Matanews.id, Bekasi – Proyek pembangunan jembatan yang beralamat di Kampung Kedung Plasman Rt 001/001 Desa Suka Budi Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi Jawa Barat, diduga dikerjakan asal jadi alias amburadul tidak sesuai harapan, Selasa (30/11/2021).
Dari mulai pengecoran abutmen pun dikerjakan secara manual sehingga mengurangi mutu dan kekuatannya yang seharusnya pengecoran abutmen
menggunakan bacing plen dan menggunakan mutu K.350.NFA karena abutmen itu merupakan dasar pondasi jadi harus kokoh dan kuat.
Dedi Prima Kabid media dan investigasi LSM Gerakan Solideritas Masyarakat Bersatu (GSMB) Resort 21 Kabupaten Bekasi mengatakan, bahwa, pekerjaan tersebut menggunakan cor manual sedangkan sasak yang di sebelah memakai cormen kenapa disini tidak, ada apa dan mengapa, sedangkan untuk para pekerja tidak menggunakan K3, begitu juga untuk papan informasi pun tidak ada.
“Apakah dengan pekerjaan tersebut ingin untung lebih besar atau bagai mana, karena dari awal abutmen sampai cor badan jalan menggunakan cor manual, dan sarapnya aja tidak menggunakan bondex, kenapa pakai papan triplek yang ukuran 5cm, itupun papan tersebut tidak menggunakan papan baru, kan semua itu sudah ada anggarannya,”Tandasnya.
Ditempat yang sama, Agung Prayogo Komisi Pengawasan Korupsi (KPK) Tipikor menjelaskan, adanya pembangunan jembatan yang mana ada pekerjaan terutama pengecoran yang harusnya memakai mobil molen, tapi ini pakai cor manual kami upayakan konvirmasi kepekerja yang mana pekerja tidak mau tau, sampai saat ini pihak pemborong atau plaksana jembatan tidak ada,
“Jadi kita liat ini untuk molen disini di tambah air, disiram air, menurutnya, bagi saya itu tidak memenuhi setandar ya, setadar teknis pekerjaan maka dari itu saya pribadi pun kita tindak lebih jauh lagi,” Ujarnya.
Kepala tukang saat di konfirmasi awak media, tentang masalah cor menggunakan coran manual menjawab,”saya pun tidak tau kalo saya mah cuma sebatas kerja, langsung aja tanya kepihak atas ngobrol aja gimana enaknya saya mah hanya sebatas kuli ibarat kaya mobil saya mah cuma setir dan juga jalannya pun kaya gitu, saya engga bisa ngomong yang aneh-aneh,”katanya.
Salah satu warga Inisial SR saat di konvirmasi awa media, menurutnya, adanya pembuatan sasak karna saya butuh ya syukur alhamdulilah, jadi saya nyebrang ini ga bahasanya susah payah kalo besi mah ini saya akuin ya bagus,
“Saya paham banget mah engga karna yang saya liat ya tapikan perbandingan kualitasnya semata-mata sangat jauh, karna saya mah rakyat saya terimakasih banyak dengan adanya sumbangan pemerintah mungkin saya tadinya jembatan biasa sekarang ada kaya gini,”Tuturnya.
(Ey/tim)