Matanews.id, Bekasi – Pengerjaan Proyek Jalan Lingkungan (Jaling) di Kampung pamahan impres Rt 001/005 Desa Sukamurni Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi Jawa Barat, dikerjakan asal – asalan tidak ada papan nama proyek dipasang dilokasi sehingga masyarakat setempat tidak mengetahui berapa nilai besaranya anggaran dan dari mana asal usul pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut. Jumat (12/11/2021) siang.
Salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya, waktu diwawancarai oleh awak media Mengatakan, “Dengan adanya dibuatkan jaling ini saya sangat senang, namun dengan pekerjaanya saya kurang puas karna bawahnya cuma diampar batu sprite asal ada, kan bisa cepet rusak seharusnya batu diampar lebih banyak agar lebih kuat lagi dasarnya.” Ungkapnya.
Ditempat yang sama Dedi Prima Kabid Media dan Investigasi LSM Gerakan Solideritas Masyarakat Bersatu (GSMB) Resort 21 Kabupaten Bekasi angkat bicara, dirinya mengatakan pekerjaan jalan lingkungan dikampung pamahan impres RT 001/005 Tampak asal-asalan. Begitu juga dengan kegiatan tersebut untuk bahan dasarnya hanya diampar batu sprite cuma asal ada saja, bagaiman dengan pihak pelaksana dan pengawas hanya diam saja tanpa adanya pengawasan dilapangan.
“Pekerjaan tersebut diduga sengaja tidak memasang papan nama proyek di lokasi pekerjaan, supaya bebas melakukan aksinya sebab setiap proyek dimanapun itu berada baik itu proyek dari pemerintah maupun suwasta harus jelas informasinya, sehingga masyarakat umum bisa mengetahuinya, “Ucapnya.
Lanjut Dedi Prima, pekerjaan ini harus transparan seolah olah pekerjaan ini ada yang ditutupi supaya masyarakat tidak mengetahui asal usul dan besaran nilai proyek ini, dengan kondisi seperti itu pelaksana pekerjaan telah melanggar aturan pemerintah yang telah dituangkan dalam Undang-Undang no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
“Kalo seperti ini saya juga gak tau bahwa pekerjaan ini apa, karna pekerjaan yang sudah berjalan hampir 1 (satu) minggu ini tidak ada keterbukaan, panjangnya berapa, lebarnya berapa dan anggaranya dari mana,” keluhnya.
Dengan tidak adanya plang nama proyek terpasang dilokasi membuat masyarakt sulit untuk mengawasi pekerjaan tersebut, yang bertujuan sebagai bentuk peran serta masyarakat dalam pengawasan penggunaan dan pengelolaan uang rakyat tersebut.
(Evoy)