Kapolda Metro Tinjau Langsung Pengamanan Malam Tahun Baru 2019

Matanews.id – Jakarta, 01/01/2019 – Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis melakukan peninjauan ke beberapa titik perayaan Malam Tahun Baru di ibu kota, diantaranya yakni Ancol, TMII, Monas, terakhir di Bunderan HI.
Idham yang berdiri dibawah rintikan hujan ini menjelaskan, secara keseluruhan, jumlah pengunjung di Malam Tahun Baru kali ini jauh menurun.

“Saya tadi bersama bapak Pangdam melakukan peninjuan ke daerah Monas, Ancol, kemudian TMII. Kalau kita melihat, dan dibandingkan dengan tahun lalu, Alhamdulillah sekarang mungkin karena cuaca hujan, jadi tak terlalu banyak masyarakat yang keluar untuk merayakan,” ucap Irjen Pol Idham Azis di Bunderan HI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/1/2019).

Lanjut Idham, dari informasi yang dihimpunnya, di seputaran Bunderan HI ada 47 ribu. Sementara di Monas ada 30an ribu massa.
“Lalu di Ancol ada 51 ribuan, karena cuaca agak gerimis tapi tak mempengaruhi antusiasme masyarakat merayakan tahun baru,” terang Irjen Pol Idham Azis.

Kapolda Metro memastikan, kondisi keamanan berjalan dengan baik.
“Saya yakinkan semua pejabat utama sudah mengecek lokasi-lokasi, semua aman ya. Nanti pengamanan sampai semua masyarakat kembali, baru semua petugasnya cabut,” tutup Irjen Pol Idham Azis. (Red)
Polda Metro Gelar Realis Akhir Tahun 2018

Matanews.id – Jakarta, 28/12/2018 – Polda Metro Jaya menggelar realis akhir tahun, dimana rangkaian catatan yang menonjol sepanjang 2018 dijabarkan melalui tampilan video di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Jumat, 28 Desember 2018.
Pertama pada bulan Januari ada pengungkapan narkoba jenis ganja besar dari Polres Metro Jakarta Barat seberat 1,3 ton. Selain pengungkapan itu, Kapolri meresmikan gedung Promoter.

Di bulan Februari ada pengungkapan kasus narkoba dengan tersangka sejumlah artis yaitu Fahri Akbar, Dawiyah dan Roro Fitria. Kemudian juga kasus pengungkapan sabu 230 kg yang di adukan ke dalam mesin cuci.
Pada bulan Maret, ada dua kasus yang masuk nominasi kasus menonjol yakni penipuan kartu kredit dengan total kerugian ratusan juta dan kedua pemalsuan Materai dengan kerugian negara 6 milliar.

Selanjutnya, bulan April bukan kasus yang menonjol, tetapi peluncuran film kepolisian berjudul 22 menit soal bom di Starbuck Sarina. Meski begitu, masih di bulan April jajaran Polda Metro Jaya mengungkap kasus miras oplosan.
Bulan Mei hanya ada kerusuhan Mako Brimob dan sejumlah anggota Polri ada yang gugur. Pada bulan Juni Polda buka layanan SIM di masjid sebagai bentuk kegiatan humanis.

Pada bulan Juli kegiatan Sabtu On The Road (SOTR) kerap terjadi bentrokan. Persiapan Asian games hingga Pilkada serentak. Jelang Asian Games, ada sebanyak 187 diamankan dengan gelar operasi preman.
Masih di bulan Juli ada pembunuhan pengusaha bernama Herdi di penjaringan. Polda Metro pun dengan cepat mengungkap tersangkanya ada 4 pelaku.

Selanjutnya, bulan Agustus, Polda dapat apresiasi dari berbagai pihak karena sukses kawal Asian Games. Kapolda Metro Jaya berikan bantuan kepada korban gempa Lombok.
Lebih lanjut, pada September Polda Metro Jaya gelar Operasi Namun dan menangkap 239 tersangka. Kemudian, ada juga penangkapan penyabar berita hoax salah satunya di depan MK melalui akun FB nya.

Puncak Hoax yang heboh yaitu ada pada bulan Oktober dengan tersangka aktivis Ratna Sarumpaet yang mengaku dikeroyok oleh orang tak dikenal hingga babak belur. Ada juga kasus peluru nyasar ke gedung DPR RI yang menyita perhatian publik.
Bukan November ada pembunuhan sadis dengan tersangka Hari Situmorang yang bantai satu keluarga di Jalan Bojong Nangka, Bekasi, Jawa Barat. Penemuan mayat seorang wanita LC bernama Iin Puspita di dalam lemari kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan juga masuk dalam masuk rangkaian cerita Polda Metro.

Terakhir, pada bulan Desember Reuni 212 antisipasi terjadi sesuatu Polda Metro kerahkan 20 ribu personel. beberapa waktu kemudian Polda juga ungkap blangko KTP yang dijual online oleh salah satu anak mantan pegawai Dukcapil. (Red)
Hasil Ops Pekat Jaya, Polda Metro Musnahkan 8.350 Botol Miras
Matanews.id – Jakarta, 21/12/2018 – Ribuan botol minuman keras (miras) dimusnahkan di Halaman Parkir Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Ribuan botol itu disita di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama Operasi Pekat Jaya yang dilaksanakan pada 26 November hingga 19 Desember 2018.
“Miras yang akan kita musnahkan ini sebanyak 8.350 botol,” ucap Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat di lokasi, Jumat (21/12).
Operasi ini dalam rangka antisipasi gangguan keamanan ketertiban di lingkungan masyarakat, seperti premanisme, begal, jambret, copet, pemalakan, perampasan, dan kejahatan lain yang meresahkan masyarakat.
“Di mana ini menjelang Natal 2018 dan tahun baru 2019. Dalam operasi ini kami disuport oleh jajaran Kodam hadir Kasdam (Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto) dan Wakajati (Pathor Rohman),” jelas Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat.
Dalam operasi ini, berbagai barang bukti disita oleh petugas. Mulai dari narkotika, kendaraan roda dua dan empat hingga senjata api.
“Ada 1.474 kasus yang ditangani Polda Metro selama operasi Pekat Jaya 2018. Dari jumlah itu, ada 3.011 orang pelaku yang ditangkap,” terang Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat.
Berikut rincian lengkap barang bukti yang disita selama operasi tersebut yakni, Uang tunai: Rp 177.757.600, Senjata api: 5 pucuk, Senjata tajam: 85 buah, Kendaraan roda dua: 201 unit, Kendaraan roda empat: 38 unit, Ponsel: 203 unit, Miras: 40.411 botol, Petasan: 6.880 buah. (Red)
Polda Metro Terjunkan 11.403 personel Pada Operasi Lilin Jaya 2018
Matanews.id – Jakarta, 21/12/2018 – Polda Metro Jaya akan mengerahkan 11.403 personel dalam Operasi Lilin Jaya 2018 yang akan dilaksanakan selama 12 hari yakni dari 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Selain itu, sebanyak 150 pos pengamanan akan dibentuk.
“Kita baru gelar apel pasukan bersama di lapangan Polda Metro Jaya, dalam rangka kaitannya yaitu Operasi Lilin Jaya dan tahun baru kemudian ada beberapa yang ingin kami sampaikan sebagai informasi bahwa jumlah pasukan yang diterapkan dari jajaran Polda Metro Jaya kurang lebih sekitar 11.403 personel. Kemudian untuk pos pam itu ada 150 pos pam tergelar,” ucap Wakapolda Metro Jaya Birgjen Pol Wahyu Hadiningrat, Jumat (21/12).
Dalam operasi ini, nantinya titik pengamanan pada saat perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 akan difokuskan kepada tempat-tempat ibadah, pusat pariwisata yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat dalam rangka hari libur panjang tersebut.
“Pelaksanaan kegiatan ini fokus pada objek yang diamankan yaitu mulai dari tempat ibadah, kemudian tempat pariwisata, juga pengamanan jalur dan kita pastikan kepada seluruh masyarakat khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya, kami jajaran Polri dan TNI siap mengamankan dan memastikan bahwa kegiatan ini berjalan dengan lancar,” jelas Birgjen Pol Wahyu.
Selain itu, beberapa potensi kejahatan yang bakal terjadi seperti terorisme hingga aksi sweeping Ormas. Dia meminta masyarakat untuk menyerahkan proses penegakan hukum kepada pihak kepolisian.
“Seperti yang tadi disampaikan dalam amanat bapak Kapolri oleh Kasdam dalam apel tadi itu juga menjadi prioritas kita ancaman terorisme, untuk itu objek yang tadi kita sampaikan itu lah yang harus kita antisipasi, dan tentunya didalam pengamanan itu kita bekerja sama dengan masyarakat tentunya untuk memberikan informasi sekecil apapun apabila ada potensi terkait drngan ancaman terorisme,” ujar Birgjen Pol Wahyu.
“Tentunya sweeping tidak dibenarkan kita tahu itu, tidak diperbolehkan melakukan sweeping dalam bentuk apapun sehingga tolong kami disupport kerjasamanya dan apabila ada hal-hal yang perlu dilakukan upaya serahkan kepada aparat penegak hukum,” tutup Birgjen Pol Wahyu. (Red)
Amankan Natal & Tahun Baru Polda Metro Gelar Apel Pasukan Operasi Lilin Jaya 2018
Matanews.id – Jakarta, 21/12/2018 – Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat memimpin gelar apel pasukan Operasi Lilin Jaya 2018 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Jumat (21/12) pagi.
Apel gelar pasukan Operasi Lilin Jaya 2018 ini dimulai dengan penyematan tanda operasi kepada perwakilan yang ditunjuk. Selanjutnya, Kasdam Jaya membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi H. Muhammad Tito Karnavian.
“Apel gelar pasukan yang diseleggarakan serentak merupakan momentum penting untuk melihat kesiapan personel, sarana dan prasarana dan lain-lain,” ucap Brigjen TNI Suharyanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (21/12).
Kasdam Jaya menyebut Operasi Lilin Jaya 2018 ini akan digelar selama 10 hari yakni mulai dari 23 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 yang berlaku untuk zona prioritas dua di 21 Polda. Sedangkan zona prooritas satu yakni di 13 Polda, Operasi sudah digelar sejak 21 Desember 2018.
“Kecuali Kecuali ada 13 Polda prioritas stu yaitu Sumatera Utara, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng DIY, Jawa Timru, Bali, Sulawesi Utara, Maluku, NTT dan Papua. Dimana kegiatan operasi ini akan digelar selm 12 hari terhitung sejak 21 desember 2018,” jelas Brigjen TNI Suharyanto.
Selain itu, lanjut Suharyanto, dalam operasi ini melibatkan 167.783 personel gabungan TNI, Polri dan stakeholder terkait guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Dengan perayaan itu, tingkat kerawanan kejahatan akan mungkin timbul di masyarakat.
“Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan diantaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat laut dan udara, Ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas,” ujar Brigjen TNI Suharyanto. (Red)
Polda Metro Kembali Gagalkan Peredaran Narkotika untuk Persiapan Natal & Tahun Baru
Matanews.id – Jakarta, 19/12/2018 – Jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya membongkar peredaran 70 kilogram sabu dan 49.238 butir ekstasi jaringan internasional. Dari penggagalan tersebut, polisi berhasil mengamankan tujuh pelaku yang merupakan jaringan internasional Malaysia-Palembang-Jakarta melalui jalur darat.
“Ini jaringan internasional yaitu barang yang berasal dari Malaysia melalui Pelembang dan didistribusikan di Jakarta,” kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat di Polda Metro Jaya, Rabu (19/12).
Tujuh pelaku yang berhasil diringkus yaitu YH alias O (41), N alias B (47), M alias O (36), AS alias AK (28), H alias TM (28), AB alias ZB (38), dan HG (35).
“Kita tangkapan tujuh, sementara tiga DPO, salah satunya warga negara Malaysia,” ucap Brigjen Pol Wahyu.
Berdasarkan informasi itu, lanjut Wahyu, tim melakukan investigasi. Hingga akhirnya polisi berhasil meringkus dua pelaku yaitu YH dan N di depan Mall Season City Jalan Prof Latumenten, Jakarta Barat pada 17 Desember 2018.
Wahyu menambahkan, selain narkoba, petugas juga mengamankan tujuh unit kendaraan yang terdiri dari lima unit kendaraan roda empat dan dua kendaraan roda dua.
“Mobil ini kita sita karena terkait dalam kegiatan distribusi narkoba,” ungkap mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.
Para pelaku akan dijerat Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.
Kesempatan yang sama Kasubdit II Ditresnarkoba AKBP Dony Alexander menjelaskan, Dengan uang haram dari bisnis narkoba, mereka punya mobil jenis Porsche, Pajero Sport, Fortuner, Avega, hingga Mercedes Benz.
“Semua dibeli cash,” ucap AKBP Dony Alexander di Markas Polda Metro Jaya, Rabu 19 Desember 2018.
Mobil-mobil mewah itu sendiri ternyata dipakai mereka untuk menyelundupkan narkoba dari Palembang ke Jakarta melalui jalur darat. Barang haram ini sendiri berasal dari Negeri Jiran, Malaysia.
“Barang haram ini disembunyikan didalam speaker aktif,” kata dia.
Selain D, ada juga dua orang lainnya yang telah ditetapkan sebagai DPO yaitu Ijuk dan Johan telah masuk dalam DPO.
“Masih ada tiga orang DPO yakni Ijuk, Johan dan pemilik barang ini yang merupakan Warga Negara Malaysia berinisial D alias RM,” ucap AKBP Dony Alexander.
Dony menyebutkan dari dua mobil yang berisi narkoba, para tersangka menyimpan barang haram tersebut dikotak sound system mobil untuk mengalihkan pengawasan petugas.
“Distribusi (narkoba) menggunakan kendaraan yang disimpan di sound system mobil. Disitu ada dua kotak, satu kotak kitu bisa memuat 15 sampai 20 kg,” jelasnya. (Red).