Home / Tag Archives: Kapolda Metro Jaya (page 2)

Tag Archives: Kapolda Metro Jaya

cegah penyebaran virus corona, polsubsektor polsek kebon jeruk semprot disinfektan

Matanews.id, Jakarta – Terkait masih merebaknya penyebaran virus Corona (Covid-19) yang begitu masif, anggota Polsek Kebon Jeruk Jakarta Barat melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan di jajaran Polsubsektor Polsek Kebon Jeruk, Jumat 24 Juli 2020

“Hari ini kita lakukan penyemprotan disinfektan di jajaran Polsubsektor Polsek Kebon Jeruk antaranya Polsubsektor Kedoya Selatan, Polsubsektor Kedoya Utara, Polsubsektor Duri Kepa, Polsubsektor Budiraya, Polsubsektor Casagoya dan Polsubsektor Pengumben,” kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol R Sigit Kumono.

Adapun tujuan dari penyemprotan adalah guna mencegah penyebaran virus Corona. Selaku unsur pelayanan masyarakat, pihaknya menyediakan sabun dan tempat cuci tangan bagi personel maupun masyarakat yang datang dipintu masuk.

“Ini bisa memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19, dan percepatan cegah Covid 19 di wilayah dan mengajak warga dengan contoh nyata nantinya warga mau cegah mandiri di rumah masing-masing,”tandasnya

(red)

Kelompok Pemalak Sopir Ekspedisi dibekuk Polisi

Matanews.id, Jakarta – Menindak lanjuti adanya pengaduan masyarakat melalui akun resmi Instagram @polres_jakbar terkait adanya pemalakan yang dilakukan sekelompok orang kepada sopir ekspedisi di wiayah Kapuk Cengkareng Jakarta Barat, Tim Pemburu Preman (TPP) Polres Metro Jakarta Barat dibawah pimpinan ka team 2 Briptu Helmy berhasil menangkap enam orang pelaku.

“Setelah menerima laporan dari masyarakat, anggota yang rutin melaksanakan Turjawali berhasil mengamankan enam pelaku pemalakan,” kata Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat AKBP Agus Rizal, Jumat 24 /7/ 2020.

Dalam aksinya, para pelaku memaksa meminta uang kepada supir yang melintas dengan menggunakan 1 bilah senjata tajam jenis golok sisir untuk menakuti.

“Keenam pelaku sudah kira serahkan ke Unit Reskrim Polres Metro Jakarta Barat guna pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara dalam kesempatan yang sama Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi menjelaskan, bahwa benar pihaknya menerima penyerahan para pelaku yang diduga melakukan pemerasan kepada beberapa supir yang melintas

” Ya Benar sebanyak 6 orang pelaku, Senjata Tajam berikut Karcis yang diduga digunakan untuk melakukan aksi pemalakan, kami menerima penyerahan dari Team Pemburu preman Polres Metro Jakarta Barat ” Ujar Kompol Teuku arsya khadafi saat dikonfirmasi

Adapun barang bukti yang kita amankan antara lain uang sejumlah Rp 170.500, 1 unit sepeda motor, 1 bilah senjata tajam jenis golok sisir dan selembaran kertas berbentuk karcis yang di diga di gunakan untuk pemalakan,” Imbuhnya.

(red)

Perang Berdarah Antar Saudara, Polda Metro Masih Periksa Pelaku Utama dari Kelompok John Kei dan Anak Buahnya

Matanews.id, Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan kelompok John Kei terhadap Nus Kei karena perselisihan masalah tanah. Kelompok John Kei ditangkap di Perumahan Tytyan Indah, Kali Baru, Medan Satria, Bekasi,

Menurut Kapolda, John Kei dan Nus Kei masih keluarga. Persoalan muncul karena alasan pribadi terkait ketidakpuasan John Kei terhadap Nus Kei terkait hasil pembagian penjualan tanah. Terbukti dalam kasus yang melibatkan John Kei dan saudaranya Jika dirasa tak sepaham, saudara sepertalian darah pun bisa disikat.

“Karena dianggap curang soal pembagian hasil penjualan tanah, John Kei bersama kelompoknya meneror Nus Kei dan kelompoknya dengan aksi penembakan di perumahan Green Lake City dan pembacokan di Duri Kosambi, Jakarta Barat,” ucap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/20).

Persoalan pribadi antara keduanya tak mendapatkan titik temu hingga berlanjut aksi saling ancam melalui ponsel.

“John Kei dan Nus Kei masih keluarga. Persoalan muncul karena alasan pribadi terkait ketidak puasan John Kei terhadap Nus Kei terkait hasil pembagian penjualan tanah,”

Selanjutnya, lanjut Nana, John Kei bersama kelompoknya melakukan pemufakatan jahat di mana John Kei menyuruh anak buahnya untuk membunuh Nus Kei.

“Pasal permufakatan jahat kita temukan setelah membuka dan memeriksa ponsel para terduga pelaku. Ada perintah dari John Kei kepada anak buahnya untuk membunuh saudara NK dan ER atau YDR,” jelas Nana

Seperti diketahui, John Kei dan kelompoknya sudah diamankan terkait dua peristiwa, yaitu penembakan di Perumahan Green Lake dan pembacokan di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakbar. Kedua peristiwa ini disebut oleh polisi saling berkaitan.

“Dua peristiwa tersebut saling berkaitan dan mudah kita identifikasi karena para terduga pelaku saling mengenal. Sementara ini ada 25 terduga pelaku yang diamankan, termasuk John Kei,” ujar Direskrimum Polda Metro, Kombes Pol Kombes Tubagus Ade Hidayat. (wly)

Kapolda Metro Pimpin Sertijab Wakapolda Brigjen Pol Hendro Pandowo

Matanews.id, Jakarta – Brigjen Pol Hendro Pandowo resmi menjabat Wakapolda Metro Jaya setelah dilantik oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana.

Hendro yang sebelumnya menjabat Karo Propos Divisi Propam Polri tersebut menggantikan Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat yang dipromosikan menjabat Waka Bareskrim Polri.

Acara Sertijab tersebut berlangsung di Aula Lantai 2 Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Selasa, 17 Maret 2020, pagi.

Dalam sambutan, Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana mengatakan, mutasi jabatan ini yang merupakan bagian dari tata kelola manajemen maupun peningkatan pengembangan Sumber Daya Manusia di lingkungan Polri.

“Ini salah satu hal yang sangat positif dalam rangka untuk kaderisasi dan ini merupakan bisa dikatakan tour of duty tentunya ya karena khususnya GTA untuk sebagai suatu penggemblengan penggemblengan bagi pimpinan pimpinan di masa depan,” ujarnya.

Ia juga mengatakan kedua Wahyu dan Hendro
akan menjadi pimpinan masa depan.

Sementara Hendro dalam sambutannya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena diberi muatan kesehatan sehingga seluruh rangkaian acara sertijab seperti berlangsung sederhana, namun lancar.

Ia mengatakan tidak asing lagi bertugas di Polda Metro Jaya, seperti pulang kampung.

“Saya ini stok lama dan kembali lagi,” ujarnya.

Dikatakannya lagi, siap untuk membantu Kapolda Metro Jaya untuk membantu menjaga Kamtibmas ibu kota tetap kondusif.

“Saya siap membantu bapak Kapolda dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas Polda Metro Jaya dan kondusif,” ujar alumni Akpol 1991 ini.

Hadir dalam acara ini para Pejabat Utama Polda Metro Jaya, Ketua Pengurus Bhayangkari Cabang Polda Metro Jaya dan Staf, para Kapolres Jajaran Polda Metro Jaya beserta Ibu dan para undangan lainnya.

Serah terima jabatan Wakapolda Metro Jaya ini berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor : KEP/547/III/2020, tanggal 3 Maret 2020, tentang Pemberhentian dari dan pengangkatan / dalam Jabatan di lingkungan Polri.(red)

Kapolda Metro Jaya Potong Tumpeng Dalam Rangka HPN 2020

Matanews.id, Jakarta – Kepolisian Daerah MetroJaya menyelenggarakan kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020, yang dihadirioleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, Pejabat Utama Polda Metro Jaya, anggota wartawan dari Forum Wartawan Polri (FWP), serta Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya. Kegiatan tersebut berlangsung di gedung Promoter Polda Metro Jaya,Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Kegiatan HPN 2020 yang diselenggarakan Polda Metro Jaya ini mengambil tema, “Sinergitas Polri dan Pers Terwujudnya Kondusifitas Jakarta”, dalam bentuk syukuran, dimana Kapolda Metro Jaya melakukan pemotongan tumpeng dan diserahkan kepada Ketua FWP Naek Pangaribuan.

Dalam kesempatan itu Ketua FWP Naek Pangaribuan mengaku surprise diselenggarakannya HPN 2020 berlangsung di Polda Metro Jaya,yang langsung dihadiri Kapolda Metro Jaya.

“Kami FWP mendukung program Kamtibmas dan Kamtiblancar. Wartawan yang bertugas di Polda Metro Jaya ini kuranglebih 120 orang. Bahkan setiap harinya pemberitaan yang ada di Polda Metro Jaya bisa mencapai 500 berita. Untuk itu kami pun mendukung program dari Kapolda, dan itu sudah terbukti dari senior-senior yang bertugas di Polda ini, saat ini sudah menempati posisi stategis dilingkungan Polri,” kata Naek.

Ketua FWP yang juga pengurus PWI Jaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Metro Jaya yang sudah meneraktir makan bersama bagi rekan-rekan wartawan. “Sinergitas terus kami bangun, dan kami berharap terus untuk kedepannya,” ujarnya.

Sementara itu Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, yang telah melaksanakan kegiatan HPN 2020 diPolda Metro Jaya.

“Ini merupakan apresiasi yang tinggi dari Polda Metro Jaya kepada kami sebagai wartawan. Kegiatan HPN 2020ini luar biasa,” ungkap Sayid.

Begitu pula Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan HPN 2020 yang diselenggarakan di gedung Promoter Polda Metro Jaya ini, merupakan suatu kebahagiaan bagi dirinya.

“Kita harapkan untuk kedepannya, kebersamaan ini semakin ditingkatkan antara Polri atau Polda Metro Jaya dengan wartawan,” ujarnya.

Ia menyebutkan, wartawan atau insanpers ini merupakan bagian dari Polri. Antara Polri dan wartawan saling membutuhkan.

“Ini merupakan syukuran dalam rangka HPN 2020. Ada makna biasanya hari ulang tahun, sehingga diperingati saat bedirinya. Untuk itu kita harus selalu mensyukuri segala nikmat tentunya diusia 74 ini. Saya yakin pers semakin meningkat. Selanjutnya bagaimana kita mengevaluasi kinerja kita sehingga untuk kedepannya akan lebih baik lagi,” tambah Kapolda. (wly)

Polda Metro Jaya Gelar Acara Pisah Sambut di Halaman Promoter

 

Matanews.id, Jakarta – Polda Metro Jaya pagi tadi menggelar acara pisah sambut yang digelar di halaman promoter Polda Metro Jaya, Rabu (8/1/2020), dalam kesempatan nya Gatot.

berpamitan pada jajarannya. Selain itu, dia menyampaikan maaf jika dirinya memiliki salah selama bertugas.

“Saya mohon pamit dari Polda Metro Jaya. Dalam kesempatan ini kalau ada yang kurang-kurang namanya juga manusia, nggak ada yang sempurna, mohon maaf ya,” kata Gatot.

Gatot juga menyampaikan pesan pada Nana yang kini berstatus sebagai Metro 1. Salah satunya pengamanan gelaran Pilkada 2020.

“Tahun 2020 ini ada wilayah kita gelar pilkada, Tangsel dan Depok. Teman-teman (wartawan) juga bisa bantu sejukkan situasi,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Nana menyatakan akan melanjutkan tugas Gatot untuk menjaga keamanan di wilayah hukum Jakarta.

“Beliau (Komjen Gatot Eddy Pramono) juga sama selama ini mengedepankan upaya pencegahan, mengedepankan fungsi intelijen, bina masyarakat dalam mengantisipasi dan mendeteksi setiap permaslahan yang ada. Ini akan terus kami lanjutkan,” ujar Nana.(Ptr)

Program Kapolri Terkait Peduli Penghijauan, Kapolda Metro Jaya Tanam Pohon Eboni di Mapolda

Jakarta, Kapolri Jenderal Idham Aziz membuat program Peduli Penghijauan, untuk menjaga kelestarian spesies pohon Eboni yang terancam punah di Indonesia, seperti yang dikeluarkan oleh World Concervation Union (IUCN) tentang eksistensi kayu Eboni kian tergerus.

Kapolda Metro Jaya berserta jajaran melakukan simbolis penanaman pohon Eboni di Halaman Gedung Promoter ,Mapolda Senin (06/01/2020).

Dalam keterangannya Kapolda Metro Jaya Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi calon penggantinya Irjen Nana Sudjana mengatakan, Polda Metro Jaya menindak lanjuti program Kapolri Terkait Peduli Penghijauan untuk menjaga kelestarian pohon Eboni dan menciptakan pohon yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Penanam pohon jenis Eboni secara simbolis sebagai tindak lanjut Program Kapolri peduli penanaman pohon untuk menciptakan penghijauan, disekitar Mako Polri dengan menanam pohon yang bermanfaat bagi lingkungan,” kata Gatot di Mapolda.

Rencananya Polda Metro Jaya berserta Kapolres Jakarta Pusat serta jajarannya akan melakukan kegiatan penanaman 1.000 pohon Eboni di Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Kami juga akan melakukan kegiatan penanaman 1.000 pohon di Kemayoran pada hari Jumat (10/01) bersama Kapolres dan Anggota lainnya. Ini sebagai tindak lanjut program Polri peduli Penghijauan, ” ucap Gatot.

Menurut data dari World Concervation Union (IUCN) species yang terancam punah yaitu the 2000 IUCN Red List of Threatened Species dan pohon kayu eboni masuk ke dalam kategori vulnerable (VU Ai cd).

“Ini artinya kayu eboni berada di batas beresiko tinggi untuk punah di alam (rentan terhadap eksploitasi) ,” ungkap Gatot.

Selanjutnya Gatot menyampaikan untuk menjaga dan melestarikan kayu Eboni dari ancaman kepunahan di Indonesia .

“Kayu eboni memang menarik dipandang dan bisa menghasilkan furnitur berkualitas tinggi, tapi jangan sampai lupa untuk melestarikan jenis kayu Eboni ini ,” tutup Akpol 88′ ini.

Diketahui bahwa species kayu eboni ini berupa pohon berbunga yang tersebar di pulau Sulawesi di Indonesia. Dikenal juga dengan nama black ebony atau Makassar ebony, kayu eboni memiliki nama biologis Diospyros Celebica.

Kayu eboni makasar memiliki ciri- ciri warna yang tidak teratur dengan guratan dan bercak acak. Warnanya didominasi dengan cokelat kemerah-merahan dan hitam, serta selalu dalam bentuk strip yang lebar. Tekstur alami kayu eboni bersifat halus dengan serat kayu yang lurus atau sedikit berpadu.

Tinggi pohon kayu eboni bisa mencapai 20-40 meter dengan diameter hingga 100 cm. Karena merupakan jenis pohon yang memiliki bunga, pohon kayu eboni juga menghasilkan biji eboni yang biasa dipanen dengan cara memanjat.

Wil, red

Sejarah Baru, Kapolda Metro dijabat Komjen Pol

Matanews.id, Jakarta – Sejarah kembali dicetak Gatot Eddy Pramono. Kapolda Metro Jaya ini resmi menyandang Komisaris Jendral (Komjen). Dengan begitu ini pertama kali dalam sejarah, Kapolda Metro Jaya dijabat Perwira Tinggi berpangkat Komjen.

Pasalnya, Komjen Gatot Eddy Pramono baru bisa menjalankan tugas barunya sebagai Wakapolri pada Januari 2020.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono menegaskan, Gatot Sudah berpangkat Komjen hari ini dan beliau masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.

Berdasarkan surat telegram rahasia bernomor ST/3330/XII/KEP./2019 tertanggal 20 Desember 2019, Gatot akan menduduki jabatan baru sebagai Wakil Kepala Polri.

Gatot telah ditunjuk menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto yang memasuki masa pensiun.

” Iya hari ini Pak Gatot sudah naik pangkat menjadi Komjen, kita tunggu SSDM Polri kapan akan Sertijabnya sebagai Wakapolri,” kata Argo kepada matanews.id, Kamis (26/12/2019).

Namun berbeda dengan Gatot yang belum melaksanakan sertijab Wakapolri, dia masih Kapolda Metro Jaya, tapi dia lebih dulu naik pangkat.

Tapi biasanya, seorang perwira tinggi duduk di jabatan barunya dulu, lalu dinaikkan pangkatnya. Artinya, pangkat mengikuti jabatan yang telah diemban.

Belum jelas alasan Gatot naik pangkat lebih dulu. Adapun jabatan wakapolri selama ini memang diisi seorang perwira yang sebelumnya sudah komjen. Istilahnya komjen mantab, bukan irjen yang dinaikan menjadi komjen seperti peristiwa kali ini.

Selain Gatot, yang sudah naik jabatan sebagai Komjen sore ini adalah Kabaresrkrim Irjen Listyo Sigit dan Kabaharkam Irjen Agus Andrianto.

Berbeda dengan Gatot, Listyo dan Agus memang sudah dilantik sebagai Kabareskrim dan Kabaharkam sejak 16 Desember lalu.(chs)

Operasi Lilin Jaya 2019, Polda Metro Pastikan Perketat Keamanan Jelang Nataru

Matanews.id, Jakarta – Polda Metro Jaya menggelar Operasi Lilin Jaya 2019 selama 10 hari mulai Senin (23/12/2019) sampai Rabu (1/1/2020) mendatang. Operasi digelar dalam rangka pengamanan pekan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Jaya 2019 yang digelar di Lapangan Promoter Ditlantas Polda Metro Jaya, Kamis (19/12/2019), membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis.

Dalam amanat itu, berdasarkan prediksi intelejen terdapat 12 potensi kerawanan yang akan diantisipasi dalam Operasi Lilin Jaya 2019.

Yakni aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalin, kecelakaan transportasi, sweping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, pesta narkoba dan minuman keras.

“Jadi target utamanya adalah menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,” kata Gatot.

Fokus pengamanan dalam Operasi Lilin ini se-Indonesia adalah 610.308 obyek di seluruh indonesia, baik gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaaan, objek perayaan tahun baru, terminal, pelabuhan, stasiun kerata api dan bandara.

Operasi ini melibatkan 191.807 personel pengamanan gabungan yang terdiri atas 121.358 personel polri, 17.190 TNI, dan 55. 259 personel dari instansi terkait, antara lain Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Pemadam kebakaran, Linmas dan instansi lainnya.

Kekuatan personel tersebut akan disebar di 1.792 titik pos pengamanan, 745 pos pelayanan dan 45 titik pos terpadu.

Strategi yang diterapkan dalam operasi ini adalah mengedepankan tindakan preventif dan preemtif. Dengan didukung kegiatan intelijen berupa deteksi dini dan deteksi aksi serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

“Berkaitan dengan itu, seleuruh kasatwil harus dapat bersinergi dengan stakeholder terkait, untuk menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan menerapkan strategi yang tepat guna mengatasi potensi gangguan yang ada sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah,” kata Gatot.

Untuk mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, Gatot menyampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani.

“Pertama tetap jaga kesehatan serta niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,”

“Kedua, pastikan setiap personel hadir sesuai ploting serta pahami terhadap tugas dan tanggungjawabnya,” tambahnya.

Ketiga katanya lakukan deteksi dini dengan memetakan titik kerawanan secara tepat dan optimalkan penggalangan untuk mencegah aksi yang meresahkan masyarakat.

“Keempat laksanakan pengamanan secara profesional dan humanis. Berikan pelayanan terbaik serta tingkatkan kewaspadaan pengamanan melakui penerapan body system. Kelima mantapkan kerjasama, sinergi dan soliditas para pihak yang terlibat demi keberhasilan pelaksanan operasi,” pungkasnya. (wly)

Mafia Property Syariah Telan 3.680 Uang Korban Sebesar 40 Milyar

Matanews.id, Jakarta – Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap 4 tersangka MA, SW, CB dan S. Mereka adalah oknum sindikat mafia perumahan syariah yang melakukan penipuan. Keempat tersangka ditangkap terpisah di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan dalam menjalankan aksi penipuannya, para tersangka mempromosikan dan memasarkan perumahan tersebut melalui iklan dan brosur. Mereka juga meyakinkan para konsumen untuk membeli unit perumahan dengan menawarkan berbagai fasilitas menarik dengan nuansa syariah.

“Sebanyak 3.680 warga jadi korban penipuan Mafia Property Syariah. Akibat penipuan itu warga yang membeli rumah dirugikan hingga Rp 40 milyar lebih,” kata Gatot di Polda Metro Jaya, Senin (26/12/2019).

Keempat tersangka yang diamankan adalah MA sebagai Komisaris PT. Wepro Citra Sentosa, SW Direktur Utama PT. Wepro Citra Sentosa, CB Direktur PT. Global Muslim Property/Madinah Property Indonesia selaku Marketing Agency PT. Wepro Citra Sentosa, dan S Istri MA sebagai pemegang rekening yang menampung aliran dana dari para korban.

“Ternyata rumah yang dijanjikan tersangka tidak pernah dibangun. Selain itu uang para korban tidak dikembalikan oleh tersangka dan para tersangka melarikan diri,” terang Gatot.

Dari para tersangka, polisi menyita brosur penjualan, bukti pembayaran konsumen, PPJB. Surat Pesanan Tanah dan Bangunan, Banner, Master Plan Lokasi Perumahan dan Buku rekening PT. Wepro Citra Sentosa.

Wadir Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti menjelaskan, aksi penipuan perumahan itu berawal dari laporan para korban yang membeli rumah di Perumahan Amanah City Islamic Superblock di Desa Garut, Serang Banten, pada 12 Desember 2017. Untuk meyakinkan para korban harga yang ditawarkan murah dengan iming-imingi berbagai fasilitas menarik serta hunian berbasis syariah.

“Para tersangka mengimingi promo 6 Kebaikan, yaitu Tanpa KPR, Tanpa Bank, Tanpa Riba, Tanpa BI Cheking, Tanpa Akad bermasalah dan Tanpa Denda. Mereka juga mengaku membangun sebanyak 1 juta unit lengkap dengan berbagai fasilitas sehingga para korban merasa tertarik dan percaya,” ucap AKBP Dedy.

Kemudian para korban memesan unit rumah tersebut dan melakukan pembayaran cicilan yang dibayarkan setiap bulan dengan dijanjikan akan dibangun dan diserahkan terimakan unit rumah tersebut pada bulan Desember 2018. Akan tetapi hingga bulan Maret 2019 para korban mendapati Kantor Pemasaran tersebut sudah tutup dan dilokasi tanah yang dijanjikan akan dijadikan perumahan tidak ada pembangunan apapun.

AKBP Dedy menuturkan, dari hasil pemeriksaan sementara, penggunaan uang para korban untuk pembebasan tanah seluas 1,4 Ha Rp 640 juta, beli kendaraan Rp 3 miliar, gaji karyawan Rp 2.5 miliar, bayar Refund Rp. 500 juta, bayar Marketing Agent Rp. 4 miliar, sedangkan penggunaan dana para korban Rp 30 miliar masih dalam penyidikan.

“Dari laporan yang diterima ada sekitar 3.680 korban tertipu dan polisi sudah melakukan BAP sebanyak 63 korban,” terangnya.

Penangkapan para tersangka dipimpin langsung Kasubdit Harda Kompol Gafur Aditya Siregar. Tersangka, MA diciduk bersama istrinya S di Apartemen Patria Park Jl. D.I. Panjaitan Jakarta Timur, SW dan CB di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum, Jakarta Selatan saat dilakukan pemeriksaan.

Kepada para tersangka polisi menjerat Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 137 Jo Pasal 154, Pasal 138 Jo pasal 45 Jo Pasal 55, Pasal 139 Jo pasal 156, pasal 145 Jo pasal 162 UU RI No. 01 tahun 2011 tentang Perumahan dan atau Pasal 3,4 dan 5 UU RI No.08 tahun 2010 tentang Tindak  Pidana Pencucian Uang. (wly)