Home / Mata Daerah / Bawang Goreng Komoditas UPLAND Project Ekspor ke Belanda, Optimis Tingkatkan Kesejahteraan Petani 

Bawang Goreng Komoditas UPLAND Project Ekspor ke Belanda, Optimis Tingkatkan Kesejahteraan Petani 

Matanews.id, Sumenep – Sebanyak enam ribu bungkus produk bawang goreng milik para petani binaan Program Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND Project) di Kabupaten Sumenep dilepas untuk dikirim ke negeri kincir angin Belanda, Rabu (1/10/2023). Ekspor perdana bawang goreng diharapkan menjadi pintu awal untuk peningkatan kesejahteraan kepada petani.

Bawang goreng produk kelompok tani yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pertama Indah Rubaru (PIR) itu telah dikontrak mencapai 400 ribu US dolar oleh PT Ben Helen Trading Belanda dengan jangka waktu lima terhitung tahun 2023-2028.

Dalam launching pengiriman ekspor ke Belanda hadir Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Rahmanto selaku Direktur Irigasi Kementerian Pertanian melalui zoom, perwakilan Bank Indonesia Kantor Cabang Provinsi Jawa Timur, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten Sumenep dan perwakilan petani bawang merah di Kabupaten Sumenep.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi menyampaikan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementerian Pertanian RI (Kementan) yang telah aktif mendorong pertanian lebih baik dengan meningkatkan produktivitas dan pendapatan para petani.

UPLAND Project dianggap telah berhasil menerapkan sistem pertanian terpadu yang menyelaraskan antara sektor hulu (on farm) dan pasca panen (off farm) yang terintegrasi. Selain produksi UPLAND juga telah memastikan petani bisa mendapatkan hasil penjualan yang terbaik, sehingga akan meningkat pendapatannya.

Melalui UPLAND Project, Kementerian Pertanian telah memberikan ruang harapan baik kepada petani. Bawang merah merupakan salah satu dari berbagai hasil bumi yang diharapkan dapat menjadi salah satu proyek percontohan produk pertanian hingga dapat ekspor.

“Ini menjadi proyek percontohan. Keunggulan bawang merah Rubaru toleran Fusarium sp dan spodoptera exigua, mampu beradaptasi diketinggian 10 – 500m,” katanya.

Tahun 2021 Kabupaten Sumenep terus berusaha meningkatkan produktivitas bawang merah. Luas area tanam sejak adanya kegiatan UPLAND meningkat signifikan dimana awalnya (2020) hanya 701 hektar dengan produktivitas mencapai 7,02 ton per hektar menjadi 1.198 hektar pada tahun 2022 dengan produktivitas per hektar juga meningkat menjadi 7,36 ton per hektar.

Saat ini tidak hanya pasar internasional yang telah menjalin kerjasama dengan Korporasi Petani Rubaru, beberapa perusahaan nasional juga telah menjalin kerjasama antara lain PT Eden Pangan Indonesia.

Ekspor perdana bawang goreng merupakan pintu awal untuk memberikan peningkatan kesejahteraan kepada petani. Fauzi berharap para petani dapat menjaga semangat agar produksi dan kualitas bawang merah dapat tetap terjaga sehingga memenuhi kebutuhan ekspor yang dibutuhkan.

“Ruang ini merupakan pintu awal kita dalam memberikan kesejahteraan masyarakat petani, sehingga kita harus konsen terhadap kualitas produk dan kemasan yang di jadikan produce knowledge,” kata Fauzi.

Dengan beredarnya bawang goreng di pasar di Belanda diharapkan dapat membuka pintu untuk kerja sama dengan negara lain seperti Belgia, Inggris, dan yang lainnya.

Sementara itu, Rahmanto secara virtual menyampaikan, Program UPLAND Project Kementerian pertanian bertujuan untuk meningkatkan kegiatan pertanian di dataran tinggi agar lebih komprehensif, mulai dari pengembangan hortikultura, dan tanaman pangan.

“Melalui Upland Project dapat memberikan dampak positif seperti mampu swasembada bawang,” kata Rahmanto.

Dalam upaya mendorong hal itu, Kementerian Pertanian memberikan bantuan infrastruktur lahan, irigasi bahkan jalan usaha tani, embung pompa. Semua itu dalam rangka mendorong peningkatan produksi.

“Kegiatan Upland bertujuan pula untuk keberlanjutan usaha agribisnis bawang harus didukung dengan adanya kelembagaan yang baik,” terangnya.

Sementara itu Direktur Koperasi Petani PT Permata Indah Rubaru, Abdur Ra’uf mengaku sangat optimis produk bawang merah goreng di terima oleh warga Belanda. Bawang merah dari Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep memiliki kekhasan yang banyak dicari konsumen sehingga tembus ke pasar internasional dan nasional.

“Dari sisi rasa, bawang merah rubaru memiliki aromatic yang lebih kuat dengan kadar air yang rendah sehingga sangat cocok untuk dibuat menjadi bawang goreng dan camilan yang kres dan renyah,” kata Ra’uf. (Red)

About Author

About Matanews.id

Check Also

Subuh Keliling Polda Metro Jaya, Bagikan 100 Paket Sembako dan Al- Quran

MATANEWS, Jakarta – Direktur Binmas Polda Metro Jaya Kombes Pol Badya Wijaya, S.H., M.H. beserta ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *