Matanews.id, Jakarta – Menjelang pengumuman hasil autopsi kedua terhadap Brigadir J yang menjadi korban penembakkan di rumah mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, sejumlah pihak berharap agar Korps Bhayangkara itu menunjukkan integritasnya di hadapan publik.
“Polri harus mengedepankan integritas dan akuntabilitasnya. Sebab hasil autopsi yang transparan itu akan menyelamatkan wajah institusi Polri atau akan sebaliknya. Jadi hasil ini harus benar-benar dipikirkan matang sekali sebelum menjadi konsumsi publik,” ujar direktur eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah kepada Mediakarya, Selasa (2/8/2022).
Iskandar menegaskan, jika hasil autopsi tersebut ada yang ditutup-tutupi, di tengah era keterbukaan publik, maka dipastikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri kembali pada titik terendah.
“Ini bukan perkara main-main loh, pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal mati dan minimal 20 tahun, kalau ini ditutupi berbahaya kepada institusi ini. Padahal masih banyak anggota Polri berintegritas, tapi tercoreng lantaran dirusak beberapa oknum di dalamnya,” kata Iskandar menambahkan.
Oleh karena itu, Iskandar meminta kepada para Pati yang ditugaskan oleh Kapolri untuk mengungkap kematian Brigadir J dapat memberikan hasil yang sejujurnya.
“Rakyat selalu ada di belakang kalian untuk mengungkap kasus ini sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Tapi sebaliknya, jika pengungkapan kasus itu penuh rekayasa hanya menyelamatkan orang per orang saja, maka ini akan menjadi petaka bagi inistitusi Polri,” pungkasnya. (Red)