Matanews.id, Jakarta – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah akan menggelar program “Gerakan Peduli Anak Negeri” di 34 Provinsi pada bulan depan, dengan tujuan memberikan bantuan Bakti sosial pada masyarakat yang membutuhkan, rencana itu di ungkapnya pada wawancara di Mabes Polri Jakarta, Kamis (20/05/2021).
Dalam keterangannya Iskandarsyah menjelaskan rencana program tersebut diadakan pada bulan Juni 2021. “Kita mempunyai rencana program Gerakan Peduli Anak Negeri di 34 Provinsi yang kita akan jalankan insyaallah pada bulan depan, program ini kita adakan dengan tujuan sedikit memberikan bantuan sosial kepada saudara-saudara kita yang hari ini dalam masalah besar, mereka susah makan, susah kerja, susah sekolah akibat dampak pademi yang belum tahu sampai kapan usainya.” ucap Iskandarsyah kepada Wartawan.
Disamping itu dirinya menggandeng beberapa pimpinan birokrat-birokrat daerah untuk memberikan sumbangsih dan mau menjadi narasumber di acara yang akan dibuat semacam seminar di kampus-kampus.
“Sedang kami rancang dan saya akan sowan kepada pimpinan-pimpinan negeri ini di pusat dalam beberapa hari ke depan.” terangnya.
“Saya tidak mau mikir yang jauh-jauh, seperti hari ini yang dilakukan banyak orang, yang semua teriak free palestina dan lain-lain, Saya lebih berpikir rakyat kita saja yang terdekat, yang hari ini banyak mengalami kekurangan akibat pademi ini,
Saya yakin pimpinan-pimpinan negeri ini lebih tergerak hatinya ketimbang memikirkan negara lain.” sambungnya.
Dalam program tersebut Iskandarsyah menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan oleh ETOS dalam bersosialisasi bukan hanya simpati pada kejadian Palestina melainkan dirinya lebih mengutamakan warga negara Indonesia yang masih banyak memerlukan bantuan.
“Bukan tidak tertarik, kita empaty ya sudah, kita doakan ya sudah, tapi tidak perlu juga kita terlalu lebay sama yang begituan.” ujarnya.
ETOS mengajak semua kalangan untuk dapat bergabung dalam program yang akan digelar, dengan program tersebut ETOS mempunyai motivasi besar untuk dapat membantu merubah keekonomian dari kalangan bawah.
“Kenapa kawan-kawan tak berniat menghimpun dana untuk saudara-saudara kita di tanah air, jauh-jauh berpikir negara orang tapi rakyat kita terpuruk, sebagai simbol empaty kita cukup kita doakan tanpa teriak-teriak di medsos, PBB pun tak dengar. Kita negara yang penduduk muslim nya besar juga harus berpikir soal saudara-saudara muslim kita disini.” tukasnya.
Dalam kunjungannya ke mabes polri selain meminta dukungan dirinya juga meminta bantuan dengan melibatkan banyak aparat keamanan, dan yang terpenting buat huporia nya, dirinya menegaskan acara yang akan digelar tetap pada rule nya dan tetap pada protokol kesehatan kata Iskandar mengakhiri wawancara nya. (wly)