Matanews.id, Jakarta – Aksi yang diprakarsai oleh DPP MIMBAR (Mahasiswa Islam Bersatu) ini bertujuan untuk mengawal persoalan korupsi dan juga mengecam penayangan film kartun LGBT yang disiarkan oleh PT. Telkom, aksi demonstrasi tersebut dilakukan di depan Gedung Telkom Jalan Gatot Subroto, pada Jumat, (20/10/2023).
Koordinator aksi, Debi Saputra, mengajak dan menghimbau bahwa hari ini adalah saatnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa dan menangkap Ririek Adriyansah atas dugaan korupsi dalam proyek fiktif financing periode 2017-2018 investasi PT. Telkomsel ke PT. Gojek Indonesia sebesar 6,5 triliun.
“Aksi ini merupakan aksi yang telah kami jalankan selama 5 kali ke PT. Telkom yang diduga terlibat dalam tindak korupsi berupa investasi dalam proyek fiktif yang dilaporkan senilai 6,5 triliun kepada PT Gojek Indonesia.” ucap Debi kepada media saat di lokasi.
Debi Saputra juga mendesak Menteri BUMN Erick Tohir untuk mencopot Direktur Utama Telkom dan PT PINS serta jajaran direksi mereka terkait kasus proyek fiktif.
“Kami mendesak kepada Bapak Erick Tohir untuk Mencopot Dirut Telkom dan PT PINS beserta jajaran direksinya, atas kasus proyek fiktif.” Tegasnya.
Dalam tuntutannya, DPP MIMBAR juga mendesak KPK untuk mengusut PT PINS, anak perusahaan dari PT. Telkom, atas dugaan korupsi dan investasi proyek fiktif sebesar 200 juta.
“Kami juga meminta kepada KPK untuk segera mengusut PT PINS yaitu anak perusahaan dari PT Telkom atas dugaan korupsi dan investasi proyek fiktif sebesar 200M.” jelasnya.
Aksi demonstrasi ini diharapkan dapat menjadi panggilan penting untuk menuntut keadilan dan transparansi dalam penanganan dugaan korupsi serta mengecam penayangan film LGBT yang dianggap kontroversial oleh sebagian masyarakat.
“Kita akan melihat bagaimana respons dari pihak berwenang terhadap tuntutan dan aksi dari DPP MIMBAR.” tutupnya.
Dalam aksi tersebut DPP MIMBAR melakukan orasi dengan memberikan hadiah berupa pakaian Daster yang ditujukan kepada Dirut PT. Telkom.
Perlu diketahui pihak media mencoba melakukan konfirmasi kepada PT. Telkom, namun hingga berita ini ditayangkan pihak PT. Telkom belum memberikan tanggapan. (**)