Matanews.id, Matanews.Id, Minahasa – Rabu (2/12/20), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Minahasa mengelar uji kompetensi wartawan (UKW), yang diikuti 30 wartawan di Sulawesi Utara (Sulut) untuk menguji kemampuan jurnalistiknya. Adapun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Minahasa yang menginisiasi pelaksanaan (UKW), digelar di Balai Pertemuan Umum (BPU) Tondano dan berlangsung dua hari Tondano, Senin (30/11) hingga Selasa (1/12).
PWI Sulut sendiri menerjunkan 5 penguji profesional dari sejumlah daerah di Indonesia untuk mengukur kemampuan para peserta. Para jurnalis senior tersebut yakni Yusuf M Said, Dwikora Putra, Emanuel Dewata Oja Edo, Suwardi Thahir, dan Machmud Suhermono.
Kegiatan UKW ini, para peserta dibagi 5 kelas kemudian diuji dengan 10 materi yang berkaitan dengan aturan hukum tentang pers, kode etik jurnalistik, hingga berbagai hal teknis terkait tugas-tugas wartawan.
Dalam kesempatan ini, Yusuf M Said salah seorang pengurus PWI Pusat Mengatakan, “Kami mengapresiasi rekan-rekan PWI Sulut juga PWI Minahasa yang sudah melaksanakan kegiatan UKW ini, sebab seorang wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya harus benar-benar berkompeten, profesional serta tunduk pada kode etik. Itulah tujuan utama mengapa kami perlu mengukur kemampuan teman-teman wartawan di sini,” kata Said saat membuka kegiatan tersebut.
Adapun Jurnalis senior LKBN Antara ini menambahkan, peserta yang lulus dalam UKW akan dinyatakan sebagai wartawan berkompeten dibuktikan dengan sertifikat. “Ibaratnya seorang pengendara mobil, meskipun mahir berkendara namun jika tidak memiliki SIM maka belum bisa diakui sebagai sopir yang berkompeten. Begitu juga wartawan, sertifikat kompetensi akan menjadi SIM bagi teman-teman ketika nanti menjalankan tugas-tugas jurnalistik di lapangan,” ujarnya lagi.
Sementara itu Ketua PWI Sulut, Vocke Lontaan, mempertegas pentingnya UKW bagi seorang wartawan. Terlebih dalam menyikapi fenomena yang terjadi akhir-akhir ini dimana banyak bermunculan oknum-oknum mengaku wartawan namun tidak memiliki kompetensi.
“Inilah mengapa saya katakan UKW itu sangat penting, karena disinilah akan diukur kualitas dan kemampuan kita, apakah kita betul-betul wartawan yang berkompeten atau tidak,” tegasnya.
Dia berharap UKW ini akan mempertajam kemampuan para peserta sehingga menjadi wartawan yang lebih profesional, baik dari segi kepatuhan terhadap kode etik, penulisan berita, proses menyunting berita, membuat rubrik, investigasi dan hal lainnya yang menyangkut tugas jurnalis.
“Intinya UKW ini diselenggarakan untuk kebaikan teman-teman yang sehari-harinya menjalankan profesi dan pekerjaan sebagai wartawan,” Ucanya.
Diketahui hasil UKW saat diumumkan di akhir kegiatan. Berdasarkan penilaian para penguji, dari 30 peserta hanya 28 peserta yang lulus dan dinyatakan sebagai wartawan berkompeten.
“Para peserta yang lulus banyak selamat karena kalian telah dinyatakan sebagai wartawan berkompeten. Namun peserta yang belum berkesempatan lulus saat ini, jangan berkecil hati, masih ada waktu mempersiapkan diri dengan baik, kedepan kegiatan UKW seperti ini akan kembali dilaksanakan,” ungkap Lontaan saat menutup kegiatan UKW.
Diakhir kegiatan ini PWI Minahasa selaku panitia kegiatan memastikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 telah diterapkan sepanjang pelaksanaan UKW. “Baik kami sebagai panitia, penguji hingga peserta diwajibkan untuk menggunakan masker. Begitu juga jarak antar peserta diatur sesuai standar protokol kesehatan,” pungkas Ketua PWI Minahasa, Christian Tangkere.(rie)