Home / Tag Archives: Tahun Baru

Tag Archives: Tahun Baru

Waspada !!! Maraknya Praktik Parkir Liar Jelang Tahun Baru: Tarif Acak Hingga Pemerasan

Matanews.id, Jakarta – Jelang perayaan Tahun Baru 2023-2024, warga sekitar wilayah Tamrin, terutama di Jalan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluhkan maraknya praktik parkir liar yang dilakukan oleh sejumlah preman setempat. Keluhan utama masyarakat adalah tarif parkir yang dipungut secara acak, berkisar antara 20 ribu hingga 25 ribu rupiah.

Salah seorang warga memberikan informasi kepada Matanews.id bahwa dirinya harus membayar tarif parkir sebesar 25 ribu rupiah di depan Grand Picasso Hotel Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk menghadiri sebuah acara. Kekecewaan warga semakin mendalam ketika mengetahui bahwa tarif tersebut belum tentu memiliki keresmian resmi.

Warga tersebut mengungkapkan bahwa beberapa orang berpakaian preman memintanya membayar tarif parkir dengan klaim bekerja sama dengan pihak keamanan hotel. Namun, klaim ini dibantah oleh pihak hotel dan security.

Masyarakat juga menyoroti kelompok preman yang berkedok tukang parkir, melanggar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2021 tentang Tukang Parkir yang mengharuskan izin resmi dari pemerintah setempat. Izin tersebut berlaku selama 2 tahun dan dapat diperpanjang.

Dalam menghadapi praktik parkir liar, masyarakat diimbau untuk tidak menyerahkan uang jika merasa terancam atau merasa dipaksa. Pungli dalam bentuk pemerasan dapat dilaporkan ke polisi berdasarkan Pasal 368 ayat (1) KUHP.

Matanews.id akan terus memantau dan memberikan informasi terkini terkait langkah-langkah penanggulangan praktik parkir liar ini oleh pihak berwenang. (Tim)

3 Koper Berisi 4,25 Milyar Berhasil Digondol Pegawainya saat Rumsong Malam Tahun Baru

Matanews.id, Jakarta – Kembali Jatanras Polda Metro membongkar pengungkapan kasus Curat di rumah kosong karena di tinggal penghuninya merayakan tahun baru 2020.

Polda Metro berhasil melakukan Pengungkapan baru beberapa hari yang lalu sekitar 19 Januari 2020 menangkap 5 pelaku Curat Rumsong tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan bahwa pelaku adalah pekerja dirumah korban.

“Ada 3 pelaku yang bekerja di rumah tersebut dan 2 orang adalah rekrutan dari luar, dan sebanyak 4,25 Milyar di curi yang mana uang tersebut berada dalam 3 koper, pada saat malam tahun baru di wilayah Kebon Jeruk Jakarta Barat.” ucap Kombes Pol Yusri saat konferensi pers di halaman gedung Krimum Polda Metro Jaya sore ini pukul 16.00 wib.

Lanjut Yusri, memaparkan peran para pelaku yang mana sebelumnya sudah direncanakan oleh otak pelaku YUL.

“Peran para pelaku yakni Inisial TOP pegawai rumah korban sebagai satpam, inisial PAR dan SUA adalah rekan kerja pelaku di rumah korban, YUL adalah sebagai otak pelaku yang mana kerjanya sebagai sopir korban, WIS bekerja juga di rumah korban sebagai pemelihara anjing korban.” jelas Yusri.

Kelima pelaku tersebut melakukan kejahatan pada tanggal 31 Desember 2019 dan berhasil menggondol 3 koper milik korban, sekitar pukul 01.00 WIB s/d 02.00 WIB.

“Setelah mencuri di rumah korban pelaku juga masih melakukan aktivitasnya seperti biasa di rumah korban dan setelah di introgasi satu persatu para pelaku juga langsung melarikan diri.” ujar Yusri.

Para pelaku kini ditahan di Polda Metro Jaya dan dikenakan pasal 363 dengan hukuman 7 tahun penjara, perlu diketahui, polisi juga masih mendalami kasus tersebut apakah masih ada keterkaitan lain dalam kasus tersebut. (wly)

Operasi Lilin Jaya 2019, Polda Metro Pastikan Perketat Keamanan Jelang Nataru

Matanews.id, Jakarta – Polda Metro Jaya menggelar Operasi Lilin Jaya 2019 selama 10 hari mulai Senin (23/12/2019) sampai Rabu (1/1/2020) mendatang. Operasi digelar dalam rangka pengamanan pekan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Jaya 2019 yang digelar di Lapangan Promoter Ditlantas Polda Metro Jaya, Kamis (19/12/2019), membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis.

Dalam amanat itu, berdasarkan prediksi intelejen terdapat 12 potensi kerawanan yang akan diantisipasi dalam Operasi Lilin Jaya 2019.

Yakni aksi terorisme, kejahatan konvensional, kemacetan lalin, kecelakaan transportasi, sweping ormas, aksi penolakan peribadatan, kenaikan harga sembako, konflik sosial tawuran, bencana alam, konvoi dan balap liar, kebakaran akibat petasan, pesta narkoba dan minuman keras.

“Jadi target utamanya adalah menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat selama Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,” kata Gatot.

Fokus pengamanan dalam Operasi Lilin ini se-Indonesia adalah 610.308 obyek di seluruh indonesia, baik gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaaan, objek perayaan tahun baru, terminal, pelabuhan, stasiun kerata api dan bandara.

Operasi ini melibatkan 191.807 personel pengamanan gabungan yang terdiri atas 121.358 personel polri, 17.190 TNI, dan 55. 259 personel dari instansi terkait, antara lain Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka, Pemadam kebakaran, Linmas dan instansi lainnya.

Kekuatan personel tersebut akan disebar di 1.792 titik pos pengamanan, 745 pos pelayanan dan 45 titik pos terpadu.

Strategi yang diterapkan dalam operasi ini adalah mengedepankan tindakan preventif dan preemtif. Dengan didukung kegiatan intelijen berupa deteksi dini dan deteksi aksi serta penegakan hukum secara tegas dan profesional.

“Berkaitan dengan itu, seleuruh kasatwil harus dapat bersinergi dengan stakeholder terkait, untuk menentukan langkah antisipasi yang proaktif dan menerapkan strategi yang tepat guna mengatasi potensi gangguan yang ada sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah,” kata Gatot.

Untuk mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, Gatot menyampaikan beberapa penekanan untuk dipedomani.

“Pertama tetap jaga kesehatan serta niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa,”

“Kedua, pastikan setiap personel hadir sesuai ploting serta pahami terhadap tugas dan tanggungjawabnya,” tambahnya.

Ketiga katanya lakukan deteksi dini dengan memetakan titik kerawanan secara tepat dan optimalkan penggalangan untuk mencegah aksi yang meresahkan masyarakat.

“Keempat laksanakan pengamanan secara profesional dan humanis. Berikan pelayanan terbaik serta tingkatkan kewaspadaan pengamanan melakui penerapan body system. Kelima mantapkan kerjasama, sinergi dan soliditas para pihak yang terlibat demi keberhasilan pelaksanan operasi,” pungkasnya. (wly)

Amankan Natal & Tahun Baru Polda Metro Gelar Apel Pasukan Operasi Lilin Jaya 2018

Matanews.id – Jakarta, 21/12/2018 – Kasdam Jaya Brigjen TNI Suharyanto dan Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat memimpin gelar apel pasukan Operasi Lilin Jaya 2018 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Jumat (21/12) pagi.

Apel gelar pasukan Operasi Lilin Jaya 2018 ini dimulai dengan penyematan tanda operasi kepada perwakilan yang ditunjuk. Selanjutnya, Kasdam Jaya membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi H. Muhammad Tito Karnavian.

“Apel gelar pasukan yang diseleggarakan serentak merupakan momentum penting untuk melihat kesiapan personel, sarana dan prasarana dan lain-lain,” ucap Brigjen TNI Suharyanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (21/12).

Kasdam Jaya menyebut Operasi Lilin Jaya 2018 ini akan digelar selama 10 hari yakni mulai dari 23 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019 yang berlaku untuk zona prioritas dua di 21 Polda. Sedangkan zona prooritas satu yakni di 13 Polda, Operasi sudah digelar sejak 21 Desember 2018.

“Kecuali Kecuali ada 13 Polda prioritas stu yaitu Sumatera Utara, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jabar, Jateng DIY, Jawa Timru, Bali, Sulawesi Utara, Maluku, NTT dan Papua. Dimana kegiatan operasi ini akan digelar selm 12 hari terhitung sejak 21 desember 2018,” jelas Brigjen TNI Suharyanto.

Selain itu, lanjut Suharyanto, dalam operasi ini melibatkan 167.783 personel gabungan TNI, Polri dan stakeholder terkait guna mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Dengan perayaan itu, tingkat kerawanan kejahatan akan mungkin timbul di masyarakat.

“Polri telah menginventarisir beberapa potensi kerawanan diantaranya kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat, potensi aksi terorisme, sweeping ormas dan aksi intoleransi, kecelakaan moda transportasi baik darat laut dan udara, Ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta kemacetan dan kecelakaan lalu lintas,” ujar Brigjen TNI Suharyanto. (Red)