Home / Tag Archives: TIM COBRA POLRES LUMAJANG

Tag Archives: TIM COBRA POLRES LUMAJANG

TIM COBRA KEMBALI CATOK PENGEDAR PIL KOPLO DI KECAMATAN SUMBERSUKO

MATANEWS.ID – LUMAJANG – Satuan Resnarkoba Polres Lumajang (6/07) kembali menangkap 2 orang yang berasal dari Kecamatan Sumbersuko karena diketahui mengedarkan sebanyak 225 butir pil koplo warna putih dengan logo ‘Y’.

Keduanya adalah Wawan Purwanto (pria, 29 th) warga Desa Sumbersuko Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang dan Jefri Shandy Zaini (pria, 29 th) warga Desa Sumbersuko Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang. Keduanya diamankan petugas saat berada di rumah tersangka Wawan. Merekapun langsung digelandang ke Mapolres Lumajang beserta seluruh barang bukti untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dalam pernyataan nya, Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengatakan pihaknya akan terus memberantas peredaran barang haram di wilayah Lumajang.

“Beberapa hari lalu (6/7) kami kembali berhasil menangkap dua orang asal Kecamatan Sumbersuko atas kepemilikan barang haram, yakni pil koplo warna putih dengan logo ‘Y’ sebanyak dua ratus dua puluh lima buah. Mereka berhasil kami tangkap di rumah salah satu tersangka. Sejak awal kepemimpinan saya di Lumajang, memang peredaran obat obatan terlarang menjadi salah satu atensi dari saya. Saya bersama Tim Cobra akan terus membabat habis siapapun yang berani bermain di lingkaran hitam peredaran barang haram tersebut khususnya di wilayah Lumajang” Tegas Arsal.

AKP Priyo Purwandito SH selaku Kasat Reskoba Polres Lumajang yang juga memimpin penggrebekan tersebut mengatakan keduanya terancam merasakan dingin nya sel tahanan cukup lama. “Pelaku diketahui melanggar pasal 197 sub. 196 UURI No. 36 th 2009 tentang kesehatan dengan ancaman kurungan penjara paling lama 10 tahun dan denda maksimal sebanyak 1 Milyar” terang Priyo. (Red)

KAPOLRES PIMPIN PATROLI TIM COBRA POLRES LUMAJANG KE WILAYAH SELATAN

MATANEWS.ID – LUMAJANG – Tim Cobra Polres Lumajang melaksanakan kegiatan Patroli antisipasi street crime yang berada di wilayah selatan Kabupaten Lumajang. Dipimpin langsung oleh AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH selaku Kapolres Lumajang, patroli tersebut menggunakan motor trail sebagai kendaraan.

Diawali di daerah Kecamatan Pasirian, Kapolres Lumajang memimpin anggotanya menuju ke sekitaran jalur tambang di Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian. Beliau sangat memahami betul, kehadiran anggota Polri dapat meredam konflik horizontal yang memang sering kali terjadi di sepanjang jalur armada minerba tersebut.

Selanjutnya, rombongan pun mengarahkan jalur patrol ke Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro. Di wilayah tersebut, Kapolres beserta rombongan menyempatkan berhenti sejenak di sekitaran monumen Bhayangkara. Di tempat tersebut dulu, memang menjadi saksi bisu betapa gigihnya pasukan Bhayangkara dibawah Iptu Jamaari untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Seusai berhenti sejenak, Rombongan kembali ke wilayah cukup sepi di sekitaran Desa Klopo Sawit. Tampak warga yang sedang bekerja di sawah melambaikan tangan kepada rombongan, memberikan bukti bahwa kehadiran Tim Cobra Polres Lumajang sangat diterima oleh warga Lumajang.

Akhirnya rombongan melanjutkan patroli hingga sore hari dengan tetap memilih wilayah pinggiran sebagai jalur serta mengakhiri kegiatan patroli di Mapolres Lumajang.

Dalam pernyataannya, Kapolres mengatakan kegiatan patroli ini untuk memberikan rasa aman kepada warga Lumajang. “Wilayah selatan saya pilih untuk melaksankan patrol menggunakan motor trail ini, sekaligus memantau aksi unjuk rasa warga Bades dan kalibendo terkait penutupan jalan utk akses truk pengangkut pasir. Saya ingin wilayah Lumajang benar benar menjadi kota yang bebas dari berbagai macam tindakan criminal. Saya sendiri sebagai Kapolres Lumajang bersama Tim Cobra siap dua puluh empat jam bekerja agar masyarakat Lumajang merasa aman dalam beraktifitas sehari-hari” tegas Arsal.

Katim 2 Cobra AKP Jauhar Maarif ysmg mendampingi kapolres menyatakan “Tim Cobra akan mengintensifkan patroli kedaerah-daerah rawan kriminalitas. komitmen kami jelas, ingin melihat lumajang aman dari segala tindak kriminal agar Lumajang bisa menjadi kota yang maju” ujar Jauhar. (Red)

RANGKAIAN HUT BHAYANGKARA KE 73, POLRES LUMAJANG ADAKAN KONTES BURUNG BERKICAU

MATANEWS.ID – LUMAJANG – Merdunya suara berbagai macam burung seperti Burung Cucak Ijo, Love bird, hingga Murai Batu menciptakan daya tarik tersendiri untuk para penggemar lomba burung berkicau khususnya di wilayah Jawa Timur. Bahkan, tak sedikit pula harga dari burung tersebut melonjak tajam hingga miliaran Rupiah lantaran pernah memenangi berbagai macam kontes kicau burung.

Mengakomodasi para penggemar burung berkicau tersebut, Polres Lumajang pun mengadakan kontes burung berkicau dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke 73. Dengan nama Bhayangkara Cup Deka 2 BC, lomba yang diadakan di Desa Sumberejo Kecamatan Candipuro ini mampu menyedot animo masyarakat Lumajang dan sekitarnya. Terbukti, lebih dari 1000 orang mengikuti lomba yang terbagi kedalam 25 kelas tersebut.

Selain dari lokal Lumajang, ternyata para kicau mania ini datang dari berbagai wilayah di Jawa Timur mulai dari Jember, Probolinggo dan bahkan ada yang jauh jauh datang dari kota Bangkalan. Selain memburu trofi juara, mereka juga mengaku ingin menambah persaudaraan melalui hobi yang sama.

Dalam kegiatan tersebut, AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH selaku Kapolres Lumajang datang langsung untuk melihat animo warga sekitar. “Dalam HUT Bhayangkara yang ke 73 kali ini, Polri siap menjadi pioneer serta mengakomodir kegiatan masyarakat yang positif seperti kali ini. Selain untuk ajang unjuk kebolehan burung peliharaan para kicau mania, saya juga berusaha memperkenalkan Kota Lumajang di tingkat regional bahkan nasional. Saya berharap nantinya para kicau mania ini tak kan kapok untuk kembali berkunjung ke wilayah Lumajang” Terang Arsal.

Opan, salah satu peserta dari Bangkalan mengaku ia membawa empat burung sekaligus dalam event kali ini. “Dari bangkalan saya bawa empat burung, namun ternyata belum ada yang satupun yang menang. Yaa meskipun saya kecewa karena jauh jauh datang dan kalah, namun saya tetap menjunjung tinggi sportivitas” ungkapnya. (Red)

KAPOLRES LUMAJANG INPEKSI JALUR ARMADA TAMBANG SEBAGAI SOLUSI KOMPREHENSIF PENYELESAIAN KONFLIK HORIZONTAL

MATANEWS.ID – LUMAJANG – Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH bersama Tim Cobra Polres Lumajang meninjau langsung jalur aramada tambang yang berada di wilayah Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Hal ini dilakukan oleh beliau untuk menyelesaikan konflik horizontal yang terjadi antara warga Desa Gondoruso, Kalibendo dan Bades dengan pemilik usaha tambang maupun pemilik armada tambang pasir.

Seperti diketahui, pagi tadi (8/7) ratusan warga dari ketiga Desa tersebut menyampaikan aspirasinya di depan Balai Desa Kalibendo agar armada truk tidak melalui jalanan Desa mereka. Banyaknya dampak negatif akibat aktifitas pertambangan itulah yang mengakibatkan masyarakat geram.

 

Disisi lain pihak sopir truk tidak mau melewati jalur alternatif yang telah tersedia karena bahayanya jalur tersebut. Jalur tersebut dianggap berbahaya karena harus melewati sungai, jalur yang terpotong sungai selebar 25 meter membahayakan armada truk karena saat volume air meningkat dapat berpotensi banjir.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut Kapolres Lumajang bersama rombongan Tim Cobra Polres Lumajang mengecek jalur alternatif agar dapat mengevaluasi apakah benar terdapat kendala bagi armada truk untuk melintas. Dan saat di dilakukan inpeksi ditemukan beberapa titik jalur alternatif yang memang melalui sungai dan membutuhkan gorong-gorong agar aliran sungai dapat berjalan dan untuk armada truk juga dapat melintas diatas aliran sungai. Meskipun begitu jalur alternatif sepanjang 9 Km sudah 100% dapat dilalui.

AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH dalam inpeksinya menyatakan bahwa jalan alternatif 100 persen sudah dapat dilalui “saya sudah inpeksi jalan alternatif bagi armada tambang pasir dan 100 persen sudah dapat dilalui. ada beberapa titik yang masih memerlukan perapihan, seperti saat melintasi sungai harus ada semacam jembatan dari gorong-gorong sehingga jalur air tidak terhambat tapi kendaraan juga bisa melewati diatasnya. saya lihat sudah ada 9 gorong-gorong yang dibuat” ujar Arsal

Perlu diketahui bahwa perapihan jalan tambang membutuhkan biaya, sehingga kesepakatan para penambang, setiap armana truk yang lewat dipungut Rp. 10.000,- sebagai biaya untuk perbaikan dan perapihan jalan. karena semua pembangunan jalan merupakan swadaya dari para penambang.

Persoalan lainnya yang muncul di jalan alternatif ini karena adanya warga mengakui tanah mereka yang di lalui jalan alternatif tersebut. Ada sekitar 40 kepala keluarga yang mengklaim bahwa dulunya sebelum terjadi banjir lahar dingin, itu adalah tanahnya. tapi informasi lain diperoleh kalau semua tanah di jalur tambang sudah di ganti rugi oleh Pemerintah melalui proyek semeru oleh kementerian PU. (Red)

KAPOLRES LUMAJANG BERSAMA WARGA BANGUN PORTAL TUTUP JALUR TRUK ARMADA TAMBANG PASIR

MATANEWS.ID – LUMAJANG – Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH memimpin langsung Tim Cobra Polres Lumajang menuju ke Desa Kalibendo Kecamatan Pasirin. Hal ini dilakukan atas buntut dari aksi warga Desa Kalibendo, Desa Gondoruso dan Desa Bades yang menginginkan armada pasir tak lagi melewati wilayahnya. Mereka berpendapat bahwa para penambang sudah memiliki jalur khusus untuk armada tambang pasir.

Pemerintah Desa Kalibendo yang didatangi oleh sekitar 300 massa tersebut akhirnya mengambil jalur tengah, dengan memperbolehkan warga untuk membangun portal sementara dari bambu, agar armada truk tak dapat melewati jalur tersebut. Dalam kegiatan pembangunan portal tersebut, Kapolres nampak di tengah-tengah masyarakat membantu mendirikan penghalang bagi truk Armada tambang pasir.

Dalam pernyataannya, Kapolres Lumajang AKBP M. Arsal Sahban mengatakan pihaknya datang untuk menengahi serta mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Saya bersama Tim Cobra Polres Lumajang hadir disini untuk menyupport warga serta mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Kita semua tahu bahwa beberapa bulan yang lalu saya bersama pak Bupati serta pak Dandim juga hadir untuk menyelesaikan konflik horisontal tentang penambangan pasir ini, dan telah didapati kesepakatan untuk seluruh armada pasir tidak diperbolehkan melewati pemukiman warga setelah 2 bulan, dan hari ini sudah melampaui waktu yang disepakati”. jelasnya.

“Setelah ini saya juga akan memantau jalur alternatif bagi armada pasir untuk memastikan jalur tersebut sudah dapat dilalui. Karena jalur itu solusi komprehensif yang bersifat win win solution” ujar Arsal.

Perlu diketahui, beberapa bulan yang lalu memang disepakati oleh pihak penambang maupun warga, bahwasanya armada tambang tak diperbolehkan melintasi jalur warga dan harus melalui jalur khusus truk pasir. Jalur tersebut melintasi pinggiran aliran sungai Gunung Semeru serta berakhir di Jalan Lintas Selatan (JLS). Meskipun telah selesai dalam tahap pengerjaan, namun banyak sopir truk yang enggan melewati jalur tersebut karena jaraknya yang jauh serta jalannya yang berbatu. Mereka mengaku lebih menyukai lewat di perkampungan karena lebih dekat dan lebih halus, tapi kendalanya mereka mendapat penolakan dari warga. Dengan adanya portal yang telah dibangun, akhirnya mau tidak mau mereka pun harus melintasi jalan tersebut. (Red)

KAPOLRES LUMAJANG TURUN LANGSUNG ANTISIPASI KONFLIK SOSIAL TRUK PASIR LALUI JALAN DESA

MATANEWS.ID – LUMAJANG – Kapolres Lumajang pimpin 170 personil Polres Lumajang dan Jajaran Tim Cobra untuk mengamankan aksi Unras dan penutupan jalan di Desa Kalibendo dan jalan Desa Bades Kec Candipuro oleh warga sekitar. Masyarakat merasa resah dengan adanya kerusakan jalan yang serius akibat dilalui Armada Truk pengangkut pasir yang berasal dari tambang Desa Jugosari Kec Candipuro dan Desa Gondoruso Kec Pasirian.

Kegiatan unras tersebut diikuti massa penyampaian pendapat sejumlah 300 orang terdiri dari warga Desa Kalibendo, warga Desa Bades dan beberapa warga Desa Gondoruso utamanya yang rumahnya di pinggir jalan.

Dalam orasinya Korlap Unras tersebut Sdr. TOYIB yang berdomisili Desa Bades menyampaikan “Unras ini adalah bentuk penyampaian aspirasi dari kami, karena kami merasa resah akibat dampak yang dirasakan masyarakat dengan adanya truck muatan pasir yang berasal dari tambang desa jogosari candipuro dan tambang desa gondoruso pasirian yang melintas di jalan desa kalibendo dan jalan desa bades. dampak yang ditimbulkan armada pasir antara lain kerusakan jalan, kecelakaan dan debu yang mengotori rumah warga. untuk itu kami sepakat akan menutup jalan bagi armada tambang melalui desa kami. Kami menolak jalan Desa kami dilewati truk muatan pasir dan meminta jalan yang rusak secepatnya di perbaiki” pungkas Toyib.

Perwakilan Pemkab Lumajang diwakili Ka Bakesbangpol Sdr. BASUNI mengungkapkan “ untuk menyikapi keluhan masyarakat kami bersama muspida dan muspika sudah mengalihkan jalur Truk ke jalan alternatif sehingga truck muatan pasir tidak ada yang melintas di Desa Jalibendo dan Bades. dan untuk perbaikan jalan sudah diajukan dianggaran tahun 2020 jadi masyarakat harus sabar” ungkap Basuni.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH menjelaskan “alhamdulilah proses penyampaian aspirasi warga berjalan lancar. Untuk menghindari konflik Horisontal antara masyarakat dan Armada penambang pasir, pihak pemerintah sendiri juga telah mengambil kebijakan yang bersifat win win solution. dimana pihak penambang tetap bisa melakukan aktifitasnya menambang pasir serta jalan desa tidak lagi dilalui armada tambang, karena di alihkan melalui jalan alternatif yang telah jadi. Hal ini sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya antara perusahaan penambang dengan forkopimda yang saat itu dipimpin oleh Bapak Bupati bersama Kapolres dan Dandim” ujar Arsal

“Polri, TNI dan Pemkab akan mengawasi secara langsung pelaksanaaan pengalihan jalur armada tambang ke jalan alternatif. Ada 3 jalur yang dipasang Portal untuk menghalangi truk pasir lewat yaitu di Desa Kalibendo, Desa Bades dan Desa Gondoruso. semoga langkah ini membuat masyarakat lebih kondusif” pungkas Arsal. (Red)