Home / Tag Archives: ETOS

Tag Archives: ETOS

ETOS : Prabow Teratas Hasil Survey ETOS Indonesia Institute

Matanews.id, Bogor – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah menyampaikan hasil survey terbaru Presiden Pilihan Rakyat di Taman Budaya Sentul Bogor Jawa Barat, Minggu (26/3/2023).

Dengan margin eror 1,97 % dengan tingkat kepercayaan 97%, disampaikan langsung oleh Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute pada rilisnya.

“Walhasil Prabowo teratas dari hasil survey yang dibuat periode 1-17 Maret 2023, dengan survey yang menggunakan hampir 1500 responden,” ucap Iskandarsyah.

Lanjut Iskandar jika Pemilu dilakukan pada tahun ini maka pak Prabowo adalah figur yang sangat paling siap memimpin bangsa ini.

“Hasil Survey kami akan menjadi refrensi kedepannya untuk survey kami berikutnya,” ujarnya.

Dalam Survey ETOS Prabowo berhasil menduduki posisi teratas dengan meraih 32,7%, kemudian posisi kedua adalah Ganjar Pranowo dengan 23,1%, dan yang Ketiga Anis Baswedan 22,3% juga pada urutan keempat AHY dengan 10,3%.

“Survey juga akan kami lakukan kembali per triwulan ke depan, artinya Juni tahun ini akan ada rilis survey kami kembali,” terangnya.

Dirinya juga menerangkan bahwa hasil survey ETOS dapat menjadi refrensi masyarakat atau publik untuk menentukan pilihannya terhadap siapa yang paling layak memimpin negara ini paska habisnya masa bhakti presiden Pak Jokowi.

“Jangan diasumsikan yang tidak-tidak, segala sesuatunya harus dipersepsikan dengan baik dan positif kata Iskandar menutup wawancaranya,” paparnya. (Wly)

ETOS : Autopsi kedua ini bukan perkara main-main, Saatnya Menyelamatkan Wajah Polri

Matanews.id, Jakarta – Menjelang pengumuman hasil autopsi kedua terhadap Brigadir J yang menjadi korban penembakkan di rumah mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, sejumlah pihak berharap agar Korps Bhayangkara itu menunjukkan integritasnya di hadapan publik.

“Polri harus mengedepankan integritas dan akuntabilitasnya. Sebab hasil autopsi yang transparan itu akan menyelamatkan wajah institusi Polri atau akan sebaliknya. Jadi hasil ini harus benar-benar dipikirkan matang sekali sebelum menjadi konsumsi publik,” ujar direktur eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah kepada Mediakarya, Selasa (2/8/2022).

Iskandar menegaskan, jika hasil autopsi tersebut ada yang ditutup-tutupi, di tengah era keterbukaan publik, maka dipastikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri kembali pada titik terendah.

“Ini bukan perkara main-main loh, pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal mati dan minimal 20 tahun, kalau ini ditutupi berbahaya kepada institusi ini. Padahal masih banyak anggota Polri berintegritas, tapi tercoreng lantaran dirusak beberapa oknum di dalamnya,” kata Iskandar menambahkan.

Oleh karena itu, Iskandar meminta kepada para Pati yang ditugaskan oleh Kapolri untuk mengungkap kematian Brigadir J dapat memberikan hasil yang sejujurnya.

“Rakyat selalu ada di belakang kalian untuk mengungkap kasus ini sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Tapi sebaliknya, jika pengungkapan kasus itu penuh rekayasa hanya menyelamatkan orang per orang saja, maka ini akan menjadi petaka bagi inistitusi Polri,” pungkasnya. (Red)

ETOS : Babak Baru Kasus Pencabulan Oknum Anggota DPR RI

Matanews.id, Jakarta – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute menyampaikan lewat keterangan pers nya di Semarang Jawa Tengah, Senin 21/2/2022 kepada Media terkait babak baru kasus pencabulan dengan pelaku berinisial MM yang juga anggota DPR RI aktif hari ini,

Seperti dikutip media-media sebelumnya, ini sudah memasuki babak baru kata Iskandar, Semoga tersangka segera dipanggil ke Mabes Polri, kita masih hargai ajas praduga tak bersalah, tapi tetap ini kita pantau, kuasa hukum pun sudah siap berkordinasi, kita lihat keseriusan semua untuk mengungkap ini.

Iskandar menjelaskan tetap mengawal kasus ini, semua publik pastinya akan terus memantau kasus yang menimpa anak bangsa kita ini, dan kebetulan pelakunya adalah anggota DPR RI yang notabene adalah wakil rakyat, ini justru sebaliknya malah merusak masa depan anak rakyat kata Iskandar, Kita percayakan kepada kepolisian untuk mengungkap kasus ini sampai tuntas.

Saya juga sedang berkordinasi dengan kuasa hukum korban terkait laporan kita ke MKD (Majelis Kehormatan Dewan) di DPR RI, ya paralel lah nantinya kata Iskandar lg menambahkan.

Terkait partai politik yang mengusungnya Iskandar hanya berkomentar silahkan partai si pelaku meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

Bahwa mereka salah memilih kadernya yang duduk di senayan sana, sampai seorang parlemen cabul mereka dudukan disana, Partai kalau kadernya salah tak pernah minta maaf ke publik, kali ini kita minta pernyataan ini kepada publik.

Doakan saja semua dilancarkan, korban juga masih dalam keadaan sehat di LPSK dan nanti nya siap memberikan keterangan di Bareskrim Mabes Polri.

Semua saksi-saksi juga sudah diperiksa secara paralel. Sekali lagi saya pribadi masih percayakan kepada pihak Polri kata Iskandar menutup keterangan persnya. (wly)

Direktur ETOS : Anak Presiden Pun Sama di Mata Hukum

Matanews.id, Jakarta – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah menyampaikan pendapatnya terkait ramainya pemberitaan dua putra Presiden RI dilaporkan ke KPK atas saham yang sangat fantastis nilainya yaitu 100 M.

Dirinya menyampaikan bahwa hal tersebut belum pernah terjadi dan baru pertama ini seorang anak presiden dilaporkan ke KPK dan banyak kalangan berpendapat beragam atas hal ini.

“Buat saya ini adalah kali pertama seorang anak Presiden dilaporkan ke KPK, karena sebelumnya sama sekali belum pernah terjadi.” ucap Iskandarsyah Saat dihubungi lewat telepon selularnya, Sabtu 15/1/2022 di Bogor Jawa Barat.

Anak Presiden pun sama seperti rakyat yang lain, sama di mata hukum itu kata Iskandar sedikit tertawa, itu kan teorinya.

“Tapi sejauh ini belum ada anak Presiden yang dipenjarakan, banyak kok kasus-kasus penyimpangan terjadi sebelum ini.” imbuhnya.

Lanjutnya, Mas Tommy (Putra Pak Soeharto) pernah dipenjara tapi atas tuduhan pembunuhan bukan karena penyimpangan anggaran selagi ayahnya berkuasa.

“Jadi saya berpikir kasus ini 50 banding 50 lah, optimis sih harus, tapi pesimis nya juga ada, Mari kita lihat dan kawal saja sama-sama kasus ini.” ujarnya.

Dirinya juga menilai bahwa laporan Bung Ubed berdasarkan bukti-bukti dan bukan dari opini, Iskandar juga menyatakan bahwa pemerintah akan lebih banyak pekerjaan akan penderitaan Rakyat.

“Laporannya jugakan dengan bukti-bukti, bukan opini, makanya kita lihat saja ke depan seperti apa, jangan terlalu dibesarkan juga, karena hari ini pemerintah punya PR banyak atas penderitaan rakyatnya.” terangnya.

Beratnya tugas pemerintah di masa saat ini Iskandar sangat perihatin akan penegakkan hukum yang belum ada titik terang, rakyat yang di PHK selama pademi, usaha-usaha bangkrut, anak-anak yang baru mulai sekolah seperti biasa, yang sudah hampir 1 tahun lebih mereka tidak ada kegiatan belajar.

“Ditambah lagi kasus baru covid ini, Ini semua adalah PR bangsa ini.” jelasnya.

“Tapi kita juga tetap hargai keputusan Bung Ubed untuk lakukan itu, sembari kita lihat, kita pantau, benar kah kasus ini akan besar?, atau cuma gimik-gimik aja yang ujungnya kita tidak tahu.” tutupnya. (red)

ETOS Siapkan Program Gerakan Peduli Anak Negeri di 34 Provinsi

Matanews.id, Jakarta – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah akan menggelar program “Gerakan Peduli Anak Negeri” di 34 Provinsi pada bulan depan, dengan tujuan memberikan bantuan Bakti sosial pada masyarakat yang membutuhkan, rencana itu di ungkapnya pada wawancara di Mabes Polri Jakarta, Kamis (20/05/2021).

Dalam keterangannya Iskandarsyah menjelaskan rencana program tersebut diadakan pada bulan Juni 2021. “Kita mempunyai rencana program Gerakan Peduli Anak Negeri di 34 Provinsi yang kita akan jalankan insyaallah pada bulan depan, program ini kita adakan dengan tujuan sedikit memberikan bantuan sosial kepada saudara-saudara kita yang hari ini dalam masalah besar, mereka susah makan, susah kerja, susah sekolah akibat dampak pademi yang belum tahu sampai kapan usainya.” ucap Iskandarsyah kepada Wartawan.

Disamping itu dirinya menggandeng beberapa pimpinan birokrat-birokrat daerah untuk memberikan sumbangsih dan mau menjadi narasumber di acara yang akan dibuat semacam seminar di kampus-kampus.

“Sedang kami rancang dan saya akan sowan kepada pimpinan-pimpinan negeri ini di pusat dalam beberapa hari ke depan.” terangnya.

“Saya tidak mau mikir yang jauh-jauh, seperti hari ini yang dilakukan banyak orang, yang semua teriak free palestina dan lain-lain, Saya lebih berpikir rakyat kita saja yang terdekat, yang hari ini banyak mengalami kekurangan akibat pademi ini,

Saya yakin pimpinan-pimpinan negeri ini lebih tergerak hatinya ketimbang memikirkan negara lain.” sambungnya.

Dalam program tersebut Iskandarsyah menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan oleh ETOS dalam bersosialisasi bukan hanya simpati pada kejadian Palestina melainkan dirinya lebih mengutamakan warga negara Indonesia yang masih banyak memerlukan bantuan.

“Bukan tidak tertarik, kita empaty ya sudah, kita doakan ya sudah, tapi tidak perlu juga kita terlalu lebay sama yang begituan.” ujarnya.

ETOS mengajak semua kalangan untuk dapat bergabung dalam program yang akan digelar, dengan program tersebut ETOS mempunyai motivasi besar untuk dapat membantu merubah keekonomian dari kalangan bawah.

“Kenapa kawan-kawan tak berniat menghimpun dana untuk saudara-saudara kita di tanah air, jauh-jauh berpikir negara orang tapi rakyat kita terpuruk, sebagai simbol empaty kita cukup kita doakan tanpa teriak-teriak di medsos, PBB pun tak dengar. Kita negara yang penduduk muslim nya besar juga harus berpikir soal saudara-saudara muslim kita disini.” tukasnya.

Dalam kunjungannya ke mabes polri selain meminta dukungan dirinya juga meminta bantuan dengan melibatkan banyak aparat keamanan, dan yang terpenting buat huporia nya, dirinya menegaskan acara yang akan digelar tetap pada rule nya dan tetap pada protokol kesehatan kata Iskandar mengakhiri wawancara nya. (wly)

Survei Nasional, ETOS Sampaikan Hasil Riset Kinerja Kepolisian

Matanews.id, Jakarta – Pendapat dan harapan publik terhadap lembaga Kepolisian Negara RI pasca dilantiknya Kapolri baru Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, menjadi tanggapan serius bagi masyarakat yang cukup puas dengan pelayanan Kepolisian, dimana dari hasil survei ada beberapa pelayanan yang masyarakat kritik untuk lebih ditingkatkan, seperti terkait kasus pemerasan dengan kekerasan, serta tindak malpraktik proses penyidikan kepolisian, juga pemberantasan Suap dan Pungli merupakan urutan ke tiga dari hasil Survei Nasional yang dilakukan oleh Lembaga Survei ETOS sejak tanggal 01 Maret 2021 sampai 22 Maret 2021.

Hadir dalam diskusi Survei Nasional Direktur Eksekutif ETOS Iskandarsyah, didampingi Kabag Penum Kombes Pol Ahmad Rhamadan, serta Mantan Pimpinan KPK Saut Situmorang, dan Direktur Riset ETOS Paska Sirait, di Cafe Pondok Rangi Jalan Percetakan Negara 15B, Jakarta Pusat, Sabtu, (08/05/2021).

Dalam diskusi Survey Nasional Paska Sirait menyampaikan hasil dari riset yang diperoleh pasca menjabat Kapolri yang baru bahwa sekitar 87% Masyarakat mengetahui bahwa adanya pergantian Kapolri baru dan di 12% masyarakat tidak mengetahui adanya pergantian Kapolr baru.

Dari hasil riset kami sebanyak 87% Masyarakat mengetahui adanya pergantian Kapolri baru dan hanya 12% Masyarakat yang tidak mengetahui adanya pergantian Kapolri yang baru, Peran informasi yang di ketahui oleh masyarakat terbilang tinggi yaitu 42% Masyarakat mendapatkan informasi dari Media Sosial, dan 31% Masyarakat mengetahui melalui Media Cetak dan Media Elektronik.” ucap Paska kepada awak media saat diskusi Survei Nasional.

Lanjut Paska, Kepuasan terhadap kinerja polisi juga menjadi perhatian penting bagi Kepolisan Negara RI dimana dari hasil riset survei nasional disampaikan bahwa sebanyak 57% masyarakat tidak puas terhadap kinerja polisi dan 38% masyarakat merasa puas terhadap kinerja polisi.

Direktur Eksekutif ETOS Iskandarsyah juga menyampaikan semua hasil riset survei akan kembali kepada instansi Kepolisian, dimana dari hasil tersebut Kapolri dapat meningkatkan pelayanan kepolisian menjadi lebih baik bahkan sangat baik kedepannya.

“Semua hasil ini kita akan kembalikan ke pak Kapolri, agar dapat ditingkatkan pelayanan masyarakat di kepolisian, dan masyarakat juga dapat menilai, bahwa Kepolisian Negara RI yang dipimpin oleh Kapolri yang baru, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo masyarakat merasa akan lebih aman, serta sangat terbantu oleh perubahan dari Kapolri.” kata Iskandarsyah.

Sambungnya, Survei Nasional yang dilakukan Lembaga Survei ETOS merupakan yang pertama kalinya untuk Kepolisian Negara RI, dirinya berharap hasil survei tersebut dapat menjadi Barometer kinerja kepolisian kedepannya.

“Dari hasil riset ini kami berharap dapat menjadi Barometer kinerja kepolisian untuk meningkatkan pelayanan publik kedepannya, karena saat ini sudah banyak juga apresiasi yang diberikan oleh masyarakat untuk kepolisian terutama pada Satuan Lalulintas yang sudah menciptakan kamera ETLE yang saat ini sudah beroperasi, ditambah beberapa aplikasi digital yang diciptakan oleh Kapolri yang baru.” paparnya.

Tanggapan Kabag Penum Kombes Pol Ahmad Ramadan yang mewakili dari instansi Kepolisian menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas Riset yang dilakukan oleh Lembaga Survei ETOS terhadap kinerja Kepolisian.

“Saya mewakili dari Divhumas Pori telah melihat hasil survei untuk Polri dan ini adalah masukan untuk instalasi Polri, saya yakin ini adalah keinginan komunitas dan masyarakat, agar pelayanan Polri dapat ditingkatkan untuk lebih baik, Ketika masyarakat merasa kurang puas maka mereka berhak memberikan saran dalam meningkatkan pelayanan Polri.” terang Kombes Pol Ahmad Rhamadan.

Saut Situmorang Mantan Pimpinan KPK sangat mensupport dalam peningkatan pelayanan publik di Kepolisian, hal tersebut disampikan olehnya berdasarkan surat Peraturan Kapolri (Perkap) No.2 Tahun 2018 tentang Penilaian Kinerja Anggota Kepolisian.

“Baik yang di persentasikan oleh Direktur Riset ETOS Paska Sirait, dan Direktur Eksekutif ETOS Iskandarsyah tadi, serta yang telah disampaikan oleh perwakilan Divhumas Polri Kabag Penum Kombes Pol Ahmad Rhamadan sangat menjadi perhatian penting untuk meningkatkan pelayanan publik masyarakat, karena semua itu adalah suatu harapan masyarakat untuk pelayanan Polri menjadi lebih baik.” jelasnya.

“Kita sarankan bahwa semua itu sudah terbentuk dalam peraturan polri, seperti apa yang sudah tercantum pada Peraturan Kapolri No.2 Tahun 2018 tentang Penilaian Kinerja Anggota Kepolisian. Perubahan itu tidak akan mungkin bisa cepat, tapi yang terpenting adalah perubahan tersebut dapat terlaksana, mari kita sama-sama mendorong perubahan pelayanan Polri untuk menjadi lebih baik lagi.” terangnya. (wly)