Jakarta – Pemilu 2019 semakin dekat. Masyarakat pun diminta untuk ikut menjaga keamanan dan ketertiban agar tak memicu adanya konflik tak perlu.
Kodim 0501/JP BS menggelar acara diskusi santai, yang dikemas dalam acara “Ngopi Bareng Bang JEPE”.
Acara ini sekaligus sebagai diskusi santai dengan para tokoh masyarakat beserta pemangku kepentingan.
Turut hadir di acara diskusi “Ngopi Bareng Bang JEPE” ini, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Kunthadi, Walikota Jakarta Pusat Bayu Meghantara, Kepala Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, beserta, Ketua FKUB Jakarta Pusat Mustafa Djafar, HIPAKAD, dan Dispenad.
Dandim 0501/JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi langsung dari masyarakat bawah.
“Ternyata bener kan. Ada yang masih khawatir soal hoax. Meski hoax itu adalah barang lama, tapi masih ada kekhawatiran itu. Ini waktunya kami sampaikan agar masyarakat jangan mempercayai itu,” urai Wahyu di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).
Dirinya menuturkan bahwa ide diselenggarakannya kegiatan ini berawal dari kesibukan dalam bertugas yang sangat tinggi.
“Ngopi Bareng Bang JEPE, malam ini mengambil topik tentang “Lawan Hoax”. Tema yang sesuai dalam rangka Pemilu Serentak 2019,” ungkap fia
Wahyu melanjutkan, ada keinginan dari lapisan tradisional bawah untuk menjaga keamanan ketertiban.
“Saya sampaikan jangan ragu lagi mengedukasi warganya terkait keamanan dan ketertiban,” jelas Wahyu.
Wahyu yang mengenakan seragam loreng hijau ini menuturkan, di periode kedua ini, ia merasa lebih nyaman dengan masyarakat Jakarta Pusat.
“Saya punya para tokoh yang berkomunikasi aktif sehingga masyarakat tenang. Semakin kita sering berkomunikasi dan dekat dengan masyarakat, jadi kita tenang,” terang Wahyu.
Untuk memerangi hoax, Wahyu menilai para Babinsa harus ngider atau berkeliling memberikan imbauan ke masyarakat.
“Mereka harus terus jalan, selanjutnya bicara ke tokoh dan masyarakat soal kebenaran seperti soal ujaran kebencian, mencoba pengotak-otakan dan berita provokatif,” imbuh dia.
“Jadi ujung tombaknya Babinsa. Jalan terus dan bicara sebut dia,” papar Wahyu.
Bukan hanya itu, TNI akan meningkatkan intensitas patroli untuk mencegah adanya tindakan kriminalitas jalanan.
“Kita harus menekan kejadian dan membuat kejadian itu tak dipolitisir. Nanti kalau sudah kami tekan, baru diserahkan ke polisi,” jelas dia.
“Cara menekannya adalah kami akan menggandeng komunitas anak muda. Seperti misalnya komunitas vespa atau musik. Jadi tak semata-mata deklarasi atau kesepakatan damai pada tokoh saja, tapi nanti akan menyasar generasi muda,” pungkas Wahyu.
Kano