Matanews.id, Ngawi – Pasca-pelaksanaan Operasi Mantab Brata Semeru, terlihat adanya perubahan dalam pola kejahatan dan tren kriminalitas di wilayah Kabupaten Ngawi. Meskipun angka kejahatan tampak menurun, namun munculnya modus operandi baru menunjukkan adaptasi pelaku kejahatan terhadap upaya penegakan hukum.
Kapolres Ngawi, AKBP Argo Wiyono, S.H., S.I.K., M.Si., menyampaikan dalam wawancara khususnya kepada Media Matanews.id saat dijumpai bahwa ada beberapa perubahan yang diamati dalam tren kriminalitas setelah pelaksanaan Operasi Mantab Brata Semeru:
- Modus Operandi yang Berbeda: Pelaku kejahatan cenderung mengubah modus operandi mereka untuk menghindari deteksi polisi. Hal ini mencakup penyesuaian teknik dan taktik agar sulit diidentifikasi.
- Peningkatan Kejahatan Siber: Adanya peningkatan aktivitas kejahatan siber, termasuk penipuan online dan pencurian data pribadi. Pelaku kriminal semakin memanfaatkan teknologi digital untuk melancarkan aksinya.
- Kejahatan Terorganisir: Terjadi pergeseran ke arah kejahatan terorganisir dengan jaringan yang lebih kompleks. Pelaku cenderung bekerja sama dalam kelompok untuk melancarkan aksi kriminal mereka.
- Pola Lama dengan Taktik Baru: Beberapa jenis kejahatan yang sudah ada sebelumnya tetap ada, namun pelaku menggunakan taktik baru dan lebih terstruktur.
“Operasi Mantab Brata Semeru telah memberikan dampak positif terhadap tingkat kejahatan di wilayah kita. Namun, kami juga harus tetap waspada terhadap adaptasi pelaku kejahatan. Kami terus meningkatkan pemahaman dan strategi untuk menghadapi tren kriminalitas yang berkembang.” jelasnya.
Polres Ngawi berkomitmen untuk terus memantau perkembangan pola kejahatan dan berinovasi dalam menyikapi tantangan baru. Melalui upaya pencegahan, penindakan, dan kerjasama dengan masyarakat, diharapkan Kabupaten Ngawi dapat tetap aman dan nyaman di masa yang akan datang. (Wly)