Home / Mata Metropolitan / Ketua DPC PBB Turut Duka Cita Tragedi Kanjuruhan Malang

Ketua DPC PBB Turut Duka Cita Tragedi Kanjuruhan Malang

Matanews.id, Jakarta – Ketua DPC Partai Bulan Bintang, Muhammad Syamsul Arifin mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas tragedi yang terjadi pada sepak bola Indonesia yang ramai diperbincangkan saat ini.

Ketua DPC PBB yang akrab dikenal sebagai Bang Arif menyesalkan pola penanganan terhadap suporter yang turun ke stadion oleh polisi dengan menghajar dan menembaki gas air mata, sehingga terimbas kepada penonton yang ada di tribun.

Akibat kepanikan massal dan dampak dari gas air mata, ratusan orang berdesakan ingin keluar dari tribun menjadi korban.

Saat siaran pers ini dibuat, terdapat informasi jumlah korban lebih dari 200 orang.

“Larangan penggunaan gas air mata itu telah diatur FIFA dan tertuang pada Bab III tentang Stewards, pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan. Jelas ditulis; Dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa,” ucap Arif kepada awak media, Senin, (03/10/2022).

Arif juga menilai hal itu membuktikan lemahnya koordinasi. Padahal sebelum match, pasti ada rakor pengamanan antara Panpel dengan Kepolisian.

Lanjut Arif juga mengatakan, strategi evakuasi yang utama adalah mengamankan pemain, dan itu sudah dilakukan.

“Selanjutnya tinggal mencegah penonton melakukan perusakan atau saling serang. Sambil semua pintu keluar dan jalur evakuasi dibuka untuk pengosongan stadion,” katanya.

Ketua DPC PBB itu menambahkan, pengosongan tribun dengan menembakkan gas air mata, jelas menyalahi aturan FIFA.

“Dunia sepakbola tanah air berduka. Ratusan pendukung Arema meninggal setelah terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Peristiwa ini menjadi catatan kelam sepakbola nasional.” tegasnya.

Bang Arif yang turut berdukacita atas peristiwa tersebut, meminta semua stakeholder sepakbola nasional melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.

“Kerusuhan sepakbola memang pernah terjadi. Tapi kejadian di Kanjuruhan ini sangat luar biasa, karena jumlah korban sangat besar. Saya perihatin dan menyesalkan kenapa hal itu harus terjadi,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengatakan kerusuhan pecah usai pertandingan Derby Jawa Timur yang mempertemukan Arema Malang dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Kerusuhan dipicu kekalahan tim tuan rumah Arema Malang. (Jml)

About Author

About Matanews.id

Check Also

Satgas Tamalatea Berikan Edukasi Pentingnya Kebersihan dan Keindahan Lingkungan

MATANEWS, Merauke – Demi mewujudkan cita-cita generasi anak-anak di perbatasan dan mencetak generasi muda yang ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *