Home / Tag Archives: Polri (page 11)

Tag Archives: Polri

Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Pengedar Sabu 7 Kg

Matanews.id – Jakarta, 21/06/2019 – Polres Metro Jakarta Timur meringkus tiga orang pengedar narkoba jenis sabu seberat 7 kilogram di dua lokasi berbeda. Kedua tersangka bernama Dodi Saputra (34) dan Satrio Wira (26) dan Ari Susanto (34).

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan, tersangka Dodi ditangkap di Depan Alfamidi Jl. Mekarsari RT. 005/06 Desa mekarsari Kec. Tambun Selatan Kota Bekasi Jawa Barat.

“Dari tangan tersangka DS kami amankan barang bukti 2,1 kg,” kata dia Jumat (21/6/2019).

Sedangkan, tersangka Satrio diringkus di Dusun Tengah No. 34 RT. 003/01 Desa Mekarsari Kec. Tambun Kota Bekasi Jawa Barat bersama sang Istri Susanti dengan barang bukti 5,2 kg sabu.

“Modus peredaran narkoba yang dilakukan para tersangka adalah mengambil shabu dengan mobil milik Satrio yang sudah dimodifikasi sebanyak 5 kali sampai dengan tertangkap,” ungkap dia.

Ady melanjutkan, Narkotika jenis shabu tersebut diambil dan disimpan di bawah karpet jok mobil bagian depan dan bertujuan untuk mengelabui petugas saat dilakukan pemeriksaan.

“Peredaran narkotika yang dilakukan tersangka sistem terputus, di mana saat para tersangka selalu berkomunikasi dengan menggunakan handphone baru (handphone hanya 1 kali digunakan setelah itu handphone langsung dibuang),” ungkap dia.

Ady menjelaskan, penangkapan ketiga pelaku berawal tertangkapnya tersangka lain bernama Ripin yang membeli sabu dari Dodi. Setelah dikembangkan ke Dodi, polisi berhasil menangkap bandar sepasang suami istri.

“Pelaku kita jerat dengan pasal 112 dan 114 KUHP tentang narkotika dengan ancaman di atas lima tahun penjara,” pungkas dia. (Red)

Ingatkan Pajak, Samsat Jakarta Barat Door to Door

Matanews.id – Jakarta, 20/06/2019 – Samsat Jakarta Barat melakukan door to door terhadap kendaraan mewah yang menunggak pajak. Kali ini kendaraan mewah merk Maybach atas nama PT Sari Kebon Jeruk Permai menunggak pajak 2 tahun dengan total 181 juta.

Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI, Faisal Syafruddin mengatakan pihaknya pun mendatangi kantor tersebut di Jalan Kebon jeruk permai, Meruya selatan Kamis (20/6/2019).

“Kami dalam rangka door to door kendaraan mewah yang masih nunggak pajaknya, dan kami berharap adanya door to door ini ada kesadaran dari wajib pakak agar membayar wajib pajaknya,” ujar dia Kamis (20/6/2019).

Menurut dia ini merupakan tunggakan cukup besar dan ia berharap pemilik kendaraan untuk segera melakukan pembayaran pajak yang menunggal selama 2 tahun.

“Ini merupakan tunggakkan yang cukup besar dan kami berharap ini segera harus dibayar apa lagi dalam kondisi seperti ini kami sedang menyiair kendaraan mewah tidak hanya di Jakarta Barat,” tegas dia.

Oleh sebab itu pihaknya berharap kepada seluruh pemilik kendaraan mewah di Jakarta khususnya Jakarta Barat untuk segera melunasi tunggakan pajak bagi yang sudah jatuh tempo.

“Jadi yang dibayarkan oleh wajib pajak kami gunakan lagi untuk membangun DKI Jakarta sebagaimana perbaikan prasarana dan sarana Transjakarta, sarana pasar, dan sebagai ini bisa menjadi kesadaran wajib pajak untuk segara membayar pajaknya tanpa perlu door to door,” tutup dia. (Red)

Miliki Sabu, 2 Pemuda Randuagung Tertangkap Basah

Matanews.id – Lumajang, 18/06/2019 -Satuan Reserse Narkoba Polres Lumajang kembali ungkap peredaran Narkotika di Lumajang. Dua orang tersangka berinisial AF (17 Th) Alamat Dusun Lembenah Desa Ledok Tempuro Kec Randuagung Kab Lumajang dan AGUNG WAHYUDI BIN. SANAN (20 Th) Alamat Dusun Glebeg Desa Ranuwurung Kec Randuagung Kab Lumajang.

Keduanya ditangkap petugas karena kepemilikan narkotika jenis Shabu seberat 0,20 Gram. Mereka berdua digelandang di depan rumah AF di Dusun Lembenah Desa Ledok Tempuro Kec Randuagung Kab Lumajang karena tertangkap tangan pada saat kedapatan melakukan permufakatan jahat membeli, menerima, menyerahkan, menjadi perantara dalam jual beli serta menyimpan, memiliki, menguasai dan atau menyediakan serta menggunakan Narkotika jenis Shabu.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH menuturkan “saya tak akan melunak serta tak kan pandang bulu dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah Lumajang. Saya lebih tega melihat pelaku meringkuk di balik jeruji besi, ketimbang harus merusak ribuan penerus generasi bangsa” ungkap AKBP Arsal

Kasat Reskoba Polres Lumajang, AKP Priyo Purwandito SH mengatakan “pelaku melanggar Pasal 114 ayat 1 sub 112 ayat 1 UU RI No. 35 th 2009. pelaku akan mendapat ancaman penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun dan denda paling sedikit Rp 800 juta rupiah dan paling banyak Rp 8 miliar rupiah karena memang terbukti menyimpan, mengedarkan dan juga menggunakan narkotika tersebut” ungkapnya. (Red)

Hadiri Puncak Milenial Road Sefety Festival (MRSF) Di Silang Monas

Matanews.id – Jakarta – Puncak kegiatan Milenial Road Sefety Festival (MRSF) akan dilaksanakan pada Minggu (23/06/2019), yang dimulai pukul 06.00 WIB hingga selesai, di Tugu Silang Monas, Jakarta Pusat.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf menjelaskan, bahwa tujuan kegiatan yang rencana dihadiri 256.070 peserta ini untuk mengkampanyekan tertib berlalu lintas di mana dapat diakses melalui jalur komunikasi terhadap generasi millenial.

“Alasannya, tingkat kecelakaan lalu lintas di Indonesia terbilang tinggi. Sementara, korban kecelakaan lalu lintas paling banyak yaitu generasi milenial di Tanah Air,” tutur Kombes Yusuf, kepada PMJ News, di Jakarta, Rabu (19/06/2019).

Lanjut Kombes Yusuf, karena itulah, pihak kepolisian menggelar kegiatan ini sebagai ajang sosilisasi kepada generasi millenial dalam mendukung mengurangi angka kecelakan lalu lintas di Indonesia.

Selain itu, nantinya dalam kegiatan MRSF 2019 ini juga digabungkan dengan Deklarasi Millenial Jalan Keselamatan untuk mengkampanyekan tertib lintas lintas Indonesia gemilang.

Sekedar informasi, puncak MRSF 2019 juga disemarakkan oleh hiburan selebriti. Di antaranya, DJ Yasmin (atau DJ Una); HIVI, RAN; Nela Kharisma (atau Saskia Gotik); dan Sheila On Seven (atau Wali).

Di samping itu, juga dihadirkan 3 Video berupa “Merajut Persatuan dalam Kebhinekaan”; deklarasi diawali dengan Bendera Merah Putih serta parade busana daerah dari 34 provinsi diiringi oleh Dol Bengkulu; Lagu medley Gebyar – Gebyar (Gombloh) dan Indonesia Jaya (Giring Ganesha) oleh Kikan; dan diakhiri oleh conveti serbuk berwarna yang menandai berakhirnya acara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Raden Prabowo Argo Yuwono, “Ayo datang dan saksikan acara Millenial Road Safety Festival pada hari Minggu, 23 Juni 2019 di Lapangan Silang Monas Jakarta Pusat” , ujarnya. (Red)

Terlilit Hutang, Driver Grab Nekat Rampas HP Anak Kecil

Matanews.id – Jakarta, 19/06/2019 – Budi Sumarlin (43) Pelaku pejambret hp milik seorang bocah di jalan ZZ, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (16/6/2019) kemarin mengaku kabur setelah ia menyadari aksinya terekam CCTV di sekitar lokasi yang viral di Sosial Media.

Alhasil, sepeda motor Honda Beat dengan nopol B4979 BPF ditinggalkan di rumahnya dan ia memilih kabur dari buruan polisi.

“Motornya disimpan di rumah, kemudian pelaku ini tidak bekerja sebagai driver ojek online,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono Rabu (19/6/2019).

Kemudian, ia kabur ke Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk bekerja sebagai kuli angkut barang. Namun, polisi ternyata sudah mengetahui keberadaan tersangka dan meringkusnya saat tengah mengangkut barang milik seseorang.

“Pelaku BS ini tidak kerja, artinya dia tidak ketja di ojek online sementara. Dia akhirnya kerja menjadi kuli angkut-angkut barang di Tanah Abang,” tegas dia. (Red)

Di Balik Motif “Gadai Istri”, Kisah Cinta Segitiga Berujung Maut Yang Salah Sasaran

Matanews.id – Lumajang – Kisah cinta segitiga ternyata ternyata tidak berlaku hanya untuk anak muda saja. Mereka yang sudah dewasa pun juga bisa terjerembab dalam kisah tak berujung ini.

Hori, sang pemeran utama berasal dari desa Jenggrong kec. Ranuyoso Lumajang ini merajut kasih dengan Lasmi. Yang merupakan perempuan berparas ayu dari Medan. Pertemuan mereka sendiri terjadi saat Hori merantau ke Medan, tepatnya saat berada di kebun sawit. Pandangan pertama keduanya menumbuhkan benih-benih cinta.

Layaknya kisah cinta pada umumnya, keduanya pun melangsungkan pernikahan di Medan serta selanjutnya memutuskan pulang kampung ke Lumajang, rumah Hori. Namun ada yang janggal dalam pernikahan ini, sebab kedua pihak berpendapat berbeda saat ditanyai petugas apakah menikah secara hukum atau sebatas nikah agama. Lasmi mengaku menikah di mata agama, sementara Hori mengaku punya surat-surat pernikahan dari KUA.

Selang berapa lama, akhirnya Lasmi mengandung buah cintanya dengan Hori, sang suami. 3 kali melahirkan tapi 2 anaknya meninggal dunia saat masih usia belia. Permasalahan dimulai saat kelahiran putranya yang ketiga. Si Hori yang doyan judi ini tidak pernah sekalipun memberi nafkah ekonomi kepada Lasmi.

“Saya kerja, cari uang sendiri,” kata Lasmi, Jumat (14/6/2019).

Tepat ketika anaknya berumur 10 bulan, Lasmi kehilangan buah hati karena “dijual” ke seseorang dengan inisal K oleh Hori seharga 500 ribu Rupiah. Tak sampai disitu, uang hasil “penjualan” anak kandung tersebut malah dibelikan ayam untuk berjudi. Saat ini, anak tersebut telah berusia 7 tahun. “Anak saya bilang, kalau saya bukan mamanya. Gak mau sama saya,” ujar Lasmi.

Singkat cerita datanglah seseorang bernama Hartono, pria dari Gucialit yang selama 12 tahun mencari nafkah di negeri Jiran, Malaysia. Penghasilan Hartono cukup besar sebagai pekerja bangunan, sekitar Rp9 juta. Hori memanfaatkan peluang ini untuk berbisnis.

Mulanya bisnis kayu yang ternyata gagal. Lalu yang kedua, bisnis tambak udang. Bisnis kedua ini yang akhirnya mempertemukan keduanya. Bisnis bernilai sekira Rp250 juta.

Hori “mengumpankan” sang istri untuk memeras Hartono. Bukan dengan Lasmi, tapi Kholifah. Lasmi diminta mengaku sebagai Kholifah, sebagai adik ipar Hori. Kholifah alias Lasmi ini yang selama 2 tahun menghasilkan investasi bodong tambak udang. Karena nyatanya hasil dari investasi ini adalah 0 Rupiah. Padahal perjanjiannya tiap bulan, Hartono harusnya menerima uang bagi hasil sebesar Rp5 juta.

“Dikirimi fotonya Kholifah, katanya adik ipar Hori. Dia yang punya tambak udang, telpon-telponan,” ucap Hartono.

Berawal dari kasus pemerasan yang “mengharuskan” ada komunikasi antar keduanya via telpon, bukan benih udang yang tumbuh malahan benih-benih cinta yang tumbuh. Kasus penipuan bisnis ini terungkap saat Lasmi mengakuinya.

“Sebenarnya itu Lasmi (Istri Hori) yang disuruh jadi Kholifah,” lanjut Hartono.

Setelah pulang dari Malaysia kira-kira setahun lalu, komunikasi keduanya akhirnya intens. Hori yang kebetulan ada di Kalimantan mengaku tidak tahu masalah ini. Dari sini Lasmi yang mengaku sering dipukul Hori pun pindah ke lain hati. Hati Hartono, pria yang Ia tipu selama ini.

“Saya sendiri yang datang ke dia (Hartono),” kata Lasmi.

Hartono pun luluh melihat Lasmi alias Kholifah, perempuan pujaan hatinya dimanfaatkan Hori, lalu ditelantarkan. Diajaklah si Lasmi tinggal bersamanya dan ibundanya. Hingga 7 bulan lamanya sampai saat ini.

“Kami sudah menikah, 2 bulan lalu, bulan April,” katanya lagi.

Bersungutlah si Hori. Permasalahan hutang belum selesai, malah datang permasalahan baru yakni si istri yang Ia “umpankan” akhirnya kepincut ke sang korban.

“Dari pada ngambil istri saya, mending kebun saya,” kata Hori.

“Mana? saya nunggu sama pak Inggih tapi gak kunjung datang. Cuma ngomong saja mau nyerahin kebonnya,” balas Hartono.

Begitulah kisah asmara cinta segitiga mereka yang di ungkap oleh Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban, SH, SIK, MM, MH yang menyampaikan detail percakapan masing-masing pihak setelah dilakukan konfrontasi antara Hori, Hartono dan Lasmi.

Kisah inipun sebenarnya masih belum usai karena penyelidikan Tim Cobra Polres Lumajang masih belum selesai. Semula yang berusaha berbisnis bersama, akhirnya terbelit hutang piutang, ditambah cinta terlarang sang istri, akhirnya menimbulkan pembunuhan yang ternyata salah sasaran. (Red)

Polisi Buru Perampok Toko Emas di Balaraja

Matanews.id – Banten – Toko emas Permata di Kampung Cariu, Desa Talagasari, Kecamatan Balaraja, Tangerang dirampok, Sabtu (15/16/19) sekitar jam 9 pagi. Para pelaku berhasil membawa lari 6 kilogram emas senilai Rp1,6 miliar.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif menerangkan, saat toko melayani pelanggan, datang 2 orang pria dengan mengendarai mobil. Kedua pria itu, kata Sabilul, mengenakan masker atau penutup wajah. 
“Keduanya juga memakai topi dan menenteng senajata tajam samurai,” kata Sabilul saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
Sabilul menambahkan, para pelaku juga diketahui membawa senjata laras pendek. Namun, kata dia, belum dapat dipastikan senjata yang dibawa asli atau hanya imitasi.
Para pelaku, lanjut Sabilul, langsung melompat ke etalase toko emas dan dengan cepat mengambil 7 nampan emas. Usai itu, para pelaku langsung melarikan diri.
 “Mobil pelaku sempat dilempari batu oleh warga sekitar dan saksi menyatakan kaca belakang mobil jenis avanza warna putih itu pecah,” terangnya.
Sabilul menyampaikan, jajarannya akan segera meringkus pelaku dalam waktu singkat. Saat ini, kata dia, anggota sedang mendalami bukti-bukti dan keterangan saksi termasuk rekaman kamera CCTV.
“Kami minta doanya, kami usahakan hanya dalam waktu singkat para pelaku sudah kami tangkap,” tandasnya. (Red)

Hartono & Lasmi Ternyata Sudah Menikah 2 Bulan Yang Lalu

Matanews.id – Lumajang – Setelah Tim Cobra Polres Lumajang terus mendalami pembunuhan salah sasaran yang dilakukan oleh Hori (pria, 43 th) warga Desa Jenggrong Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang terhadap Hola (pria, 34 th) warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang, petugaspun juga menggali informasi dari Hartono yang merupakan target sesungguhnya (sebagai pemberi pinjaman) serta kepada Lasmi (istri Hori).

Petugaspun sempat dibohongi oleh Hartono maupun oleh Lasmi, dimana mereka berdua kompak menjawab bahwa mereka tak terikat hubungan sama sekali. Namun setelah diintrogasi, didapat informasi bahwa keduanya telah menikah secara siri sekitar 2 bulan yang lalu.

Selain itu, akhirnya Hartono mengaku awalnya sekitar 7 bulan yang lalu melihat Lasmi hidup dengan pas pasan, sehingga memberikan penghidupan yang cukup kepada istri Hori tersebut. Baru setelah 5 bulan hidup bersama, akhirnya keduanya pun melangsungkan pernikahan secara siri.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH juga menerangkan pihaknya akan terus mendalami kasus tersebut.

“Ini kasus yang cukup kompleks, dimana si pelaku mengaku sakit hati terhadap Hartono karena merasa istrinya telah direbut. Namun pada saat malam terjadinya pembunuhan tersebut, ternyata Hori salah sasaran dan membunuh seseorang bernama Hola yang tak lain masih saudara pelaku” jelas AKBP Arsal.

“selain itu kami juga akan lakukan pendalaman apakah ada perzinaan dalam kasus ini atau tidak. karena informasi awal yang kami terima, Lasmi adalah istri tersangka hori, tapi ternyata 2 bulan lalu menikah dengan hartono. dimana hartono merupakan target pembunuhan hori” tegas AKBP Arsal.

“Setelah kami introgasi mendalam, ternyata mereka berdua telah serumah bersama ibu Hartono selama 7 bulan. Selain itu, mereka mengaku baru melangsungkan pernikahan siri sekitar 2 bulan yang lalu. Tim Cobra akan terus mendalami kasus ini, karena masih ada perbedaan keterangan antara hori dan lasmi, dimana hori mengatakan nikah melalui KUA dan ada surat nikahnya tapi lasmi mengaku tidak pernah ada pernikahan melalui KUA tapi hanya dasar kesepakatan saja diantara mereka.” tegas pria angkatan akpol 98 ini

Katim Cobra AKP Hasran Cobra menyatakan “sesuai instruksi kapolres, saya akan dalami kasus perzinahan antara hartono dan lasmi. langkah awal, akan saya dalami, apakah pernikahan hori dan lasmi melalui KUA atau tidak” ujar Hasran cobra yang juga menjabat sebagai Katim Cobra tersebut. (Red)

Beginilah Pernyataan Lasmi, Istri Hori

Matanews.id – Lumajang – Kejadian pembunuhan salah sasaran yang terjadi di Desa Sombo Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang (11/6) yang menimpa Hola (pria. 34 th) warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang, ternyata dilatar belakangi hutang piutang sebesar 250 Juta Rupiah antara Hartono (pria, 34 th) selaku pemberi pinjaman dengan Hori (pria, 43 th) sebagai peminjam.

Berdasarkan pengakuan Lasmi yang tak lain adalah istri sang pelaku, Hori adalah suami yg temperamental. Ia sering memukul sang istri dengan tangan kosong, bahkan pernah menggunakan clurit.

Selain itu, ia menilai Hori adalah suami yg tak bertanggung jawab. Hal ini dipertegas dengan kemungkinan dari Hori yg pernah menjual anak kandungnya sebesar 500 ribu Rupiah pada saat berumur 10 bulan dulu. Selain itu, Hori pun juga memikiki kebiasaan berjudi bersama teman teman nya.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH menuturkan bahwa ada kemungkinan Hori juga terjerat kasus kekerasan dalam rumah tangga.

“Jika memang pernyataan Lasmi yang mengaku sering dianiaya oleh sang suami dulu saat masih serumah, ada kemungkinan Hori pun dijerat atas kasus KDRT. Saya akan terus dalami kasus yg sangat kompleks ini” tegas pria yg memiliki lambang dua melati di pundak tersebut.

Kapolsek Gucialit, AKP Rudi menerangkan bahwa pihaknya belum pernah mendapati laporan atas kejadian KDRT tersebut.

“saya sebagai kapolsek gucialit tak pernah mendapati laporan KDRT yg dialami oleh Lasmi. Tabir ini baru terungkap setelah pak Kapolres mengintrogasi secara langsung terhadap korban” tegasnya. (Phee)

Longsor Tutup Akses Lumajang-Malang, Pengendara Disarankan Hindari Jalur Piket Nol

Matanews.id – Lumajang – Hujan siang tadi (Jumat, 14 Juni 2019) yang berintensitas tinggi di wilayah Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang menyebabkan longsornya tanah disertai batu besar di KM 55 Jl. Raya Piket Nol Desa Supit Urang Kecamatan Pronojiwo.

Jalan ini sendiri adalah jalur penghubung antara Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang.

Polsek Pronojiwo, Satlantas Polres Lumajang dan Koramil Pronojiwo dibantu dengan warga sekitar pun saling bahu membahau membersihkan material tanah maupun batu besar yang menutupi bahu jalan.

Tak lama, pihak dari BPBD dengan peralatan yang lebih mumpuni datang membantu pembersihan jalur ini.

Meskipun demikian, hingga pukul 18.00 wib dilakukan buka tutup jalan, mengingat jalur yang bisa dilalui hanya untuk satu arah saja karena terlihat ada batu yang cukup besar masih belum bisa disingkirkan oleh petugas.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH menerangkan dalam kejadian tersebut tak mengakibatkan korban jiwa.

“Longsor siang tadi yang berada di Piket Nol Kecamatan Pronojiwo untungnya tak menimbulkan korban jiwa. Namun demikian bencana tersebut menghambat perekonomian dari warga. Pihak Kepolisian bersama dengan instansi terkait akan secepat mungkin membersihkan material agar bisa dilalui dari dua arah lagi” ungkap Kapolres.

Dikonfirmasi di tempat lain, Kasat Lantas Polres Lumajang AKP I Gede Putu Atma Giri SH menghimbau para pengendara agar menghindari jalur tersebut.

“Kami prediksi hingga mala mini jalur tersebut masih kami berlakukan buka tutup jalan, mengiungat masih belum bisa digunakan untuk dua arah. Saya menghimbau agar para pengendara untuk melewati jalur alternative Ranu Pani maupun jalur utara melalui Probolinggo” himbau Giri. (Phee)