Matanews.id, Jakarta – Etos Indonesia Institute melakukan Rilis Survey Calon Anggota Legislatif DPRD Terpilih Daerah Pemilihan DKI X dalam Pemilu Legislatif 2024 pada Sabtu 30/12/2023 dibilangan Jakarta Utara,
Survey yang dilakukan sejak tanggal 20 hingga 28 Desember 2023 ini mengambil sampel 1.000 responden dari enam kecamatan di kotamadya Jakarta Barat yaitu Kecamatan Grogol, Petamburan, Palmerah, Kebon Jeruk, Taman Sari dan Kembangan.
Survey dengan margin error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan publik sebesar 90% mengambil pendapat responden tentang tingkat popularitas (keterkenalan), tingkat akseptabilitas (keterterimaan) dan tingkat elektabilitas (keterpilihan) yang kemudian diakhiri dengan pertanyaan tentang siapa yang akan dipilih jika pemilu dilakukan saat sampel ditanyakan kepada responden.
Dari pengambilan sampel pendapat responden, ditemukan 12 caleg DPRD dengan tingkat popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas tertinggi. Caleg-caleg tersebut adalah Ima Mahdiah (PDIP), H. Nasrullah (PKS), Merry Hotma (PDIP), Yudha Permana (Gerindra), Hardiyanto Kenneth (PDIP), Stephanie Octavia (PDIP), Wita Susilowaty (Demokrat), H. Abdul Azis (PKS), Dellia Whilhelmina (PAN), Guruh Tirta Lunggana (Nasdem), Jupiter (Nasdem) dan Husein (PAN).
Dari dua belas nama tersebut, jika pemilu legislatif diadakan saat pengambilan sampel suara responden maka hasilnya adalah Ima Mahdiah (PDIP) 9,8%, H. Nasrullah (PKS) 9,6%, Merry Hotma (PDIP) 9,4%, Yudha Permana (Gerindra) 9,2%, Hardiyanto Kenneth (PDIP) 9,1%, Stephanie Octavia (PDIP) 8,9%, Wita Susilowaty (Demokrat) 8,6%, H. Abdul Azis (PKS) 8,3%, Dellia Whilhelmina (PAN) 8,1%, Guruh Tirta Lunggana (Nasdem) 7,1%, Jupiter (Nasdem) 6,4% dan Husein (PAN) 5,8%.
Menurut Direktur Eksekutif Etos Indonesia Institute Iskandarsyah, survey ini masih sangat mungkin mengalami perubahan-perubahan signifikan mengingat Dapil DKI X dapat disebut juga sebagai ‘dapil keras’ dan dinominasi oleh PDIP dan juga banyak tokoh dan figur yang dikenal masyarakat mencalonkan diri di dapil tersebut.
“Sangat mungkin berubah, baik komposisi persentasi maupun munculnya nama lain diluar sepuluh nama itu. Apalagi dari dua belas nama, persentasi antar calon sangat tipis perbedaannya. Pertengahan Januari kami akan mengujinya kembali dengan survey terbaru”, ujar Iskandar menutup rilisnya. (Wly)