomine serta peranannya dalam prestasi atau inovasi tersebut, dan penjelasan lain yang mendukung prestasi atau inovasi dari nomine.
Kemudian, instrumen dampak melihat kepada dampak atas prestasi atau inovasi terhadap instansi dan masyarakat, serta keberlanjutan dari prestasi dan inovasinya tersebut. Lalu, instrumen terakhir, kepemimpinan melihat bagaimana kepemimpinan nomine dalam bekerja, baik didalam instansinya maupun yang melibatkan masyarakat.
Keempat instrumen tersebut digunakan dalam menilai nomine melalui deskripsi diri, portofolio, rekam jejak yang telah disampaikan. Sehingga, data dan narasi dari sosok nomine pada seleksi tahap II ini menjadi penting dalam menentukan penilaian dewan juri terhadap nomine.
Apabila ada yang menyampaikan bahwa nomine tertentu berpotensi, namun ternyata tidak didukung dengan data dan narasi yang lengkap, maka penilaian terhadap nomine tersebut terbatas pada data yang ada, walaupun memang dilakukan juga penelusuran mengenai nomine. Karena pada tahap ini, dewan juri melihat persona nomine berdasarkan data dan narasi yang ada.
Presenter senior ini mengungkapkan bahwa hasil dari seleksi tahap II ini akan menghasilkan short-list yang kemudian akan mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. “Pada seleksi kali ini, dewan juri akan menentukan 10 terbaik hasil pilihan dewan juri dari masing-masing kategori untuk mengikuti tahapan wawancara,” ungkap Helmy.
Melalui wawancara, maka akan tercipta interaksi antara nomine dengan dewan juri. Dengan adanya interaksi, maka dewan juri dapat melihat nomine mana yang benar-benar berhak menyandang gelar sebagai PPT Teladan, PNS Inspiratif, dan The Future Leader.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Deputi bidang SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Teguh Widjinarko menjelaskan mengenai sosok yang dicari dari masing-masing kategori di Anugerah ASN 2020 ini. Pada kategori PPT Teladan, sosok yang dicari adalah pejabat pimpinan tinggi pratama yang memiliki inovasi, kreatifitas, serta dampak yang luas, bukan saja bagi instansinya, namun juga masyarakat umum.
Sosok yang kemudian dicari pada kategori PNS Inspiratif adalah mereka yang memiliki inovasi dapat memberikan inspirasi bagi ASN lain untuk ikut serta dalam berkarya, baik dalam inovasi tersebut atau mereplikasi inovasinya yang sesuai dengan kebutuhan. Bukan hanya menjadi inspirasi bagi ASN saja, namun juga bagi masyarakat yang dapat terdorong untuk membantu bertumbuhnya pembaruan-pembaruan.
Kemudian dalam kategori The Future Leader, mencari sosok pemimpin masa depan pemerintahan Indonesia. Sosok tersebut adalah mereka yang dinilai memiliki potensi untuk dapat menggantikan sosok pemimpin yang ada sekarang dan akan menjadi pemimpin di tubuh pemerintahan Indonesia dalam waktu 10 hingga 20 tahun ke depan.
“Pada intinya, kita mencari sosok ASN yang dapat menjadi insipirasi, yang bisa memberikan dorongan kepada ASN lainnya agar dapat berkarya lebih baik lagi dalam menjalankan tugasnya,” jelas Teguh.
Seleksi tahap II ini akan berlangsung hingga akhir Oktober. Bagi nomine yang lolos pada seleksi kali ini, akan mengikuti tahapan verifikasi lapangan dan wawancara. Pada tahapan verfikasi lapangan, akan dilakukan wawancara di lingkungan kerja nomine yang akan dijadikan bahan pertimbangan bagi dewan juri.(red)