Home / Tag Archives: Irjen Pol Gatot Eddy Pramono

Tag Archives: Irjen Pol Gatot Eddy Pramono

Mafia Property Syariah Telan 3.680 Uang Korban Sebesar 40 Milyar

Matanews.id, Jakarta – Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap 4 tersangka MA, SW, CB dan S. Mereka adalah oknum sindikat mafia perumahan syariah yang melakukan penipuan. Keempat tersangka ditangkap terpisah di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan dalam menjalankan aksi penipuannya, para tersangka mempromosikan dan memasarkan perumahan tersebut melalui iklan dan brosur. Mereka juga meyakinkan para konsumen untuk membeli unit perumahan dengan menawarkan berbagai fasilitas menarik dengan nuansa syariah.

“Sebanyak 3.680 warga jadi korban penipuan Mafia Property Syariah. Akibat penipuan itu warga yang membeli rumah dirugikan hingga Rp 40 milyar lebih,” kata Gatot di Polda Metro Jaya, Senin (26/12/2019).

Keempat tersangka yang diamankan adalah MA sebagai Komisaris PT. Wepro Citra Sentosa, SW Direktur Utama PT. Wepro Citra Sentosa, CB Direktur PT. Global Muslim Property/Madinah Property Indonesia selaku Marketing Agency PT. Wepro Citra Sentosa, dan S Istri MA sebagai pemegang rekening yang menampung aliran dana dari para korban.

“Ternyata rumah yang dijanjikan tersangka tidak pernah dibangun. Selain itu uang para korban tidak dikembalikan oleh tersangka dan para tersangka melarikan diri,” terang Gatot.

Dari para tersangka, polisi menyita brosur penjualan, bukti pembayaran konsumen, PPJB. Surat Pesanan Tanah dan Bangunan, Banner, Master Plan Lokasi Perumahan dan Buku rekening PT. Wepro Citra Sentosa.

Wadir Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti menjelaskan, aksi penipuan perumahan itu berawal dari laporan para korban yang membeli rumah di Perumahan Amanah City Islamic Superblock di Desa Garut, Serang Banten, pada 12 Desember 2017. Untuk meyakinkan para korban harga yang ditawarkan murah dengan iming-imingi berbagai fasilitas menarik serta hunian berbasis syariah.

“Para tersangka mengimingi promo 6 Kebaikan, yaitu Tanpa KPR, Tanpa Bank, Tanpa Riba, Tanpa BI Cheking, Tanpa Akad bermasalah dan Tanpa Denda. Mereka juga mengaku membangun sebanyak 1 juta unit lengkap dengan berbagai fasilitas sehingga para korban merasa tertarik dan percaya,” ucap AKBP Dedy.

Kemudian para korban memesan unit rumah tersebut dan melakukan pembayaran cicilan yang dibayarkan setiap bulan dengan dijanjikan akan dibangun dan diserahkan terimakan unit rumah tersebut pada bulan Desember 2018. Akan tetapi hingga bulan Maret 2019 para korban mendapati Kantor Pemasaran tersebut sudah tutup dan dilokasi tanah yang dijanjikan akan dijadikan perumahan tidak ada pembangunan apapun.

AKBP Dedy menuturkan, dari hasil pemeriksaan sementara, penggunaan uang para korban untuk pembebasan tanah seluas 1,4 Ha Rp 640 juta, beli kendaraan Rp 3 miliar, gaji karyawan Rp 2.5 miliar, bayar Refund Rp. 500 juta, bayar Marketing Agent Rp. 4 miliar, sedangkan penggunaan dana para korban Rp 30 miliar masih dalam penyidikan.

“Dari laporan yang diterima ada sekitar 3.680 korban tertipu dan polisi sudah melakukan BAP sebanyak 63 korban,” terangnya.

Penangkapan para tersangka dipimpin langsung Kasubdit Harda Kompol Gafur Aditya Siregar. Tersangka, MA diciduk bersama istrinya S di Apartemen Patria Park Jl. D.I. Panjaitan Jakarta Timur, SW dan CB di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum, Jakarta Selatan saat dilakukan pemeriksaan.

Kepada para tersangka polisi menjerat Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 137 Jo Pasal 154, Pasal 138 Jo pasal 45 Jo Pasal 55, Pasal 139 Jo pasal 156, pasal 145 Jo pasal 162 UU RI No. 01 tahun 2011 tentang Perumahan dan atau Pasal 3,4 dan 5 UU RI No.08 tahun 2010 tentang Tindak  Pidana Pencucian Uang. (wly)

Irjen Pol Gatot Eddy Pramono Pimpin Langsung Pembukaan Turnamen Futsal Kapolda Cup 2019

Matanews.id, Jakarta – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono resmi membuka Turnamen Futsal Kapolda Cup 2019, yang berlangsung di Planet Futsal Kuningan, Jakarta, (08/12/2019).

Turnamen Futsal Kapolda Cup 2019 ini diikuti sebanyak 38 Tim, yang sebelumnya hanya diikuti sebanyak 35 Tim.

“Pada tahun ini Turnamen Futsal Kapolda Cup 2019 pesertanya cukup banyak di banding tahun sebelumnya yang hanya diikuti 35 Tim,” kata Endy Purwanto Ketua panitia Turnamen Futsal Kapolda Cup 2019.

Endy Juga berharap di tahun depan kegiatan serupa dapat menarik minat peserta yang lebih banyak, apalagi saat ini juga diikuti dari Tim Futsal Polda Banten, ujarnya.

Sementara itu Ketua Forum Wartawan Polri Naek Pangaribuan mengatakan Turnamen Futsal kali ini ada peningkatan dari peserta, baik itu dari Polres-Polres, Satker di lingkungan Polda Metro Jaya dan wartawan diluar lingkungan Polda Metro Jaya.

“Selamat ulang tahun Polda Metro Jaya ke-70. Ini merupakan kegiatan dari rangkaian HUT Polda Metro Jaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh wartawan. Begitulah cintanya wartawan dengan polisi,” ujar Naek.

Ia juga menyebutkan Turnamen Futsal Kapolda Cup 2019 dilaksanakan sejak tahun 2011, hingga saat ini terus dilaksanakan, bahkan pesertanya terus meningkat.

Dalam sambutannya Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan, antara Polri dan wartawan selalu bersinergi. Maka dengan kegiatan Turnamen Futsal ini membangun koordinasi dan kerjasama yang baik, tentunya kerjasama ini harus kita jaga terus.

“Apapun namanya tugas Polri dan wartawan tetap selalu saling bekerjasama. Sinergitas Polri dan Wartawan terus dibangun dan dijaga,” ujar Gatot.

Kapolda juga menyebutkan, media sebagai kontrol sosial, maka kerja kita juga harus dikritisi. Namun kerja sama yang kita bangun dan yang ada ini harus terus kita tingkatkan, ungkapnya.

Gatot menyebutkan, olahraga ini untuk menjaga kebugaran, disamping para peserta yang ikut pertandingan ada yang juga sebagai atlit Futsal, namun ada juga yang hanya sekedar hoby. Untuk itu Kapolda berharap bagi juara Futsal ini agar dapat meningkatkan lagi kemampuannya, sehingga bisa mengikuti kejuaraan-kejuaraan lainnya.

Memang menurutnya, perlu dilakukan pembinaan bagi atlit tersebut. Untuk Turnamen Futsal kedepannya harus terus kita jalankan, tuturnya.

“Silahkan bertanding, jaga sportivitas sehingga betul-betul hasilnya dapat diharapan. Tentunya dengan fair play,”tambah Kapolda.

Dalam kesempan itu Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menendang bola pertama ke dalam gawang, ditandai mulainya pertandingan.

Turut hadir dalam pembukaan Turnamen Futsal Kapolda Cup 2019, selain Kapolda Metro Jaya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kapolres Jakarta Selatan, Kapolres Pelabuhan, Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah serta seluruh wartawan dilingkungan Polda Metro Jaya. (wly)

Dalam 1 Bulan, 243 Tersangka dan 210 Barang bukti diamankan Polda Metro

Matanews.id, Jakarta 12/08/2019 – Dalam upaya menciptakan situasi yang aman dan kondusif Polda Metro Jaya telah melakukan Operasi Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD). Dalam operasi KKYD ini ada sebanyak 137 kasus yang diungkap oleh Polda Metro dan Jajarannya selama sebulan yakni 10 Juli 2019 sampai 10 Agustus 2019.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, dari kasus sebanyak itu pihaknya telah menetapkan 243 tersangka dengan barang bukti 210.

“Dalam hal ini langkah-langkah yang di lakukan itu dilakukan dengan kegiatan-kegiayan, yang pertama adalah kegiatan dengan kegiatan rutin kepolisian kemudian yang kedua dengan operasi kepolisian dan yang ketiga itu adalah kegiatan rutin yang di tingkatkan.” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono di Mapolda Metro Jaya Senin (12/8/2019).

“Saya ingin menyampaika kepada rekan-rekan media sekalian, kegiatan rutin yang ditingkatkan itu adalah kegiatan yang dilaksanakan berbagai fungsi gabungan, tidak hanya dari Reskrim saja tetapi juga ada dari Sabara binmas lalulintas dan sebagainya.” lanjut Gatot.

Hasil dari kegiatan tersebut Polisi juga telah mengamankan berbagai barang bukti di antaranya senjata api, senjata tajam, kendaraan roda 2 dan roda 4 juga narkotika.

“Barang bukti yang kami sita diantaranya 7 buah senjata api, 26 senjata tajam, 23 peluru, 52 sepada motor, 12 kendaraan roda dua, 98 hp, 12 Laptop, 172,39 gram ganja dan uang tunai 89.460.000,” ucap Gatot

Selain mengamankan barang bukti, pihaknya juga telah menindak pelaku dengan tegas dan terukur sebanyak 4 tersangka.

“Kegiatan ini akan kita lakukan rutin untuk kedepannya guna memastikan masyarakat untuk tidak takut lagi akan adanya kejahatan di jalanan.” tegas Gatot.

Di samping mengamankan mereka-mereka memang yang terbukti membawa sajata tajam membawa senjata api, narkotika, dan atau kendaraan yang di curi dan lain sebagainya pihaknya juga melakukan pembinaan terhadap mereka-mereka yang diamankan dan diberikan pencerahan kemudian dipulangkan kerumahnya masing-masing.

“Itu ada lebih kurang sebanyak 200 orang yang kita bina dan kita kebalikan kerumahnya masing-masing.” Imbuhnya.

Kegiatan kepolisian yang ditingkat ini nantinya secara terus menerus akan dilakukan, di samping kegiatan rutin dan operasi kepolisian Polda metro jaya bertujuan untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif sehingga masyarakat bisa melaksanakan aktifitas kegiatan mereka sehari hari dan tidak merasa khawatir dengan gangguan keamanan.

“Dengan situasi yang aman dan kondusif ini tentunya kita berharap para investor-investor itu bisa datang ke Indonesia, khususnya di wilayah Polda metro jaya yang bisa menginveskan dananya disini yang pada akhirnya bisa membawa kesejahteraan bagi pada masyarakat DKI Jakarta ini, tentunya banyak hal positif yang lainnya.” papar Gatot.

Pada kesempatan yang sama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono merincikan jumlah kasus yang terdiri dari Subdit 1 Keamanan Negara sebanyak 1 kasus dan status tersangka sudah di tahan. Subdit II Harta Benda sebanyak 3 kasus dengan 7 tersangka di tahan.

Subdit IIK Resmob 16 kasus dan total tersangka sebanyak 30 orang ditahan. Subdit IV Jatanras 2 kasus dengan tersangka 3 orang ditahan oleh pihaknya.

“Untuk Subdit V Renakta nihil, Subdit VI Ranmor ada 2 kasus dengan total tersangka 2 orang ditahan,” tegas Argo.

Sedangkan, lanjut Argo di Polres Jakarta Pusat ada 9 kasus dengan 10 tersangka di tahan, Polres Jakarta Utara 15 kasus total tersangka yang ditahan 30 orang.

“Polres Metro Jakarta Barat ini ada 19 kasus total tersangka 26 orang yang ditahan. Polres Metro Jakarta Selatan hanya 6 kasus dengan total tersangka 17 orang dan berstatus ditahan,” tegas Argo.

Lebih lanjut Argo, Polres Metro Jakarta Timur ada 14 kasus dengan rincian 23 orang tersangka ditahan. Polres Tangerang Kota ada 13 kasus dan total tersangka ditahan 21 orang.

Polres Tanjung Priok hanya 6 kasus dengan 7 orang tersangka ditahan, Polres Bekasi Kota 12 kasus tersangka yang ditahan 17 orang, Polrestro Depok sebanyak 6 kasus total tersangka ditahan 13 orang, Polres Bandara Soetta 2 kasus total tersangka 8 orang, Polrestro Bekasi 18 kasus dengan 8 tersangka.

“Kemudian ada dari Polresta Tangsel 3 kasus total tersangka 9 orang dan terakhir Polres Kepulauan Seribu 1 kasus dan 1 tersangka ditahan,” tegas dia. (Red)

Polda Metro Gelar Apel Operasi Keselamatan 2019

Matanews.id – Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono memimpin apel pasukan ‘Operasi Keselamatan 2019’. Apel ini dilakukan di Lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, yang diikuti ratusan personel dari Polri, TNI, dan Dishub.

“Pada keselamatan Operasi Keselamatan 2019 ini, kita prioritaskan kegiatan dikmaslantas yang mampu mewujudkan rasa simpatik masyarakat kepada polri khususnya polantas, di samping itu untuk mengedukasi masyarakat agar mencipkatan situasi yang tertib,” kata Gatot dalam sambutannya di lokasi, Senin (29/4).

Kata Gatot, operasi ini akan berjalan mulai hari ini hingga 14 hari ke depan. Dalam operasi ini, ada tujuh hal yang prioritas dalam operasi ini, salah satunya pengemudi yang tak menggunakan sefty belt dan juga bermain handphone saat berkendaraan.

“Tujuh prioritas pelanggaran lalu lintas antara lain pertama menggunakan hp saat mengemudi, kedua tidak gunakan safty belt, ketiga tidak gunakan helm SNI, keempat melawan arus lalin, kelima mengendrai kendaraan di bawah pengaruh alkohol, miras narkoba. Keenam mengemudikan kendaraan di bawah umur, ketujuh melebihi batas keceatan maksimal,” jelasnya.

Dengan adanya tujuh prioritas itu, lanjut Gatot, akan meningkatkan disiplin para pengendara.

“Tujuan operasi pertama meningkatnya disiplin masyrakat dalam berlalu lintas di jalan raya, kedua, meminimaliasai pelanggaran dan kecelakaan llu lintas. Ketiga menurunya tingkat korban kecelalakn lalu linta. Keempat menambah kepercayaan polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas,” ujarnya.

Lebih lanjut ia meminta kepada anggota, agar menjalankan tugasnya dengan baik melalui pendekatan kepada masyarakat.

“Selalu bertakwa ke tuhan Yang Maha Esa, jaga keselamatan anda saat bertugas, wujudkan pelayanan polantas yang bersih dari korupsi kolusi nepotisme, dan semoga terwujudnya masyrakat yang tertib dan patuh hukum dalam berlalu lintas,” pungkas Gatot.

Sementara itu Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menambahkan, pihaknya akan menurunkan ribuan personel dalam operasi ini.

“Untuk personel Operasi Keselamatan, seluruhnya Polda Metro Jaya ada 2.771 (Gabungan), dari TNI, kemudian Dishub, Satpol PP, dan instansi terkait. Dari kita kurang lebih 2.300, itu bukan dari lalu lintas saja ya, ada dari Sabhara, juga Reskrim,” kata Yusuf. (Red)

Profil Bintang Dua Gemilang Idham Azis dan Gatot Eddy Pramono

Irjen Pol Idham Azis
Inspektur Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si

Matanews.id – Jakarta, 23/01/2019 – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian kembali melakukan mutasi dan promosi jabatan terhadap sejumlah perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) di lingkungan Polri. Dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/188/I/KEP/2019 tertanggal 22 Januari 2019 disebutkan, ada 48 perwira yang dirotasi.

Salah satunya adalah Irjen Pol Idham Azis yang saat ini menjabat Kapolda Metro Jaya, dipromosikan menjadi kepala Badan Reserse Kriminal (kabareskrim) Mabes Polri. Sementara kabareskrim saat ini, Komjen Pol Arief Sulistyanto, bakal diangkat menjadi kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (kalemdiklat) Polri.

Secara otomatis dengan jabatan barunya sebagai Kabareskrim Polri Idham pun akan mendapatkan pangkat baru sebagai Komisaris Jenderal dimana yang di jabat sebagai Kabareskrim Polri merupakan pangkat tersebut.

Idham adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1988. Selama meniti karier sebagai prajurit Polri, pria kelahiran 30 Januari 1963 itu dikenal memiliki pengalaman mumpuni dalam bidang reserse. Saat bergabung dalam tim Bareskrim, Idham memperoleh kenaikan pangkat cukup cepat karena prestasinya melumpuhkan tokoh teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Bersama dengan rekan-rekannya yaitu Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Rycko Amelza Dahniel, dan lainnya, Idham mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jendral Pol Sutanto.

Kemampuannya di bidang antiterorisme membuat Kapolri mempercayakan Idham menjabat Kapolda di Sulawesi Tengah (3 Oktober 2014 hingga 28 Februari 2016), salah satu daerah yang rawan akan aktivitas kelompok sipil bersenjata.

Idham juga pernah dipercayakan mengemban amanah sebagai Kepala Divisi Profesi & Pengamanan (Propam) Polri (23 September 2016 hingga 20 Juli 2017). Selanjutnya, pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, itu pun dipercaya memimpin Polda Metro Jaya selama 17 bulan, sebelum akhirnya dipromosikan menjadi Kabareskrim.

Irjen Pol Gatot Eddy Pramono
Inspektur Jenderal Polisi Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si

Sementara itu yang mendapat promosi jabatan Kapolda Metro Jaya adalah Irjen Pol Gatot Eddy Pramono. Dia dipercaya menjabat Kapolda Metro Jaya, menggantikan Irjen Pol Idham Azis yang dipromosikan sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri. Saat ini, dia menjabat Asisten Perencanaan (Asrena) Kapolri.

Gatot lahir di Solok, Sumatera Barat pada 28 Juni 1965. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 ini memiliki pengalaman dalam bidang reserse.

Sepanjang kariernya di dunia Bhayangkara, Jenderal Polisi Bintang Dua ini telah mengecap berbagai jabatan. Di antaranya adalah Kapolres Blitar, Sekretaris Pribadi Kapolri, Kapolres Metro Depok (2008), Kapolres Metro Jakarta Selatan (2009), dan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya (2011).

Gatot tercatat juga pernah ditugaskan sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri (2012), Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013), Karolemtala Srena Polri (2014), Wakapolda Sulsel (2016), dan Sahlisosek Kapolri (2017).

Tahun lalu, Gatot dipercaya menjadi ketua Satuan Tugas (Satgas) Nusantara, satuan yang dibentuk khusus untuk mendinginkan dan meredam tensi masyarakat pada Pilkada Serentak 2018. (Red)