Matanews.id, Jakarta – Peran serta media massa cukup mempengaruhi masyarakat dalam memberikan informasi positif dalam berbagai hal.
Seperti yang dilakukan Media Online Indonesia (MOI) dan Persatuan Wartawan Media Online Indonesia (PW MOI) kepada sektor UMKM yang dinilai perlu mendapatkan pemberitaan yang cukup agar dapat naik kelas.
“MOI dan PWMOI harus menjadi garda depan dalam menyampaikan informasi bagi UMKM yang harus mendapatkan perhatian khusus. Dimana peran Media massa dapat membantu para UMKM naik kelas,” kata Ketua Umum PW MOI M. Jusuf Rizal pada acara Dialog Ramadhan 1443 H/ 2022.M ‘Peran Media Online Mendorong Ekonomi Kreatif dan UMKM’, bertempat Graha Lira, Radar Auri, Depok, Jawa Barat, Senin (18/04).
Jusuf Rizal juga berharap agar UMKM menjadi tuan rumah di negara sendiri dengan kualitas yang tidak kalah bersaing dengan perusahaan besar dalam dan luar negeri.
“Jadikan UMKM menjadi tuan rumah di negara sendiri, tidak takut bersaing dengan negara lain. Karena pemerintah sudah memberikan harapan penuh kepada peran serta UMKM yang didukung Media Massa, kualitas/mutu, tampilan produk yang menarik serta kreatifitas para pelaku UMKM,” tegasnya.
Pada kesempatan itu pula hadir Bendahara Umum DPP PW MOI Chandra Manggih, yang berharap anggaran Rp400 triliun dari APBN dapat diserap pelaku UMKM untuk digunakan secara arif baik dalam pelaksanaan modal usaha, marketing, rasa, kreatifitas serta mengemas produk UMKM agar mendapatkan data tarik sendiri.
“Pemerintah telah mengalokasikan dana besar untuk UMKM, tinggal para pelaku harus memanfaatkan dalam mengelola hasil produk lokal yang berkualitas tinggi, tanpa takut bersaing dengan produk olahan baik dari dalam dan luar negeri,” kata Chandra.
Sementara itu narasumber lain Noeke dari PKN DKPN Bela Negara memaparkan bahwa yang dilakukannya tentang semangat membina UMKM di DKI Jakarta, dengan hanya membutuhkan 3 aspek yang paling utama dibutuhkan adalah Legalitas, Permodalan dan Promosi.
Menurutnya, tugas pengurus dan pembina UMKM adalah jangan sampai UMKM hanya dijadikan Subjek yang seharusnya menjadi Objek. UMKM harus bangkit agar naik kelas, sehingga para usahanya bisa memasarkan berbagai jenis produk-produknya melalui Online maupun Offline mengikuti perkembangan jaman industri maju.
“Saya kira semua tahu adanya pandemi Covid-19 ini banyak warga yang kehilangan pekerjaan, sehingga bermunculan para usaha kecil masyarakat dan tugas kami sebagai pembina UMKM adalah hanya membentuk Wira Usaha Baru (WUB) sehingga ekonomi kreatif akan bangkit,” ungkapnya.
Disisi lain perlu adanya daya tarik dalam kemasan produk UMKM guna memberikan image kepada masyarakat bahwa produk UMKM memiliki kreativitas dalam mengemasnya, demikian diutarakan Bayu pakar pengemasan produk UMKM.
“Dari semua hal yang sudah diutarakan di atas, tidak luput pula produk UMKM harus dikemas secara menarik untuk memikat dan memberi image kepada masyarakat hingga mau membelinya. Ini menjadi perhatian khusus,” ujar Bayu.
Dalam dialog tersebut diharapkan seluruh pihak terutama Media Online Indonesia dapat mempromosikan hasil produk UMKM agar dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri.
Pada kesempatan yang sama PWMOI berbagi sembako kepada rekan-rekan wartawan yang hadir. (Red)