Home / Tag Archives: Apel

Tag Archives: Apel

Polres Serang Kota Gelar Konsolidasi Apel Ketupat Kalimaya 2019

Matanews.id – Banten – Gelar apel konsolidasi operasi ketupat Kalimaya 2019 yang digelar di Polres Serang Kota, merupakan apel penutupan Operasi Ketupat Kalimaya 2019.

Kegiatan apel yang berlangsung dipimpin oleh Kapolres Serang Kota AKBP Firman Affandi S.I.K di halaman Makopolres Serang Kota, dihadiri oleh PJU Polres Serang Kota serta Kasdim 0602/Serang dan beberapa instansi terkait lainnya, Kamis 13 Juni 2019.

Seprti yang disampaikan Kapolres Serang Kota, bahwa apel konsolidasi dilaksanakan bertujuan untuk pengecekan terhadap kelengkapan personil dan sarpras yang digunakan, sehingga dapat menjadi bahan evaluasi di kemudian hari.

“Selama berlangsungnya Operasi Ketupat Kalimaya 2019, Polres Serang Kota telah menyediakan 6 Pospam dan 1 Posyan yang tujuannya adalah untuk membrikan rasa nyaman kepada para pemudik disaat merasa lelah ataupun saat membutuhkan bantuan kita,” ujar Kapolres Serang Kota.

“Alhamdulillah, dari data yang kita peroleh, selama Operasi Ketupat Kalimaya ini, angka gangguan keamanan turun dibandingkan tahun kemarin, yaitu kami mencatat 13 kasus dibandingkan 15 kasus sebelumnya,” masih menurut Kapolres.

Berdasarkan data yang ada, Polres Serang Kota mencatat data kejahatan yang menonjol sebanyak 3 kasus, meliputi Curat 2 kasus dan Curanmor 1 kasus dan kejadian Laka Lantas tercatat 4 kasus.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Serang Kota juga memberikan apresiasinya terhadap seluruh personil yang telah membantu kelancaran berjalannya Operasi Ketupat Kalimaya 2019. (Red)

Komitmen, Sinergitas TNI – Polri Tetap Terjaga Baik

Matanews.id – Jakarta, 13/06/2019 – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto angkat bicara soal adanya penetapan tersangka sejumlah Purnawirawan Jenderal TNI dan beberapa pecatan tentara dalam kasus pemufakatan makar dan kerusuhan.

Menurut Panglima, untuk purnawirawan sudah memiliki wadah tersendiri dan berada di luar institusi TNI.

“Untuk purnawirawan sudah ada wadah sendiri, karena purnawirawan secara hukum sudah masuk di ranah sipil. Namun untuk kesatuan sendiri para purnawirawan itu masih dalam pembinaan dari seluruh kepala staf angkatan,” ucap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (13/6).

Kedua purnawirawan tersebut adalah Mayjen (Purn) Soenarko, Mayjen (Purn) Kivlan Zen dan beberapa pecatan TNI dalam kasus percobaan pembunuhan terhadap beberapa tokoh nasional.

Panglima melanjutkan, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan beberapa purnawirawan untuk menjalin soliditas.

” Kami terus melaksanakan komunikasi dengan beliau untuk menjaga persatuan kesatuan;” ungkap Panglima.

“Terkait dengan proses hukum dan sebagainya TNI tidak ikut karena sudah masuk di ranah sipil,” tambahnya.

Hadi menilai, kasus yang menimpa para purnawirawan itu tak akan menggangu sinergitas TNI dan Polri.

“Seperti yang diketahui soliditas tni polri sampai sekarang terus. Mulai dari Babinsa dan Babin Kamtibmas ini adalah salah satu bentuknya,” imbuh Marsekal TNI Hadi.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pihaknya sangat paham bahwa membangun soliditas dengan TNI adalah suatu hal yang mutlak dalam rangka menjaga tegaknya NKRI.

“Oleh karena itu saya menyampaikan kepada Panglima komitmen dari polri untuk senantiasa sinergi bekerja sama dengan TNI,” terang Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Sehingga penanganan kasus purnawirawan bagi TNI tentu Tito dan institusi ini jujur menimbulkan ketidaknyamanan bagi Polri sendiri, gak nyaman.

“Tapi ya hukum harus berkata demjkian, ada azas persamaan dimjka hukum, semua orang sama dimuka hukum. Kita juga pernah menangani purnawirawan polri dalam beberapa kasus, saat ini juga kita harus lakukan untuk menunjukan kesamaan dimuka hukum,” imbuh Jendral Pol Tito.

Kapolri menambahkan, dalam kasus Kivlan dan Soenarko, keduanya sama-sama berbeda.

“Agak berbeda dengan kasus bapak Soenarko, ini senjatanya jelas kemudian dimiliki oleh beliau waktu beliau di Aceh, lalu dibawa ke Jakarta kemudian belum ada rencana senjata itu akan digunakan misalnya untuk melakukan pidana tertentu. Sepeti dalam kasus bapak Kivlan Zen, jadi grade nya beda, sehingga saya kira masih bisa terbuka ruang komunikasi untuk masalah bapak Soenarko ini,” tutup Jendral Pol Tito. (Red)

Tak Ada Aksi Massa, Kapolri Apresiasikan Ucapan Prabowo

Matanews.id – Jakarta, 13/06/2019 – Kapolri Apresiasi Ucapan Prabowo yang tak ada Aksi Massa, sebanyak 16 ribu personel gabungan TNI dan Polri menggelar apel pengamanan jelang sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilihan Umum yang bakal berlangsung Jumat (14/6) besok di Mahkamah Konstitusi.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Capres Prabowo Subianto yang telah memberikan imbauan kepada masyarakat pendukungnya untuk percaya proses hukum. Dan tidak datang ke Mahkamah Konstitusi.

“Dari kami tentunya berterima kasih dan mengharapkan masyarakat tak datang berbondong-bondong ke Mahkamah Konstitusi,” ucap Jenderal Pol Tito Karnavian di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (13/6).

Tito melanjutkan, sidang nanti bakal terbuka dan bisa dilihat semua pihak.

Menurut Tito, pasukan TNI dan Polri selalu mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi Buktinya ada gabungan personel dari daerah yang masih disiagakan.

“Mereka stand by sesuai kebutuhan dan perkiraan cepat intelijen kami lakukan setiap hari. Untuk melihat apakah ada gerakan massa,” jelas Jendral Pol Tito Karnavian.

Kapolri menilai, ada potensi gerakan massa dari luar yang menyampaikan aspirasi.

“Kami tak perbolehkan sampaikan aspirasi di depan gedung MK. Karena menggangu kegiatan orang lain. Itu diatur dalam UU No 9 Tahun 1999 tentang penyampaian pendapat di muka umum. Itu ada di pasal 6,” jelas Jendral Pol Tito Karnavian.

Ia belajar dari kasus Bawaslu dimana ada aksi yang melebihi batas waktu hingga berujung rusuh.

“Itu tak boleh lagi terjadi di depan MK karena itu menggangu jalan umum. Itu jalan Medan Merdeka Barat yang merupakan jalan umum yang dilewati orang. Nanti kami fasilitasi depan IRTI dan patung Kuda,” terang Jendral Pol Tito Karnavian.

“Tapi sepertinya tak banyak massa. Nanti ada pasukan ribuan depan Monas yang stand by disini termasuk di luar di sini. Kami siapkan,” tambah Jenderal Tito Karnavian.

Ia berharap, persidangan berjalan amam dan lancar. Termasuk di daerah yang menghendaki tak adanya kerusuhan.

“Saya minta kepada jajaran di wilayah untuk cooling down. Termasuk simpul – simpul kami petakan dan prinsipnya kita dengar keinginan masyarakat yang kuat,” tegas Jenderal Pol Tito Karnavian. (Red)

Jelang Sidang PHPU, Polri Gelar Apel Konsolidasi & Kesiapan PAM

Matanews.id – Jakarta, 13/06/2019 – Ratusan personel TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta menggelar ‘Apel Konsolidasi Ketupat Jaya 2019 dan Kesiapan PAM Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi’. Apel tersebut digelar di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Apel yang dihadiri oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, Pangdam Jaya TNI Mayjen Eko Margiyono, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek.

Dalam sambutannya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Edy Pramono menyatakan, aparat TNI-Polri beserta pihak-pihak terkait mampu memberikan terbaik bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, kebutuhan masyarakat yakni sembako dinyatakan relatif stabil.

“Kita mampu berikan terbaik kepada masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya. Ada beberapa indikatornya pertama di DKI dan sekitarnya stabilnya harga bahan pokok dan menurunya angka kriminalitas,” ucap Irjen Pol Gatot di lokasi, Kamis (13/6).

Selain itu itu, Kapolda juga meminta seluruh jajaran agar tetap bersiap diri untuk melakukan pengamanan di Mahkamah Konsititusi (MK). Sehingga, apel ini merupakan wujud pengamanan menjelang sidang tersebut.

“Selain Apel Konsolidasi Ketupat Jaya juga Apel kesiapan pengamana sidang PHPU di Mahkamah Konsititusi. Apel diharapkan jadi sarana konsilidasi untuk mengecek sejauh mana kesiapan personel dan peralatan yang akan dilakukan untuk pengamanan tersebut,” jelas Irjen Pol Gatot.

Sementara itu Pangdam Jaya TNI Mayjen Eko Margiyono menambahkan, agar seluruh personel mematuhi segala dalam bentuk pengamanan. Ia juga meminta, agar seluruh personel jangan termakan isu bohong alias hoaks.

“Saya tegaskan kepada seluruh personel untuk waspada pada seluruh provokasi yang memecahkan TNI-Polri. Jangan mudah percaya pada berita hoaks. Jangan ada TNI-Polri yang jadi provokator dan sebar berita bohong,” ucap Mayjen TNI Eko Margiyono. (Red)

Polda Metro Gelar Apel Operasi Keselamatan 2019

Matanews.id – Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono memimpin apel pasukan ‘Operasi Keselamatan 2019’. Apel ini dilakukan di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, yang diikuti ratusan personel dari Polri, TNI, dan Dishub.

“Pada keselamatan Operasi Keselamatan 2019 ini, kita prioritaskan kegiatan dikmaslantas yang mampu mewujudkan rasa simpatik masyarakat kepada polri khususnya polantas, di samping itu untuk mengedukasi masyarakat agar mencipkatan situasi yang tertib,” kata Gatot dalam sambutannya di lokasi, Senin (29/4).

Kata Gatot, operasi ini akan berjalan mulai hari ini hingga 14 hari ke depan. Dalam operasi ini, ada tujuh hal yang prioritas dalam operasi ini, salah satunya pengemudi yang tak menggunakan sefty belt dan juga bermain handphone saat berkendaraan.

“Tujuh prioritas pelanggaran lalu lintas antara lain pertama menggunakan hp saat mengemudi, kedua tidak gunakan safty belt, ketiga tidak gunakan helm SNI, keempat melawan arus lalin, kelima mengendrai kendaraan di bawah pengaruh alkohol, miras narkoba. Keenam mengemudikan kendaraan di bawah umur, ketujuh melebihi batas keceatan maksimal,” jelasnya.

Dengan adanya tujuh prioritas itu, lanjut Gatot, akan meningkatkan disiplin para pengendara.

“Tujuan operasi pertama meningkatnya disiplin masyrakat dalam berlalu lintas di jalan raya, kedua, meminimaliasai pelanggaran dan kecelakaan llu lintas. Ketiga menurunya tingkat korban kecelalakn lalu linta. Keempat menambah kepercayaan polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas,” ujarnya.

Lebih lanjut ia meminta kepada anggota, agar menjalankan tugasnya dengan baik melalui pendekatan kepada masyarakat.

“Selalu bertakwa ke tuhan Yang Maha Esa, jaga keselamatan anda saat bertugas, wujudkan pelayanan polantas yang bersih dari korupsi kolusi nepotisme, dan semoga terwujudnya masyrakat yang tertib dan patuh hukum dalam berlalu lintas,” pungkas Gatot.

Sementara itu Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menambahkan, pihaknya akan menurunkan ribuan personel dalam operasi ini.

“Untuk personel Operasi Keselamatan, seluruhnya Polda Metro Jaya ada 2.771 (Gabungan), dari TNI, kemudian Dishub, Satpol PP, dan instansi terkait. Dari kita kurang lebih 2.300, itu bukan dari lalu lintas saja ya, ada dari Sabhara, juga Reskrim,” kata Yusuf. (Red)