Home / Tag Archives: Sukabumi

Tag Archives: Sukabumi

Kasus Pencurian Bahan Kimia di Pabrik Pocari Sweat Kabupaten Sukabumi Harus Dibongkar Sampai Tuntas

Matanews.id, Jakarta – Kasus pencurian besar-besaran bahan kimia di Pabrik Pocari Sweat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus menjadi sorotan. Dalam keterangan pers di Jakarta, Iskandarsyah, seorang pengamat sosial yang juga Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute, menyatakan keprihatinannya terhadap kasus tersebut.

Iskandarsyah menyampaikan keprihatinannya karena pencurian bahan kimia dengan jumlah yang mencapai lebih dari 20 ton ini terjadi dengan sangat mudah. Lebih memprihatinkan lagi, hanya ada satu tersangka di dalam pabrik dan satu tersangka di luar yang diduga sebagai vendor sebelumnya.

“Disini saya membantu untuk membuktikan keadilan dan kejelasan hukum negeri ini. Banyak kejanggalan di sini, dan lucunya lagi, saya pun mencoba komunikasi kedalam terus-terusan ditolak. Kita ketemu pimpinan-pimpinan di DPR pun tak sesulit ini,” kata Iskandarsyah kepada Wartawan pada Minggu, (8/10/2023).

Oleh karena itu, Iskandarsyah meminta agar tersangka didampingi oleh kuasa hukum, dan dia menyambut baik bahwa kuasa hukum telah bersedia untuk hadir. Dia juga menekankan pentingnya tegaknya hukum yang adil dan tidak transaksional.

Iskandarsyah menyebut bahwa dia sempat berbicara dengan tersangka sebelum tersangka dipenjara, dan dia mengapresiasi kejujuran tersangka yang mengakui perbuatannya dan menyesalinya. Namun, dia menyoroti bahwa pencurian sebanyak itu tidak mungkin terjadi tanpa adanya surat jalan/dokumen resmi dan pemeriksaan di depan pintu keamanan.

“Ini barang besar, bukan barang yang mudah dimasukkan dalam saku. Artinya, ada keterlibatan pihak lain yang memiliki kewenangan,” tambah Iskandarsyah.

Selain itu, Iskandarsyah juga menyoroti lemahnya sistem audit dan keamanan di dalam pabrik tersebut yang memungkinkan pencurian terjadi dari tahun 2021 hingga 2023.

“Oleh karena itu, saya juga telah mengirimkan surat kepada kantor pusat PT Amerta Indah Otsuka terkait peristiwa ini. Kami tidak hanya mengajukan audit ulang, tetapi juga meminta penyelidikan yang dapat dilakukan oleh Mabes Polri untuk mengungkap siapa saja yang terlibat,” ungkap Iskandarsyah.

Iskandarsyah menegaskan bahwa dia tidak membela tersangka, tetapi yakin bahwa peristiwa ini tidak mungkin dilakukan sendirian di dalam pabrik, mengingat tingginya risiko dan kerugian perusahaan yang mencapai lebih dari 700 juta rupiah.

“Kita ingin kasus ini dibuka secara transparan di depan publik, sehingga menjadi preseden baik dalam menegakkan hukum,” pungkas Iskandarsyah.

Kasus pencurian bahan kimia ini semakin menarik perhatian masyarakat dan pihak berwenang, yang kini diharapkan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya.

“Kalau disitu wilayah hukum Polsek Cicurug Sukabumi monggo saja jalankan prosesnya, tapi kita akan membantu membuka kasus ini setransparan mungkin, supaya tidak menjadi asumsi-asumsi yang liar, Katanya negara kita negara hukum, itu khan teriak-teriaknya , tapi kalau tak bisa menduduki hukum yang benar tak usah teriak slogan itu.” tutupnya. (Wly)

DPRD Tangerang Geram, Puskesmas Poris Gaga Tolak Warga Berobat

Matanews.id, Kota Tangerang – Salah satu warga Poris Jaya, Kota Tangerang Elisah Kurniasih mengeluhkan penolakan dari Puskesmas Poris Gaga saat berobat dengan alasan faskes di luar daerah beberapa waktu lalu.

Terpaksa, Elisah berobat ke klinik lain dengan memakai biaya yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari hari.

“Jadi saya mau berobat tidak dilayani, pihak puskesmas tidak bisa karena Jamkesnya masih di daerah Sukabumi,” kata Elisah kepada wartawan baru-baru ini.

Ia pun mengklaim setelah menikah, Elisah ikut dengan suami menjadi warga Kota Tangerang. Sementara, Anggota DPRD Kota Tangerang Saiful Millah menjelaskan bila melihat Peraturan Walikota Tangerang Nomor 25 Tahun 2021 BAB II tentang Jaminan Kesehatan Nasional Peserta Penduduk PBPU dan BP Pemda Bagian ke satu Pasal 5 ayat 1 a dan b, bahwa penduduk yang didaftarkan jaminan kesehatannya oleh pemerintah daerah.

Selain itu, penduduk yang didaftarkan jaminan kesehatannya oleh pemda sebagaimana dimaksud pada dan memiliki kriteria memiliki dokumen kependudukan daerah, bersedia mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan/atau ruang rawat kelas III pada pelayanan tingkat lanjutan, bukan PPU, dan tidak memiliki jaminan kesehatan.

“Harusnya pemerintah tidak boleh seakan akan tidak mau repot persoalan, Pelayanan kesehatan harus jadi utama. Jangankan mereka yang punya faskes, yang tidak punya faskes pun misalnya tidak punya BPJS, pemerintah daerah berkewajiban membuatkan,” ujar Saiful saat dikonfirmasi wartawan.

Menurutnya, butuh perhatian serius dari Walikota Tangerang. Pasalnya, penolakan pasien yang terjadi di Puskesmas Poris Gaga, sudah tidak sesuai dengan amanah dari peraturan walikota tersebut.

“Kita akan segera memanggil pihak terkait untuk bisa memberikan penjelasan,” katanya.

Politisi Golkar itu mengungkapkan persoalan masyarakat biasanya karena tidak punya BPJS, faktornya kendala ekonomi, pengetahuan yang tidak mencapai di masyarakat, dan edukasinya kurang.

“Maka ketika masyarakat membutuhkan, jangan tanyakan lagi soal itu, urus aja langsung. Langsung difasilitasi, itu hak dasar masyarakat. Jadi tidak boleh begitu, nanti puskesmas kita panggil itu. Jadi jangan menyalahkan masyarakat, seakan akan pemerintah tidak mau repot,” Saiful menegaskan.

Jawaban pihak Puskesmas Poris Gagal, Akmal membenarkan kejadian itu. Namun, pihaknya membantah atas tudingan menolak pasien. Tapi ada yang janggal dari penjelasan tersebut. pasalnya, anak dari pasien yang ditolak sudah diobati, namun Elisa Kurniasih tidak diobati.

“Anaknya Bu Elisa berobat tanggal 24 bulan 1 2021, di kami dan dilayani. Saat di cek, ibunya (Elisa) ke BPJS-nya faskes 1, dah pindah atau belum karena masih di Sukabumi,” Akmal menampik.

Namun, saat disinggung soal penolakan puskesmas kepada pasien, Akmal justru mengalihkan dan mengaku jika pelayanan yang diberikan berupaya profesional. Dan jika ada saran dan masukan dari masyarakat pihak nya sangat terbuka. “Terimakasih atas sarannya,” tandasnya.(Imo)

Aksi Geng Motor Brutal Resahkan Warga, Dan Menyerang Ronda Malam

Matanews.id, Sukabumi – Anggota geng motor menyerang warga secara brutal di Kampung Nyangkokot, Desa Sudajaya Girang, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Kamis (25/11/2021). Penyerangan terhadap warga yang sedang ronda malam tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.

Warga yang sedang melakukan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sempat terlibat percekcokan dengan pelaku hingga terjadi tindak penganiayaan pembacokan kepada salah satu warga yang sedang jaga malam tersebut.

Kapolsek Sukabumi, AKP Ana Ratna Dewi membenarkan adanya tindak pidana penganiayaan tersebut. Dia mengatakan korban bersama dua temannya ikut ronda, ketika sedang ngopi di warung tiba-tiba datang orang tidak dikenal berboncengan memakai motor dan berhenti di depan mereka.

“Satu pelaku menghampiri korban dan sempat terjadi cekcok sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian teman pelaku datang dengan membawa senjata tajam jenis celurit dan membacok korban sebanyak dua kali. Korban menderita luka bacokan di area punggung sebelah kiri dan sebelah kanan,” ujar Ana.

Lebih lanjut Ana mengatakan, setelah membacok korban, para pelaku kabur dengan sepeda motornya. “Korban langsung dibawa ke RS Syamsudin SH untuk dilakukan penanganan medis,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD R Syamsudin SH, dr Supriyanto menyebutkan telah menerima pasien korban penganiayaan pada pagi dini hari dengan luka bacokan di bagian punggung.

“Korban mendapatkan perawatan medis dengan masing-masing lima jahitan pada lukan di dua titik. Kondisi pasien sendiri bagus dan tidak mendapat perawatan lanjutan, saat ini masih di ruang perawatan yang kemungkinan hari ini atau besok sudah bisa pulang ke rumah,” ujar dia.(Apr)

Sambut hari Bhayangkara ke 74 Polsek Gegerbitung salurkan bantuan

Matanews.id, Sukabumi – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke 74, Polsek Gegerbitung bersama jajaran serta kepala Desa buniwangi berkunjung ke yayasan nurul Ikhwan di kampung Banen Desa Buniwangi Kecamatan gegerbitung Rabu (24/6/2020).

Kapolsek Gegerbitung Aiptu lalan herlan berharap, dengan bakti sosial Hari Bhayangkara ke 74 ini akan dapat membantu meringankan yayasan nurul Ikhwan, dalam melaksanakan kegiatan menjelang New Normal.

“Kami ucapkan terimakasih kepada kepala Desa Buniwangi yang turut hadir dalam menyalurkan bantuan sembako ke yayasan nurul Ikhwan yang berada di Kampung Banen Desa Buniwangi Kecamatan gegerbitung,

yayasan nurul Ikhwan ini di nilai sangat tepat untuk menerima bantuan karena berada paling ujung untuk Wilayah Kecamatan Gegerbitung dan perbatasan dengan kecamatan Kebonpedes dan tidak ada akses jalan untuk kendaraan roda empat untuk mengakses ke kantor Desa juga ke kecamatan mau ke kantor Polsek kami juga dengan anggota menggunakan roda dua untuk sampai ke yayasan Nurul Ikhwan”ucap Aiptu lalan herlan.

Kapolsek menambahkan, kegiatan bakti sosial ini bersama jajaran Polsek Gegerbitung dalam rangka Hari Bhayangkara ke 74 tahun 2020 ini, semoga dapat meringankan beban bagi yayasan nurul Ikhwan pada masa pandemi Covid-19 menjelang New Normal,” harapnya. (Ibt)

Sabu 402 Kg di Sukabumi, Berhasil Diungkap Mabes Polri

Matanews.id, Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali mengungkap kasus narkoba dengan jumlah yang tidak sedikit di tengah pandemi covid-19. Kali ini, Polri mengungkap kasus narkoba jenis sabu yang beratnya hampir mencapai 500 kilogram.

Pengungkapan ini dibenarkan oleh Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjrn Pol Argo Yuwono. Argo menyampaikan, jumlah sabu yang disita dalam pengungkapan kasus ini sebanyak 402 kg.

“(Jumlah sabu yang disita sebanyak) 402 kg,” kata Argo saat dikonfirmasi, Kamis 4 Juni 2020.

Namun, Argo belum merincikan soal kronologis pengungkapan kasus mulai dari waktu dan lokasi penangkapan. Begitupun soal ada berapa jumlah tersangka dalam kasus ini, Namun, dari informasi yang beredar disebut kalau pengungkapan kasus dilakukan di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.

Sebelumnya diberitakan, Bareskrim Polri membongkar gudang penyimpanan sabu yang berada di RT 01 RW 03, Kampung Kepandean Got, Kelurahan Taktakan, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten. Dari penggrebekkan yang dilakukan Jumat malam, 22 Mei 2020 sekitar pukul 18.30 wib, berhasil diperoleh sabu seberat 821 Kg.

Jika beredar, pastinya sabu yang disimpan di ruko berwarna cokelat itu, akan merusak 3,2 juta generasi penerus bangsa.

“Pengungkapan jaringan narkotika internasional Timur Tengah, yang semalam kita ungkap pukul 18.30 wib, dengan sabu seberat 821 kg,” kata Kabareskrim Polri, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, ditemui dilokasi, Sabtu, 23 Mei 2020. (wly)

Pertama Kalinya Polres Sukabumi Kota Seorang Polwan

Matanews.id, Jakarta – AKBP Sumarni akhirnya menginjakkan kakinya di Mako Polres Sukabumi Kota pada hari ini, Kamis (28/5/2020). Polisi wanita itu resmi menjabat sebagai Kapolres Sukabumi Kota menggantikan AKBP Wisnu Prabowo.

Upacara penyambutan Kapolres pertama dari kalangan polwan itu terbilang sangat sederhana lantaran dilakukan di tengah pandemi corona. Sehingga tradisi khas Sunda tidak dilakukan, digantikan dengan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan physical distancing.

AKBP Sumarni yang datang ditemani oleh suaminya Kombes Pol Asep Guntur Rahayu melewati parade pedang pora.

“Ini adalah new normal life yang kita laksanakan di lingkungan Polres Sukabumi Kota di tengah pandemi covid-19” ujar Wakapolres Sukabumi Kota melalui Ps. Paur Humas Bripka Solehudin.

Soleh juga menyebutkan bahwa acara penyambutan terhadap Kapolres Sukabumi Kota baru tersebut dilakukan secara sederhana.

“Hanya disambut oleh tim pedang pora saja, tidak ada kesenian lengser yang biasanya kami lakukan saat menyelenggarakan lepas sambut Kapolres,” ungkapnya lagi.

Diberitakan sebelumnya, AKBP Sumarni menggantikan posisi AKBP Wisnu Prabowo sebagai Kapolres Sukabumi Kota yang baru sesuai dengan surat telegram Kapolri nomor KEP/980/V/2020 tanggal 1 Mei 2020 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.

Sebelumnya AKBP Sumarni merupakan Kanit Subdit III DitTipidkor Bareskrim Polri. Sumarni menjadi polwan pertama yang menjabat selaku pucuk pimpinan tertinggi di Polres Sukabumi Kota. (ibt)

Gempa Magnitudo 5.0 Guncang Sukabumi

Matanews.id, Sukabumi – Kepanikan terjadi di Kampung Nangerang, Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi Jawa barat usai gempa berkekuatan magnitudo 5.0 melanda, Selasa (10/3/2020) petang sekitar pukul 17.18 WIB.

Paur Humas Polres Sukabumi, Ipda Aah Saeful Rohman menjelaskan sesuai laporan Kapolsek Kalapanunggal, damapak gempa sejumlah rumah ambruk salah satunya yang barau terdata milik Ana bin Hada alamat bertempat di Kampung Nangerang RT13/05 Desa Pulosari. “Kondisinya rata dengan tanah,” jelas Aah.

Sebelum nya Dari laporan Polsek Kalapanunggal, Ana (57 tahun) mengalami luka sobek di bagian kening kiri, istrinya Mimin binti Jumhani (55 tahun) luka sobek di bagian kepala bagian atas. Anaknya. Andi Maulana Bin Ana, masih pelajar luka sobek di bagian pelipis ats mata kiri.
.
“Korban luka luka sudah di bawa ke klinik Adiya kalapanunggal dan sudah ditangani medis. Mereka luka terkena reruntuhan bangunan,” pungkas Aah.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menerjunkan tim ke lokasi terdampak gempa M 4,9 yang terjadi pada pukul 17.18 WIB, Selasa (10/3/2020). Informasi terakhir yang diperoleh, ada tiga kecamatan yang melaporkan terjadi kerusakan.

“Kami sudah menerima laporan dari WhatsApp group dan rekan-rekan di lapangan sudah ada tiga kecamatan yang terkena dampak kerusakan akibat gempa. Ada rumah warga ambruk dan sebagian hancur,” kata Anita Mulyani, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sukabumi. (ibt)

RESES Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi di tahun 2020

Matanews.id, Sukabumi – Selama dua hari, senin-selasa (13-14/01/2020), adalah reses ketua DPRD Kabupaten Sukabumi yang ke 1, seperti yang dilakukan Yudha Sukmagara, BBA., SH yang menyerap aspirasi masyarakat khususnya di kecamatan Kebonpedes.

Sebagai ketua DPRD Kabupaten sukabumi yang terpilih pada Pileg 2019, Yudha Sukmagara, BBA., SH mengundang kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, Kapolsek, Denramil, serta pihak kecamatan

“Reses pertama di tahun 2020 ini merupakan antusias masyarakat yang luar biasa, ini adalah bagaimana menerima serta menyerap aspirasi masyarakat supaya pembangunan nanti di 2021 tepat pada sasaran.” ucap Yudha.

Kita sepakat apa yang di aspirasikan dari masyarakat untuk diperjuangkan dan menjadi aspirasi kami untuk pembangunan di 2021, jadi Reses ini adalah perencanaan pembangunan untuk 2021.” sambungnya.

Reses 1 (satu) DPRD kabupaten Sukabumi tahun anggaran 2020 Daerah pemilihan : IV di laksanakan di Kp. Bojong Ringkung, Desa sasagaran, Kecamatan Kebonpedes. (Ibt)

Sri Ranti Atlet Panahan Siap Kibarkan Merah Putih di Sea Games Philipina 2019

Matanews.id, Sukabumi – Sri Ranti atlet panahan asal sukalarang kabupaten Sukabumi ikut memperkuat timnas sea Games di Philipina 2019

Pelatih panahan untuk pemula M. Ayoeb Amin menerangkan Sri Rianti Atlet yang rajin, bermental tangguh dan dedikasi yang tinggi penuh pengorbanan, tanpa banyak perhitungan.

“Banyak keikhlasan dalam latihan demi panahan, Bercita cita mengibarkan sang merah putih Alhamdulillah saat ini cita cita dia sudah tercapai.” ucap M. Ayoeb Amin kepada Matanews.id (03/12/2019).

Atlit panahan Sri Ranti Binaan HM Solihin/kadis pendidikan kabupaten Sukabumi ini juga pernah meraih medali emas di Sea games 2017 di Kuala lumpur

“Saya ucapkan selamat berjuang untuk Sri Rianti semoga semoga berhasil menyumbangkan lagi emas di sea games Philipina 2019.” pesannya. (bat)