Home / Tag Archives: Kristian Thomas

Tag Archives: Kristian Thomas

Wakil ketua DPW DKI partai Perindo Kristian Thomas Membagikan Gerobak Perindo

Matanews.id, Jakarta – Memasuki tahun 2023 dimana banyak ahli ekonomi menyatakan bahwa dunia akan mengalami resesi dalam sektor ekonomi. Menyikapi hal tersebut Partai PERINDO melanjutkan pembagian gerobak dagang untuk para pedagang sekala kecil atau UMKM, hal ini dikarenakan pembagian gerobak terbukti memberi dampak positif bagi perekonomian warga terutama yang mendapat gerobak dagang tersebut.
Sabtu, 17 Februari 2023 , Kristian Thomas sebagai wakil ketua DPW DKI partai Perindo ikut ambil bagian membagikan gerobak disekitar rumahnya di Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Gerobak Perindo dibagikan kepada bapak Teguh yang berjualan Mie Ayam di seberang SMAN 47 Jakarta.


Kristian Thomas bukan sosok baru dalam politik, di 2019 pernah menjadi caleg Jakarta dapil 7 DKI meliputi kecamatan Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Setia Budi, Cilandak, sering turun blusukan ke warga, sehingga mengenal banyak warga, dimana dulu menjanjikan akan membantu warga sesuai kapasitasnya. Dengan gerobak dagang Perindo meskipun belum menjadi anggota dewan DPRD DKI, dia terus berkarya untuk warga Jakarta Selatan. (DER)

Kristian Thomas” Tokoh dibalik vaksinasi Winnindo Health Oasis Jaksel”

Kristian Thomas” Tokoh dibalik vaksinasi Winnindo Health Oasis Jaksel”

Matanews.id, Jakarta – Kristian Thomas sebagai ketua panitia vaksinasi dari Winnindo Health Oasis atau WHO yang di prakarsai Ikatan Alumni Atmajaya Jakarta atau IKAFEB melakukan Vaksinasi Serempak di beberapa wilayah Jakarta Selatan, pada tanggal 11 Agustus 2021 lalu.

Lokasi Masjid Ni’matul Ittihad Pondok Pinang

WhoSehat adalah gerakan penggiat vaksinasi dan kesehatan. WHO merupakan kepanjangan dari Winnindo Health Oasis, yang maknanya WhoSehat dapat menjadi area subur yang mengelilingi mata air di padang gurun tandus.

Oasis sangatlah penting dalam rute perdagangan dan transportasi di daerah gurun. Para kafilah harus melintasi oasis sehingga persediaan air dan makanan dapat diisi kembali.

Demikian pula WhoSehat diharapkan dapat menjadi gerakan vaksinasi dan kesehatan lain yang menjadi area subur sekeliling mata air, di tengah ketandusan masalah kesehatan.

Gerakan Vaksinasi ini dilakukan di wilayah MI AR RIDHO Petukangan Selatan dan Masjid Ni’matul ittihad bersama Forum habaib.

Lokasi Vaksin di MI AR RIDHO,Petukangan Selatan

Di wilayah Petukangan Selatan bekerjasama dengan RW 03 mentargetkan 400 masyarakat yang di Vaksin. Baik warga yang akan vaksin pertama dan ke dua. Antusiasme masyarakat di wilayah Petukangan Selatan ini sangat baik. Terlihat banyak masyarakat yang datang untuk vaksin. Dan Kuota 400 mencapai target. Saya tidak menyangka bahwa kuota vaksin kami terpenuhi, artinya masyarakat kita sudah mulai sadar akan pentingnya vaksinasi untuk kesehatan di saat pandemi ini ujar Thomas. Vaksinasi ini dari usia 12 tahun ke atas dan untuk semua wilayah, bukan hanya KTP DKI saja tapi Non DKI kita terima.

Untuk lokasi vaksin lainnya ujar Kristian Thomas ada di masjid Ni’matul Ittihad, Pondok Pinang WHOSehat bekerjasama dengan Forum habaib, dan dihadiri oleh Bapak Gubernur DKI, Bapak Anies Baswedan yang memantau pelaksanaan Vaksin tersebut. Karena lokasi yang luas maka kami menargetkan sekitar 600 masyarakat yang akan di vaksin di sekitar wilayah Pondok Pinang. Sama dengan di Petukangan Selatan, vaksinasi ini untuk usia 12 tahun ke atas tanpa memandang KTP DKI atau Non DKI. Semua dapat ikut serta dalam vaksin tersebut.

Dan hingga batas waktu pukul 15.00, yang terdaftar untuk vaksin mencapai 515. Saya sebagai ketua pelaksana haru dan bangga, karena dapat mensupport program pemerintah 1000 vaksin per hari. Masih ada beberapa titik pelaksanaan vaksin setelah dua lokasi hari ini ujar Kristian Thomas. Seperti di kampus STIE Bhakti Pembangunan masih di Petukangan Selatan, Grogol Utara, Kebayoran Lama dan beberapa lokasi lainnya. Besar harapan gerakan vaksinasi bersama WHOSehat dan Ikatan Alumni Atmajaya Jakarta atau IKAFEB dapat mempercepat pembentukan “Herd immunity” di masyarakat tutup Kristian Thomas mengakhiri perbincangan. (DER)