Home / Mata Terkini / Diduga Ada Penyimpangan Pembangunan Jembatan Di Kampung Kedung Plasman Miskinnya Tentang Papan Informasi

Diduga Ada Penyimpangan Pembangunan Jembatan Di Kampung Kedung Plasman Miskinnya Tentang Papan Informasi

Matanews.id, Bekasi – Proyek pembangunan jembatan di kampung Kedung Plasman Rt 01/01 Desa Suka Budi Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi Jawa Barat, diduga kuat syarat dengan Penyimpangan, dan miskinnya tentang papan informasi serta tidak adanya pengawas, konsultan dan PPTK di lokasi.

Sementara itu, kehadiran jembatan permanen di kampung Kedung Plasman memang sangat di nanti oleh warga, akan tetapi pembangunan jembatan tersebut menggunakan cor manual yang mengurangi kwalitas dan mutu, mungkin tidak akan kuat bertahan lama, Jum’at ( 03/12/2021 ).

Abdul Rojak, tim Investigasi Pejuang Siliwangi Indonesia Kabupaten Bekasi, mengatakan,”Saya tidak setuju Bahwa pembangunan jembatan itu memakai cor manual karna sangat merugikan masyarakat juga, begitu juga dengan kwalitasnya kurang bagus juga karena menggunakan cor manul, seharusnya pengecoran itu memakai hotmik yang sudah tertera dianggaran itu, maka dari itu saya sebagai Pejuang Siliwangi sangat menolak dengan keadaan ini, karna menggunakan coran manual, saya harap harus dievaluasi kembali,”Ucapnya.

Tidak haya itu, kami bersama tim media lanjut menggali informasi keterangan dari salah satu Aparatur Desa setempat yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan,”Saya udah ngontrol kerjaan jembatan waktu belum mulai pengecoran, saya tanya pake mobil molen kan, dia jawab iya pake mobil molen, tapi malah pake molen manual, padahal mobil molen bisa masuk emang ngangkutin pake mobil kecil, tapi deket gak jauh, kalo menurut saya kerjaan jembatan yang ngecornya pake mesin molen manual gak bagus kwalitasnya beda jauh ama yang pake mobil molen.”Ujarnya.

Di tempat terpisah, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang tidak mau disebutkan namanya Menerangkan,”Kembali lagi dengan alasan dia dengan medan apa gimana gitu, yah kalo memang kalo kwalitas mah kurang bagus dibanding dengan beton mah, tapi kita merasa terbantu dengan adanya program kaya gitu, saya tanya juga sama yang dilapangan dia juga gak tau, dia hanya sebatas ngesub aja, adapun dengan pekerjaan itu dia mah gak tau menau tentang itu. Saya juga kalo menurut unek-unek mah kurang puas,”Pungkasnya.

Ditempat yang sama salah satu warga berkomentar, “Kalo pemborong mah cuma ngambil keuntungan doang, kalo udah kelar mah mantog, artian saya pekerjaan itu jangan kaya jaling yang ini waktu itu pake manual juga dapet enam bulan pada merupug dicekerin ayam, alhamdulilah sih adanya dibangun sasak saya senang tapi, sayangnya dicor pake manual yang saya takutin gak kuat lama kaya yang udah-udah,”Tuturnya.

Sampai berita ini ditulis kembali belum ada penjelasan dari pihak pelaksana, pengawas maupun dari PPTK, kami tim media sudah mencoba menghubungi kordinator konsultan lewat Via WhatsApp, namun tidak ada jawaban bungkam 1000 bahasa terkait so’al cor manual tersebut.

(Ey/tim)

About Author

About Matanews.id

Check Also

Maruarar Sirait Mundur dari PDI-P, ETOS Berikan Analisis dan Tanggapan

MATANEWS, Jakarta – Mundurnya Maruarar Sirait, politisi senior dan putra alm. Sabam Sirait, dari keanggotaan ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *