Matanews.id, Jakarta – Polda Metro Jaya bersama Forum Wartawan Polri menggelar “Hari Pers Nasional ke-38″ yang jatuh pada hari Kamis 9 Februari 2023 ini, acara tersebut dirayakan secara sederhana bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko beserta jajaran yang ikut menghadiri acara tersebut di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Kamis (09/02/2023).
Dalam pesan singkat Ketua FWP Ahmad Faruk menyampaikan, pada hari Pers Nasional yang ke-38 ini kita rayakan dengan sederhana tetapi maknanya yang terpenting.
“Saya berharap untuk ke depannya kepada anggota FWP dan teman-teman media supaya lebih Profesional, Objektif dan Kritis dalam berbagai aspek.” lanjutnya.
Tak hanya itu, Hari Pers Nasional ke-38 ini FWP bersama Humas Polda Metro Jaya juga membagikan sembako (Baksos) beras kepada warga yang membutuhkan di daerah Kampung Pemulung jalan Pinang Kali Jati Cilandak Jakarta Selatan.
Sementara itu Kombes Pol Trunoyudo menyampaikan, dirinya sangat berharap dalam perayaan Hari Pers Nasional seluruh Jurnalis dapat dirasakan secara Nasional dalam memberikan informasi juga sebagai kontrol sosial.
“Saya mewakili Bapak Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M.Fadil Imran yang mana beliau tidak bisa hadir di tengah-tengah kita mengucapkan selamat Hari Pers Nasional dan semoga di HUT Pers Nasional ke-38 yang berpusat di Sumatera Utara, saya berharap para Jurnalis benar-benar dapat dirasakan secara Nasional sebagaimana tujuan dari pada pekerjaan Profesi Jurnalis ini dalam mengedukasi, dan memberikan Informasi sebagai kontrol sosial.” ucap Kombes Pol Trunoyudo.
Lanjut Trunoyudo, dirinya juga berpesan bahwa setiap Instansi Pemerintah khususnya Polda Metro Jaya adalah salah satu mitra dari Jurnalis untuk menuju Demokrasi yang bermatabat khususnya dalam memberikan sosialisasi dari pekerjaan Polri.
“Pekerjaan Jurnalis diikat dengan kode etik Jurnalis yang sangat profesional dalam memberikan keseimbangan berita.” tutupnya.
Matanews.id, Jakarta – Forum Wartawan Polri (FWP) Polda Metro Jaya kembali sukses menggelar ajang Kapolda Cup 2022 dalam rangka memperingati HUT Polda Metro Jaya ke-73.
Kegiatan yang mempertandingkan 12 tim futsal antar kelompok kerja (pokja) wartawan se-jabodetabek dengan tagline ‘Pestanya Wartawan Kriminal’ itu digelar di Planet Futsal, Mal Artha Gading, Jakarta Utara, Sabtu (17/12/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan kegiatan rutin ini dilakukan dengan tujuan silaturahmi antar pokja wartawan se-jabodetabek.
“Ajang ini tentunya ajang yang berbahagia yang tentunya bermanfaat bagi kita semua karena selain memupuk bersama pokja-pokja wartawan se-jabodetabek,” kata Zulpan kepada wartawan di lokasi, Sabtu (17/12/2022).
Euforia dalam pertandingan futsal ini, kata Zulpan tidak kalah dengan euforia pesta sepakbola yakni piala dunia di Qatar yang kini menjadi sorotan masyarakat.
“Juga kita lihat tadi semangatnya tidak kalah dengan semangat piala dunia di Qatar, mudah-mudahan dengan olahraga sepakbola futsal ini di samping memupuk kebersamaan ini juga untuk membentuk kesehatan,” ungkapnya.
Dia berharap, kedepan ajang Kapolda Cup bisa terus diselenggarakan dengan inovasi-inovasi terbaru dari FWP Polda Metro Jaya.
Untuk informasi, tim futsal pokja wartawan Tangerang Kota yang menyabet gelar juara dalam ajang Kapolda Cup 2022 ini.
Tim Pokja Tangerang Kota berhasil menjadi juara setelah melumat tim futsal dari pokja wartawan Jakarta Pusat atau Lensa Pusat dengan skor akhir 7-3.
Tidak hanya gelar juara, pemain futsal pokja wartawan Tangerang Kota juga menyabet gelar best player dan juga top scorer dalam ajang tahunan tersebut. (Wly)
Matanews.id, Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si bersama Bpk. Ahmad Faruk, selaku Ketua Forum Wartawan Polri Polda Metro Jaya didampingi oleh seluruh Pejabat Utama Polda Metro Jaya meresmikan Gedung Balai Forum Wartawan Polri Polda Metro Jaya, Jumat (7/10/2022).
Dalam sambutanya Kapolda menyampaikan bahwa setelah pembangunan terakhir Gedung Balai Forum Wartawan Polri Polda Metro Jaya pada tahun 2011 yang lalu, alhamdulillah baru pada saat ini kita berhasil merampungkan renovasi yang kita mulai pada 11 Juni s.d. 23 Agustus 2022, dan pada hati ini akan saya resmikan penggunaaan Gedung Balai Wartawan Polri kembali.
Bila kita lihat kondisi Gedung Balai Forum Wartawan Polri Polda Metro Jaya saat ini, tentunya kita akan melihat pemandangan yang asri dan bangunan yang estetik, kondisi yang lebih baik bila dibandingkan bangunan sebelumnya dimana banyak bagian yang rusak seperti plafon yang ambrol dan cat yang telah mengelupas. Tentunya kita patut bersyukur atas karunia ini, sehingga harapannya dapat membuat nyaman teman-teman wartawan dalam bekerja, serta dapat lebih fokus, objektif dan maksimal, ucap Irjen Fadil.
Pengurus Forum Wartawan Polri foto bersama dengan Irjen Pol M. Fadil Imran Kapolda Metro Jaya
Lebih lanjut Irjen Fadil mengucapkan terimakasih kepada Ketua dan Pengurus Forum Wartawan Polri Polda Metro Jaya, atas kerja sama yang baik selama ini, semoga kebersamaan ini akan terus berlanjut sehingga kedepan akan lebih banyak yang bisa dilakukan demi kemajuan Pers dan Polda Metro Jaya.
“Wartawan Polda Metro Jaya bukan hanya mitra, tetapi sahabat buat saya. Untuk itu jangan bosan memberikan kritik, sebagai bahan intropeksi dan perbaikan kedepan bagi Polda Metro Jaya, karena salah satu fungsi media massa adalah sebagai “agent of change and agent of character building”, yang memiliki peran vital dan tanggung jawab dalam melakukan koreksi, perubahan, pembaharuan dan transformasi “mind set and culture set” menuju masyarakat yang beradab dan bermartabat,” kata Irjen Fadil.
“Kehadiran Balai Wartawan ini hendaknya, dapat dijadikan momentum bersama untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam menyajikan informasi kepada masyarakat secara benar, transparan dan akuntabel, sehingga dapat membentuk isu, opini dan pemberitaan yang mampu mendukung terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif, terima kasih kepada teman-teman wartawan yang selama ini tetap solid menjadi mitra Polri,” tutup Irjen Fadil.
Kemudian dalam kesempatan tersebut Kapolda Metro Jaya juga memberikan Apresiasi kepda Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota pimpinan Ipda Iswahyudi yang berhasil mengamankan 2 remaja yang kedapatan membawa clurit diduga akan melakukan tawuran diwilayah Jakamulya Kota Bekasi.
Irjen Fadil berharap Tim Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya terus bekerja dimalam hari untuk mencegah terjadinya tindak pidana ataupun gangguan Kamtibmas sehingga Masyarakat di Wilayah Hukum Polda Metro Jaya merasa aman dan nyaman. tutup Fadil.
Ahmad Faruk, selaku Ketua Forum Wartawan Polri Polda Metro Jaya yang mewakili seluruh media wartawan Polda Metro Jaya dalam sambutannya menyampaikan terima kasih banyak kepada Kapolda Metro Jaya yang telah merenovasi Gedung Balai Forum Wartawan Polri Polda Metro Jaya sehingga wartawan yang bekerja di Gedung Balai Forum Wartawan Polri Polda Metro Jaya bisa lebih fokus dan nyaman. (Wly)
Matanews.id – Bogor – Family Gathering Forum Wartawan Polri (FWP) di Mega Development Center (MDC), Gadog, Bogor, Jawa Barat, ditutup pada Minggu (28/4/2019). Dalam penutupan, sejumlah kegiatan digelar antara lain beberapa lomba, pembagian hadiah, dan diakhiri foto serta makan bersama.
“Tadi ada lomba makan kerupuk untuk anak dan orangtua, lomba joget bangku juga. Baik peserta dan penonton semua senang, seru-seruan,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Chandra Saibi.
Acara lalu dilanjutkan dengan bagi-bagi hadiah. Setelahnya makan bersama dihelat, sekaligus menutup family gathering dengan total peserta 200-an orang itu.
Naek Pangaribuan Ketua Forum Wartawan Polri
Sementara, Ketua FWP Naek Pangaribuan, mengaku puas dengan penyelenggaraan kegiatan yang diikuti para wartawan yang bertugas meliput di Polda Metro Jaya ini. Menurut dia, tidak ada kendala berarti pada Family Gathering FWP. Terlebih, dukungan Polda Metro Jaya dirasa optimal dalam acara.
“Ini awal yang baik, kemitraan Kapolda yang baru menjabat, Bapak Irjen Pol Gatot Eddy Pramono dengan kami para jurnalis. Kami percaya kegiatan ini dan sejenisnya, mampu memicu semangat kami dalam bekerja melakukan kegiatan jurnalistik di lingkungan Polda Metro Jaya,” ujarnya.
Naek meyakini kegiatan ini bukan yang terakhir kali. Ia percaya ke depan, terutama di masa kepemimpinannya, Family Gathering FWP bisa kembali diselenggarakan.
“Sebab kegiatan seperti ini merupakan acara kumpul-kumpul alternatif yang tidak formal. Tapi berdampak positif bukan hanya bagi individu wartawan dan keluarga, namun juga organisasi,” jelas dia.
Antusiasme Peserta
Bukan hanya orangtua, anak-anak peserta juga bergembira di Family Gathering FWP. Sebab turut dihelat lomba dengan kategori usia balita, anak-anak dan remaja, guna menyemarakkan suasana. Hadiah-hadiah yang diberikan pun juga menarik seperti perlengkapan rumah tangga, voucher belanja, hingga sepeda.
“Senang bisa ikut lomba, seru-seruan. Meski enggak menang, tapi tetap senang karena ketemu teman-teman baru,” kata Nadine, putri dari salah seorang peserta.
Selain lomba, para peserta nampak antusias dalam sesi pemutaran video dokumentasi di sela-sela makan malam bersama. Video berisi aktivitas sehari-hari para wartawan ketika berada di Polda Metro Jaya.
“Jadi setelah nonton rekaman video tadi, keluarga jadi paham kita ini kerja jungkir-balik, kepala jadi kaki, kaki jadi kepala, tidur geletakan, itu semua demi anak-istri. Semoga,” tandas peserta, Sapuji. (Red)
Matanews.id – Jakarta, 27/03/2019 – Ketua Forum Wartawan Polri Naek Pangaribuan mengecam keras aksi Terdakwa perkara dugaan perusakan dan pendudukan lahan, Hercules Rosario Marshal yang mengamuk dan memukul seorang wartawan yang tengah bertugas meliput jalannya persidangan.
“Kami mengutuk keras aksi brutal Hercules. Aksi ini jelas melawan Undang-Undnag Pers,” katanya di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Naek menegaskan, tiap wartawan yang menjalankan tugas peliputan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Selain itu dalam Pasal 18 UU Pers disebutkan ancaman pidana 2 tahun atau denda Rp500 juta apabila ada pihak yang menghalangi kerja jurnalistik.
“Dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik, wartawan ini dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers,” katanya.
“Seluruh wartawan yang turun menjalankan tugas peliputan di lapangan mendapatkan perlindungan hukum dalam mencari, menyimpan dan mengelola berita,” imbuhnya.
Ia pun mendesak pihak kepolisian untuk memproses kasus yang menimpa wartawan ini. Pasalnya, ia mengatakan kasus ini juga bisa mengarah ke kasus pelanggaran pidana penganiayaan sebagaimana diatur dalam pasal 351 atau 352 KUHAP
“Selain melanggar UU Pers, diduga ada unsur pidana sebagaimana pasal 351 atau 352 KUHAP. Kami minta pihak kepolisian segera menindaklanjuti kasus ini,” tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, Terdakwa perkara dugaan perusakan dan pendudukan lahan, Hercules Rosario Marshal sempat marah-marah pada awak media yang akan mengabadikan gambarnya saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Barat untuk menjalani sidang putusan hari ini, Rabu 27 Maret 2019 siang.
Tiba pukul 15.06 WIB, turun dari mobil tahanan Hercules hendak masuk ke dalam Gedung PN Jakbar. Namun, dia yang menggunakan kemeja hitam marah pada awak media yang hendak mengambil gambarnya masuk ke dalam PN Jakbar.
“Mana wartawan,” kata Hercules di PN Jakbar, Rabu (27/3/2019).
Dia mengejar awak media yang mengabadikan fotonya. Tim VIVA sendiri sempat terkena pukulannya.
Beruntung pukulan hanya mengenai pergelangan tangan kiri. Awak media yang meliput lantas diminta bubar dari sana dan baru masuk saat sidang dimulai. (Red)
Forum Wartawan Polri Gelar Diskusi Libas Habis Mafia Bola
Matanews.id – Jakarta, 15/03/2019 – Diskusi Pojok Semanggi bertema “Libas Habis Mafia Bola” digelar Forum Wartawan Polri (FWP) bersama Bidang Humas Polda Metro Jaya di Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Jumat (15/3/2019). Diskusi rutin ini mengundang narasumber dari Satgas Antimafia Bola Polri Kombes Pol Edi Ciptianto, Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali, Ketua Forum Diskusi Suporter Indonesia Helmi Atmadja dan wartawan olahraga Kesit B Handoyo.
Menurut Akmal, jaringan mafia sepak bola yang melakukan match fixing atau pengaturan skor telah menggurita. Pelakunya di segala lini dan tingkatan.
“Bukan hanya di Liga 2 atau 3, bahkan sampai Piala Suratin U-19, artinya merupakan gurita yang sangat luar biasa. Match fixing itu kayak narkoba,” ujarnya.
Salah satu pihak yang berperan dalam pengaturan skor ialah bandar judi. Akmal mengaku pernah melakukan penyadapan bersama aparat berwenang terhadap aksi pengaturan skor yang hasilnya benar-benar sesuai dengan permintaan bandar judi. Atas itu, ia berharap Satgas bisa konsisten dan komitmen menjalankan tugasnya, karena dengan cara itu persoalan mafia sepak bola diyakini bisa teratasi.
Forum Wartawan Polri Gelar Diskusi Libas Habis Mafia Bola
“Kita serahkan Kapolri penuntasannya semua, saya sependapat sama dengan teman-teman ini harus dibongkar, mafia bola harus ditangkap. Kita bantu Spanyol pemberantasan mafia bola, Spanyol bisa masa Indonesia enggak bisa?” tuturnya.
Sementara Helmi mengatakan, kelompok suporter juga mendukung upaya Satgas memberangus mafia sepak bola.
“Beberapa minggu ke depan kelompok suporter ke Mabes Polri menyatakan dukungan langsung. Suporter siap untuk mendukung, kalau masalah mafia bola kita percaya kinerja kepolisian. Karena menangkapi teroris saja bisa, apalagi ini mafia bola,” kata dia.
Forum Wartawan Polri Gelar Diskusi Libas Habis Mafia Bola
Hanya, imbuh Helmi, tantangan terbesar menuntaskan perkara ini ialah opini publik. Menurut dia, ada pihak-pihak yang menggiring opini publik jika pengusutan kasus pengaturan skor membahayakan penyelenggaraan sepak bola Indonesia. Ia khawatir pihak tersebut “membisiki” Satgas.
“Saya takutnya ada pihak-pihak yang seperti menakuti-nakuti, karena terus terang sekarang sudah jadi tersangka yang dipenjara atau belum aktor-aktor mereka itu. Ya kekhawatiran digiring ke situ, ‘Masyarakat jangan-jangan jadi enggak ada hiburan (kalau mafia sepak bola diungkap)’. Saya lebih memilih bersihkan semua, ini momentum, kapan lagi seperti ini,” tuturnya
Sementara, Kesit meminta Satgas tak ragu membereskan permasalahan persepakbolaan Indonesia ini. Penegak hukum diharapkan tak takut
Pengalamannya, dahulu dunia sepak bola Indonesia pernah juga diguncang kasus serupa yang melibatkan hampir seluruh komponen wasit. Kasus ini pun sempat ditangani kepolisian, namun ia menilai penuntasannya tak jelas. Karenanya pengurus pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini, menginginkan kepolisian lebih komitmen dan konsisten dalam menjalankan tugasnya kali ini.
“Kepolisian jangan takut menuntaskan persoalan ini. Jika dibilang ‘Upaya pemberantasan mafia sepak bola ini menganggu sepak bola Indonesia atau akan ada sanksi dari FIFA’ saya jamin tidak ada,” tegasnya.
Adapun Edi mengungkapkan, sejauh ini ada lima laporan terkait mafia sepak bola yang ditindaklanjuti pihaknya. Dari kasus tersebut, 16 orang telah dijadikan tersangka, 6 di antaranya ditahan. Tersangka dalam persoalan ini masih dimungkinkan bertambah.
“Ada perkara dari laporan dari Banjarnegara, dalam waktu dekat sudah dilimpahkan ke kejaksaan. Satu lagi sedang kita sidik, ada satu perkara di Bareskrim kita fokus menyelidiki,” papar dia.
Edi menegaskan jika Satgas total serta tuntas menjalankan tanggungjawabnya, dan tak terganggu dengan peran Polri sebagaimana mestinya. Pihaknya berharap masyarakat terus percaya kepada Satgas.
“Sejak awal Satgas dibentuk Kapolri, kita memang kita diperintahkan tegak lurus, tidak terpengaruh dengan intervensi. Istilahnya kita harus merah-putih, ketua, tim, semua sampai sekretaris tegak-lurus. Sampai satu pintu (pernyataannya) dari Humas Polda Metro Jaya, kita semua diatur sedemikian rupa. Yakinlah bahwa Satgas Antimafia Sepak Bola tidak masuk angin,” tandas Edi. (Red)
Matanews.id – Jakarta – Masih dalam suasana Hari Pers Nasional (HPN), Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis dan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono menyambangi Balai Wartawan Polda Metro Jaya, Jumat (15/2/2019).
Kedatangan dalam silaturahmi tersebut disambut puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Polri (FWP).
Dalam kunjungan tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya sempat memotong tumpeng yang diserahkan kepada Ketua FWP, Naek Pangaribuan. Hal itu sebagai tanda kemitraan selama ini berjalan dengan baik.
Argo juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada wartawan yang meliput kegiatan di Polda Metro Jaya yang selama ini dinilainya dapat membantu menyampaikan informasi pada masyarakat Ibu Kota.
“Ya, kami dari Polda Metro Jaya mengucapkan terimakasih pada seluruh wartawan yang meliput dan membantu kami menyampaikan informasi dan keberhasilan jajaran di Polda Metro Jaya,” ujarnya usai memotong tumpeng.
Ia berharap, kemitraan yang selama ini terjalin dengan baik dapat lebih dioptimalkan.
“Sebenarnya selama ini sudah baik. Dengan adanya acara ini, saya berharap hal itu dapat menjadi nilai positif bagi kita semua,” tambah Argo.
Sementara, Ketua Forum Wartawan Polri (FWP), Naek Pangaribuan mengatakan, menjadi sebuah kejutan bagi para wartawan dengan adanya kunjungan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono dan Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Pol Idham Azis.
“Kedatangan dua Jenderal tersebut menjadi kejutan, terlebih Bapak Gatot baru menjadi Kapolda Metro Jaya yang baru. Terlebih dengan hadirnya mantan Kapolda, Bapak Idham. Hal itu menjadi angin segar bagi kami semua,” tambah Naek.
Lebih jauh, tambah Naek, meski silaturahmi terus berjalin, para wartawan yang berada di Polda Metro Jaya tetap tajam dan kritis dalam mewartakan informasi bagi masyarakat.
“Kita, para pewarta yang berada di balai wartawan Polda Metro Jaya akan tetap terdepan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat Ibu Kota,” tutup Naek. (Red).
Matanews.id – Jakarta, 03/12/2018 – Forum Wartawan Polri (FWP) kembali akan menggelar agenda tahun Futsal Kapolda Cup 2018 pada 8 Desember 2018. Kompetisi ini akan digelar di Planet Futsal, Kuningan, Jakarta Selatan.
Sebelum kegiatan ini digulirkan, hari ini, Senin (3/12/2018) FWP melaksanakan Technical Meeting. Ketua FWP Naek Pangaribuan saat membuka acara mengatakan Technical Meeting ini dilakukan untuk menjelaskan peraturan Turnamen yang dibuat bersama Panitia bersama Persatuan Wasit DKI.
“Pada tahun ini peserta yang terlibat total 31 tim, yang berasal dari berbagai kelompok kerja (pokja) wartawan di Jakarta dan sekitarnya termasuk tim FWP, dan tim dari satuan kerja di Polda Metro Jaya,” katanya di Pojok Semanggi Balai Wartawan Polda Metro Jaya.
“Technical meeting ini bertujuan untuk menjelaskan aturan main turnamen yang akan disampaikan perwakilan persatuan Wasit. Peraturan ini diharapkan dapat dituruti agar pada saat pelaksanaan tidak ada pihak yang keberatan,” sambungnya.
Naek menjelaskan, Kapolda Cup merupakan salah satu upaya FWP agar para wartawan bisa lebih baik dalam menjalin hubungan dengan mitranya yaitu kepolisian. Kapolda Cup juga diharapkan mampu menjadi wadah apresiasi pimpinan Polda Metro Jaya terhadap para wartawan.
“Hubungan yang terjalin antara wartawan dengan polisi kan selama ini cenderung terbatas pada hubungan kerja, dengan Kapolda Cup ini diharapkan bisa meningkat, menjadi hubungan yang lebih cair dan fleksibel, sehingga hubungan kemitraan kedua pihak ini bisa menjadi lebih baik,” papar dia.
Selain itu, imbuh Naek, kompetisi futsal tersebut juga dimanfaatkan sebagai ajang “olahraga massal”, terutama bagi para jurnalis. Sebab, karena tuntutan pekerjaan yang tak mengenal waktu, Naek sadar jika para penyandang profesi ini seringkali lalai dengan kesehatannya.
“Wartawan ini gaya hidupnya terkadang kurang sehat. Nah dengan Kapolda Cup ini, bisa juga dimanfaatkan untuk bergaya hidup sehat dengan berolahraga. Jadi enak kan, bisa olahraga sekalian bonus hadiah,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia Futsal Kapolda Cup 2018 Badru Zamal mengatakan ada beberapa peraturan lokal yang sudah disepakati perwakilan wasit. Misalnya untuk setiap Satuan Kerja (Satker) di Polda Metro Jaya hanya diizinkan mengikutsertakan 2 orang Pekerja Harian Lepas (PHL) atau PNS.
“Jadi setiap Satker hanya diizinkan membawa dua orang PHL atau PNS jadi peserta. Sebaliknya dari forum wartawan wilayah bisa meminjam dua anggota polisi di Polres tempatnya bertugas. Jika nanti aturan ini dilanggar, Panitia punya hak mutlak untuk melakukan diskualifikasi,” jelasnya.
“Nanti nama-nama peserta kami akan umumkan di Tempat acara. Jadi sebelum pertandingan ada yang akan komplain masih diizinkan. Jika komplain disampaikan usai pertandingan, akan ditangguhkan panitia,” tegasnya.
Dalam acara ini dilakukan pengundian pertandingan. Dimana sesuai putusan panitia dalam bahan pertandingan Satker akan melawan Satker dan Wartawan akan melawan sesama wartawan.
Yang menarik perhatian adalah saat pengundian, canda sesama peserta pecah saat menanti akan melawan siapa. Peserta juga menunggu siapa yang akan melawan Satuan Brimob Polda Metro Jaya sebagai juara bertahan.
Akhirnya lewat pengundian yang fair diputuskan pada laga awal pengisian grup, Tim Futsal Ditnarkoba terpilih untuk menjamu sang Juara, Satuan Brimob Polda Metro Jaya. Sementara dari wartawan, tuan rumah Tim Futsal FWP akan menjamu Tim Futsal Wartawan DPR.
“Total hadiah pada Kapolda Cup 2018 senilai puluhan juta rupiah. Selain trofi Kapolda Cup, juara pertama akan meraih piala bergilir dan hadiah uang tunai Rp10 juta,” jelas Ketua Panitia Badru Zamal. (Red)