Matanews.id, Bandung – FORNAS VII dilaksanakan di Jawa Barat (Soreang, Kab. Bandung) mulai tgl 2 – 9 Juli 2023 nanti. Diikuti 38 Provinsi, dan telah dibuka secara resmi oleh Menko PMK, Ahmad Muhadjir, mewakili Presiden Joko Widodo, di Stadion Jzalak Harupat, Minggu Malam kemarin.
FORNAS-FORNAS sebelumnya telah berlangsung di Jakarta, DKI Jakarta (2011), Semarang, Jawa Tengah (2013), Bali (2015), Banjarmasin, Kalimantan Selatan (2017), Samarinda, Kalimantan Timur (2019), serta di Palembang, Sumatera Selatan 2021 (2022). Agenda di Palembang dan di Bandung merupakan “Agenda Penyesuaian dan Khusus” setelah sempat merebak pandemi Covid – 19 pada tahun 2020 dan 2021. Agenda FORNAS VIII akan kembali normal (rutin) pada tahun 2025 mendatang — rencananya akan berlangsung di Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat).
Aktif dalam Organisasi Keolahragaan KORMI (Komite Olahraga Rekreasi – Masyarakat Indonesia) tidak hanya menjadikan kita rutin berolahraga, bugar, sehat dan gembira namun juga dapat bersilaturahmi dengan para pegiat olahraga lainnya di level Daerah, Nasional, bahkan Dunia (sesama aktivis dan atau dengan para pegiat olahraga atau biasa disebut atlet di lingkungan KONI atau di lingkungan Olahraga Prestasi). Pada bagian berikutnya, Olahraga dapat menjadi ajang “Diplomasi Daerah” sekaligus wahana untuk mengharumkan Nama Baik Daerah atau Negara.
Di level Daerah biasa diadakan FORDA (Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Daerah) — setingkat PORDA. Pada level Nasional diselenggarakan FORNAS — sekelas PON — secara rutin sekali dalam tiap2 dua tahun. Juga diselenggarakan TAFISA — semacam Olimpiade — sekali dalam empat tahun.
FORNAS VII dilaksanakan di Jawa Barat (Soreang, Kab. Bandung) mulai tgl 2 – 9 Juli 2023 nanti. Diikuti 38 Provinsi, dan telah dibuka secara resmi oleh Menko PMK, Ahmad Muhadjir, mewakili Presiden Joko Widodo, di Stadion Jalak Harupat, Minggu Malam kemarin. FORNAS-FORNAS sebelumnya telah berlangsung di Jakarta, DKI Jakarta (2011), Semarang, Jawa Tengah (2013), Bali (2015), Banjarmasin, Kalimantan Selatan (2017), Samarinda, Kalimantan Timur (2019), serta di Palembang, Sumatera Selatan 2021 (2022). Agenda di Palembang dan di Bandung merupakan “Agenda Penyesuaian dan Khusus” setelah sempat merebak pandemi Covid – 19 pada tahun 2020 dan 2021. Agenda FORNAS VIII akan kembali normal (rutin) pada tahun 2025 mendatang — rencananya akan berlangsung di Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat).
Kiprah KORMI Banten
Tahun 2000 lalu para pegiat Olahraga Rekreasi – Masyarakat berhimpun dalam wadah POMI. Dalam perjalanan selanjutnya berubah menjadi FORMI. Dan sejak dua tahun lalu berubah menjadi KORMI.
Kehadiran KORMI sebagai pegiat olahraga yg bersifat massal dan lintas usia (mulai dari Usia Dini sampai “Nini-nini”/Lansia) menjadi mitra lembaga Keolahragaan di Indonesia : ada KONI/Komite Olahraga Nasional Indonesia (Olahraga Prestasi) dan NPC/National Paralympic Committee (Olahraga Kaum Disabilitas). Juga menjadi mitra dari BAPOPSI/Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Olahraga Pelajar) dan BAPOMI/Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Olahraga Mahasiswa).
Sejak keikutsertaannya dalam ajang FORNAS, Kontingen Provinsi Banten secara dinamis berada pada posisi “Lima Besar Nasional” — kecuali pada tahun 2022 kemarin berada pada posisi Enam Besar. Pada FORNAS VII tahun ini Kontingen Provinsi Banten mematok target untuk kembali masuk dalam klasemen “Lima Besar Nasional.” Target itu ditopang oleh sokongan yg kuat dari pihak PJ. Gubernur Banten, Dr. Al Muktabar, M.Sc., Pimpinan DPRD Banten, utamanya Komisi V DPRD Banten (Dr. Yeremia Mendrova, dan kawan2), serta dari Kadispora Banten (Dr. H. A. Syaukani, M.Si.). Target itu disanggupi oleh Pengurus KORMI Banten (dipimpin Hj. Nuraeni, S.Sos.,M.Si. dan Kawan2) dan oleh sebanyak 1.238 Pegiat/Atlet, Pelatih dan Official — yg mana pemberangkatan untuk 75% dari jumlah Anggota Kontingen telah menggunakan Anggaran Mandiri (Swadaya). Suatu semangat dan solidaritas yg luar biasa.
Dari mulai Bagian Konsumsi, Akomodasi, Transportasi, Administrasi, Tim Kesehatan, Pegiat Olahraga, Pelatih, Official hingga Pimpinan Kontingen Provinsi Banten telah bahu membahu, solid, kompak untuk mewujudkan target meraih capaian prestasi “Lima Besar Nasional.”
Kami telah belajar dari semangat pantang menyerang Della, Pegiat/Atlet asal Kota Serang, Induk Olahraga (Cabor) IDCA (Indonesia Drum Corp Association), yang terus bermain hingga tuntas — meskipun tubuhnya sempat terkena benturan tongkat permainan. Setelah usai perlombaan barulah dia mengeluh sakit — untuk selanjutnya ditangani oleh Tim Kesehatan Kontingen Provinsi Banten.
Api Semangat Della tentu saja akan menyeruak ke dalam relung hati segenap Anggota Kontingen Provinsi Banten.
Semangat Della juga – yg ingin berprestasi secara optimal dan ingin turut mengharumkan nama baik Provinsi Banten – tentu dapat diikuti oleh Warga Banten lainnya, melalui bidang karya, kinerja dan prestasi masing-masing. (Wly)